Wisata Pura – Bali D2
Hari ke 2 di Bali, 21 Dec 2013
Jam 9 pagi kami dijemput mobil sewaan lagi untuk melakukan wisata Pura. Kami ingin mengenalkan bentuk rumah ibadah agama lain ke anak-anak. Selama ini mereka kan hanya melihat gambarnya dari buku pelajaran sekolah saja.
Nama pun Bali yah, sejauh mata memandang pasti banyak wisatawan. Bahkan ada tagline “every day is holiday in Bali“.
Fayra nyeletuk “I don’t think we’re in Indonesia now because I always see bule everywhere we go and even mbak-mbak in Indomaret speak English”
Jiahahaha ya gitu deh Fay, ini Bali nak. Mereka ngomong inglis karena yang datang gak bisa bahasa Indonesia kan.
Pura Taman Ayun
Kunjungan pertama hari ini ke Pura Taman Ayun yang terletak di desa Mengwi sekitar setengah jam dari Denpasar. Untuk wisatawan lokal dikenakan tiket masuk sebesar Rp10rb per orang. Kalo pak supir yang penduduk Bali sih gratis tuh.
Pura taman ayun di bangun pada tahun 1634 oleh Raja Mengwi dan sempat hancur karena gempa bumi hebat tahun 1917 . Perbaikan secara besar-besaran dilaksanakan tahun 1937. Sekeliling area Pura merupakan parit/kolam yang konon jaman dulu digunakan sebagai pelindung.
Dibawah ini sebagian dari jepretan Rafa:
Di sini pak supir merangkap jadi tour guide dan menjelaskan ke Fayra tentang adat orang Bali. Fayra kritis dan semua detil ditanyakan. Dari mulai “kenapa banyak kembang di wadah kecil di pinggir jalan?” sampai “kenapa harus mengadu ayam? kan kasian ayam disuruh berantem”
Di bawah ini hasil jepretan pak supir menggunakan henpon saya:
Lumayan kan jadi punya foto ber4.
Pura Tanah Lot
Kunjungan berikutnya kami pergi ke Tanah Lot yang terletak di desa Beraban. Wisatawan lokal dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp10rb per orang, sementara mobil dikenakan Rp15rb. Wisatawan di tempat ini jauh lebih banyak daripada pengunjung di Pura Taman Ayun. Memang pura Tanah Lot ini paling terkenal sih, sudah menjadi icon Bali.
Kami datang disambut dengan hujan gerimis. Membuat kami harus berteduh di sebuah tempat macam balai pertemuan. Hujannya kayak bercanda sih. Sebentar agak deras, tapi kemudian hilang dan cerah. Begitu kami keluar dan asyik lihat-lihat, eh hujan turun lagi. Kami lari mencari tempat berteduh lagi, trus hujan nya hilang. Begitu terus beberapa kali. Gemes deh.
Selain kendala hujan, air laut hari itu juga lagi pasang. Ombak lumayan tinggi. Membuat kami tidak bisa melihat pura dari bibir pantai dan lebih mendekat. Akhirnya Masguh mencari beberapa titik di atas untuk meletakan tripod, dan kami pun melakukan foto session. Kalo gak bawa tripod, susah untuk punya foto ber4.
Dan ini lah beberapa hasil foto pake TRIPOD:
Katanya sih paling bagus melihat pemandangan matahari tenggelan di sini. Tapi cuaca gak mendukung banget. Kami memilih meninggalkan tempat ini karena perut juga sudah minta diisi.
Sebenarnya kami ingin melihat pura Ulun di danau Batur – Kintamani. Tapi lokasinya jauh ke utara pulau Bali, sementara saya dan Masguh ada janji jam 15:30 di hotel. Akhirnya kami memutuskan untuk langsung balik dan mencari makan siang di perjalanan menuju hotel saja.
Rafa dan Fayra menghabiskan sore itu di Kids Club – Novotel Nusa Dua. Hotel ini memang menyediakan rumah bermain yang bisa dinikmati secara cuma-cuma oleh tamu nya. Ada berbagai aktifitas yang dilakukan untuk anak-anak, mulai dari mewarnai gambar, cooking class, crafting class, dll. Setelah bosan dengan permainan di dalam, Rafa dan Fayra memilih berenang.
Anak-anak memilih tidur lebih cepat malam ini. Gak sabar menunggu pagi menjelang karena mereka akan mencoba berjalan di dalam laut. Wuihhh kayak gimana tuh?
Tunggu posting berikutnya yaaaa
Semua posting tentang Bali bisa dilihat di sini
6 thoughts on “Wisata Pura – Bali D2”
pak supir pinter moto juga ya
Aish, tripod beneran jadi syarat utama wisata bareng keluarga Mba De.
Dicatet soal tripod inih.
Btw bagus-bagus hasil jepretan mas Rafa..
Mas rafa makin lihai aja nih hasil jepretannya bagus2
De, beneran deh.. kalo liat warisan sejarah macem candi/pura/keraton gitu, aku suka mikir: kayak gimana ya, suasana orang2 yang duluuuu tinggal disitu? Aih, jadi beneran pengen masuk kapsul waktu, hihi..
Btw, itu foto difotoin sopir semua, ya? Kirain pake tripod.
Eh, keberatan nggak sih, kalo nanti diakhir postingan kamu bikin rangkuman dana yang keluar kemaren? Buat bahan pertimbangan yang baca, gituuuu… *iya, iya. maksudnya aku* 😀
Yang difotoin supir cuma yang atas.
Kalo yang bawah pake tripod.
Biaya liburan bisa dilihat disini ya: http://www.masrafa.org/category/jalan-jalan/biaya-liburan/
poto-poto yang di tanah lot bagus banget mba,,benar-benar keren deh..