Browsed by
Tag: liburan keluarga

Tips Liburan Keluarga

Tips Liburan Keluarga

Banyak teman-teman yang tanya “gimana sih cara ngatur liburan keluarga, padahal elo kan sibuk banget, de?

liburan1

Terhitung sejak 2008, saya dan suami membuat liburan keluarga menjadi sebuah kebutuhan dan kegiatan rutin yang harus dilakukan secara berkala.

Bagi kami, liburan adalah sarana untuk mempererat ikatan antar anggota keluarga dan menikmati waktu bersama:

  • Tidak perlu jauh, kalau memang waktunya sempit
  • Tidak perlu mahal, kalau memang lagi gak punya duit
  • Ada pengalaman / kegiatan baru
  • Harus seru untuk semua

Liburan juga sebagai ungkapan rasa syukur kami, atas nikmat kesehatan, kebersamaan dalam keluarga dan indahnya alam ciptaan Sang Maha Kuasa.

liburan2

Berikut saya sharing apa yang saya lakukan dalam menyusun liburan keluarga kami:

    • Tentukan waktu liburan jauh hari

Sekolah Rafa punya jadwal yang tetap setiap tahunnya dan kalender kegiatan setahun diberikan ke orangtua setiap tahun ajaran baru. Waktu Rafa dan Fayra sekolah di tempat yang sama, saya lebih mudah menentukan waktu liburan karena sudah jelas kapan mereka ulangan dan kapan liburnya. Sejak mereka sekolah di 2 tempat berbeda, dimana sekolah Fayra agak lebih gak jelas jadwal tahunannya … kami menetapkan prioritas untuk mengikuti jadwal Rafa.

Kebetulan saya bekerja dalam bidang Product Development, dimana saya mempunyai Product Roadmap yang sudah ditentukan akhir tahun sebelum. Saya dan suami tinggal mengajukan cuti dengan mengikuti jadwal anak-anak, selama tidak bentrok dengan jadwal peluncuran produk baru di kantor.

Kenapa harus jauh hari?

Karena harga tiket akan lebih murah kalau kita membelinya jauh sebelum hari keberangkatan. Perhatikan harga tiket promo yang biasa digelar maskapai penerbangan, atau kalau gak mau susah kita bisa memanfaatkan website Traveloka. Cukup membuka 1 website ini saja, kita bisa melihat perbandingan harga tiket pesawat dari berbagai macam maskapai untuk waktu terbang yang sama, misal maskapai Citilink, AirAsia, Lion Air, Sriwijaya, Garuda, Tigerair dan Jetstar. Tidak perlu membuka beberapa tab website untuk liat harga sana sini. Kalau ada maskapai dengan harga yang cocok di dompet, bisa langsung melanjutkan transaksi pembelian. Apalagi kalau yang cocoknya harga dari maskapai premium seperti Garuda Indonesia, pasti akan lebih nyaman lagi perjalanannya. Begitu pun untuk hotel, bisa dipesan di website ini juga. Selain website, sudah tersedia juga aplikasi untuk Android dan iOS tinggal download gratis dan install di henpon. Enak yah hidup di abad 21 yang serba canggih ini

    • Susun agenda acara

Setelah kita menentukan tujuan dan periode liburan, saatnya kita menyusun agenda acara. Pilih tempat yang akan kita kunjungi yang sekiranya bisa dinikmati semua anggota keluarga. Pilih kegiatan yang menyenangkan untuk semua juga. Jika perlu, tanyakan ke anak-anak apakah ada tempat atau kegiatan yang ingin mereka lakukan saat liburan nanti.

Biasanya saat menyusun agenda acara, saya rajin browsing untuk mencari informasi tentang daerah yang akan kami kunjungi. Selain itu saya juga akan bertanya ke orang-orang yang sudah pernah datang ke tempat-tempat wisata di daerah tsb. Paling senang saya membaca pengalaman orang liburan melalui blog mereka.

Saya gak malu untuk minta itinerary dari teman-teman yang baru pulang liburan untuk dijadikan referensi. Sebenarnya kalau mau gampang sih tinggal nyontek itinerary dari travel agent. Biasanya saat menawarkan paket liburan, travel agent sudah menulis susunan acara ke tempat-tempat wisata terkenal yang wajib kita kunjungi di suatu daerah.

Kita bisa menyesuaikan susunan acara dengan memperhitungkan kemampuan seluruh peserta. Kalau bawa balita atau orang lanjut usia, kita harus menyusun jadwal yang tidak terlalu padat supaya mereka tidak kecapekan.

    • Buat perkiraan biaya

Setelah mengetahui harga tiket, kamar hotel, lama pergi (misal 3 hari 2 malam, dll), susunan acara dan daftar tempat yang akan dikunjungi, maka kita bisa langsung menyusun perkiraan biaya yang dibutuhkan.

Contoh susunan biaya liburan keluarga yang pernah saya buat, bisa dilihat di sini.

    • Libatkan anggota keluarga

Supaya semua orang merasakan semangat liburan, maka kita libatkan seluruh anggota keluarga mulai dari yang sederhana seperti packing.

Rafa sudah terbiasa menyiapkan barang bawaan untuk liburan, dari mulai umur 7 tahun. Sekarang Fayra mengikuti kakaknya dan bisa juga menyiapkan barangnya sendiri.

Awalnya saya hanya minta anak-anak menyiapkan mainan apa yang akan dibawa untuk mengisi waktu di perjalanan. Sementara untuk pakaian dan peralatan mandi, masih saya yang menyiapkan.

Sambil memasukan barang-barang ke tas atau koper, saya memberikan penjelasan ke anak-anak dengan bahasa yang sederhana misalnya kenapa kita harus membawa topi, kacamata renang, kaos kaki, dll. Saya juga menjelaskan jumlah barang yang harus dibawa sesuai dengan yang dibutuhkan saat liburan.

Dengan melihat saya packing dan menerima penjelasan tsb, anak-anak belajar  untuk bisa menyiapkan sendiri. Sekarang saya tinggal bilang “kita akan liburan ke sini (sebut nama tempat) selama 3 hari 2 malam, kalian packing sepulang sekolah, nanti malam mama cek ya

liburan5

Alhamdulillah dengan instruksi seperti itu, anak-anak langsung paham berapa pakaian dalam yang harus dibawa, berapa pakaian pergi, berapa baju tidur, apa perlu bawa peralatan renang, alas kaki apa yang harus dibawa (sendal atau sepatu), sampai peralatan mandi (sikat dan pasta gigi, sabun, sampo, dll).

Saat pergi saya juga melibatkan dan membagi tanggung jawab ke anak-anak. Misal adek bertanggung jawab atas koper kecil yang berisi mainan, sementara kakak bertanggung jawab atas tas yang berisi cemilan.

liburan4

Karena anak-anak sudah semakin besar, saya juga melibatkan anak dalam mengambil keputusan tujuan liburan. Misalnya saya tanya ke anak-anak “dengan biaya yang sama, kalian pilih mau ke Bali 4 hari 3 malam atau ke Singapore 3 hari 2 malam?

Tentunya saja jelaskan apa yang mereka bisa dapat atau lihat di kedua tempat tsb. Saya juga minta mereka mengemukakan alasan yang membuat mereka memilih tempat itu. Anak-anak akan merasa bahwa mereka ikut berkontribusi, jadi mereka juga merasa dihargai.

    • Nikmati

Saat tiba waktu liburan, NIKMATI LAH!

Jangan sampai kita masih repot memikirkan urusan kerjaan saat kita liburan bersama keluarga. Manfaatkan waktu yang kita habiskan bersama mereka untuk lebih menguatkan ikatan hubungan antara orangtua dengan anak, antara kakak dengan adik. Kalau bisa, perlakukan anak selayaknya dengan teman. Ngobrol sama anak, bercanda, juga ketawa lah selepas mungkin.

Perhatikan bahasa tubuh anggota keluarga, sekiranya mereka tidak menikmati kegiatan yang sedang dilakukan. Istirahat jika ada anggota keluarga yang terlihat lelah, skip kegiatan jika ada yang sakit, jangan sampai tunda waktu makan.

liburan3

Jangan lupa untuk mengabadikan kegiatan kita dengan foto atau rekam video. Akan lebih bagus lagi kalau bisa menuliskan cerita liburan misalnya ke dalam blog atau social media. Bukan untuk pamer bahwa kita sudah pernah mengunjungi tempat tsb, tapi supaya bisa dijadikan panduan untuk orang lain yang akan mengunjungi tempat yang sama.

Semoga bermanfaat dan selamat berlibur!

Tour de Java with Kids

Tour de Java with Kids

Pada bulan Juli 2011, kami melakukan liburan ke Jawa Tengah dengan mengendarai mobil. Ini adalah bagian dari Tour De Java with Kids yang sudah kami rencanakan jauh sebelumnya. Dilanjutkan dengan perjalanan mudik ke kampung halaman papanya anak-anak di Surabaya akhir Agustus 2011. Cukup sudah penjelejahan kami dari Jakarta sampai timur pulau Jawa.

Kami mengajak anak-anak untuk belajar menikmati perjalanan darat dengan beberapa tahapan perjalanan sesuai dengan waktu tempuh:

  • Jakarta – Bandung (3 jam)
  • Jakarta – Cirebon (5 jam)
  • Jakarta – Jogja (10 jam)
  • Jakarta – Surabaya (20 jam)

Misi kami saat membawa anak-anak ‘overland trip‘ antara lain:

  1. Belajar packing
  2. Anak-anak belajar untuk membedakan barang bawaan sesuai dengan jenis perjalanan. Kalau naik pesawat kita bisa membawa koper besar, maka untuk perjalanan menggunakan mobil kita harus membawa ukuran tas yang lebih kecil. Supaya bisa muat saat diselipkan ke berbagai area di mobil.

    Ini bawaan kami saat pergi kemarin:

    Koper berbentuk seperti telur warna pink, udah jelas dong punya siapa? Yupe, isinya barang Fayra

    Koper semi travel bag di belakang kiri yang kotak-kotak biru, itu milik Rafa. Semua kebutuhannya dimasukan sendiri ke dalam situ. Setiap packing, Rafa selalu tanya “berapa malam kita pergi?” Karena Rafa akan menghitung dan mengisi tasnya dengan: (baju tidur * jumlah malam) + (underwear * 2 * jumlah hari) + (baju pergi * 2 * jumlah hari) + baju renang + handuk + peralatan mandi. Alhamdulillah Rafa sudah terbiasa packing sendiri dari umur 7 tahun.

    Ransel beroda dikanan berisi barang-barang saya dan Masguh.

    Ransel atas kiri berisi susu + cemilan + mainan + buku + tisu basah/kering + vitamin/obat2an untuk anak-anak.

    Tas merah tentunya berisi kamera untuk mengabadikan perjalanan kami.

  3. Belajar menikmati perjalanan
  4. Membawa anak-anak dalam perjalanan tentunya membuat perjalanan sedikit lebih santai.

    Kalo capek … ya kami berhenti dan istirahat di pinggir jalan atau rest area

    Tiap ada yang menarik … ya kami minggir dan mampir

    Jam makan harus tetap disiplin … begitu juga kalo anak-anak pingin ke toilet. Tidak tunda-tunda, langsung cari yang terdekat.

    Menginap kalau memang dibutuhkan.

    Amunisi untuk mengusir kebosanan juga disiapkan. Dari membawa alat gambar, buku, mainan, Ipod, DVD, bantal, guling … sampai membuat beberapa permainan di dalam mobil. Fayra tuh yang suka rajin tanya “are we there yet? how long? how far?

    Untuk Fayra, kita suka bermain I SPY. Misalnya Fayra bilang “kak, I spy a green and tall thing. Guess what is it?“. Atau tebak-tebakan bentuk awan mirip dengan benda apa.

    Untuk Rafa yang udah kelas 5 SD, kami bermain tebak-tebakan jarak tempuh – kecepatan mobil – waktu tempuh perjalanan. Karena Rafa sudah mempelajari Kilometer per Jam, jadi kita main hitung-hitungan di jalan. Agak ribet memang, karena mau-gak mau kami sebagai orang tua jadi harus mengasah otak untuk cepat-cepat berhitung. Hehehehe

  5. Belajar menikmati pemandangan alam
  6. Pemandangan alam memang menjadi daya tarik tersendiri. Anak-anak heboh banget saat lihat gunung – pantai – tambak garam – danau – hutan (ya kami sempat lewat Alas Roban dan menempuh jalur alternatif Majalengka – Subang – Sadang yang masih penuh dengan pohon-pohon tinggi. Jalanan yang kami lalui terlihat seperti membelah hutan).

    Kami sempat berhenti di beberapa perkebunan:

    Kami suka berpetualang sedikit:

    Kami mampir melihat danau:

    Rafa suka meminjam kamera papanya untuk mengabadikan sesuatu yang menarik di matanya:

    Kami suka main air + pasir:

    Kami berhenti di pantai sekitar daerah Paciran – Lamongan hanya untuk membiarkan Fayra merasakan deburan ombak di kakinya. Ini pengalaman pertama Fayra. Hanya 15 menit, kemudian kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan:

    Kami sempat mengunjungi candi Prambanan:

    Kami mengunjungi Candi Arjuna di kawasan Dieng – Jawa Tengah:

    Rafa senang belajar membatik:

    pssttt liat gak apa yang ada dikantong celana Fayra? yak Anda gak salah lihat, itu KATAPEL hehehe. Jagoan banget kan.

  7. Mencoba toilet umum
  8. Selama diperjalanan tentunya mau tidak mau kami mencoba beberapa toilet umum.

    Dengan demikian anak-anak belajar bahwa tidak semua toilet menyediakan cukup air apalagi tisu. Jadi setiap anak-anak merasa butuh ke toilet, mereka harus siap membawa tisu kering/basah sendiri juga uang ribuan untuk membayar saat keluar.

  9. Mencoba berbagai jenis makanan
  10. Kami tidak membawa makanan berat selama perjalanan. Disinilah seni nya perjalanan darat, kami bisa mampir di warung-warung pinggir jalan dan mencoba berbagai jenis makanan dari setiap daerah yang kami kunjungi.

    Kami makan Empal Gentong Asem di Ampera – Cirebon, kami makan pecel didepan pasar Bringharjo – Jogja, kami makan tahu campur di Surabaya.

    Dengan makan di warung pinggir jalan, anak-anak belajar betapa beragamnya jenis bahasa dan dialek/cengkok setiap berinteraksi dengan penjual makanan. Mereka takjub bahwa di satu pulau Jawa saja, jenis makanan, bahasa dan dialek dari Cirebon sampai Surabaya sangat berbeda.

    Anak-anak belajar betapa kaya negeri Indonesia kita!

  11. Beribadah di berbagai mesjid
  12. Setiap waktu sholat, kami selalu mencari mesjid yang terdekat. Anak-anak belajar mengenal arsitektur bangunan mesjid yang menarik dan beda, tempat wudhunya dan juga macam-macam ukuran bedug.

  13. Belajar bersyukur
  14. Yang paling penting dari semua perjalanan ini terlebih saat mudik lebaran, kami belajar bersyukur waktu melihat pemudik lain dengan motor / bajaj / mobil bak terbuka yang ditutup terpal.

    Kami bersyukur karena setidaknya kondisi kami sedikit lebih nyaman, tidak kepanasan dan tidak kehujanan.

    Kami bersyukur bisa melakukan perjalanan ini lengkap dengan seluruh anggota keluarga. Ada ibu, ada bapak, ada kakak, ada adik.

    Kami bersyukur selamat selama perjalanan dan kembali dalam keadaan sehat.

Tips untuk dilakukan:

  1. Persiapkan kendaraan sebelum menempuh perjalanan. Isi bahan bakar, cek air, cek ban, dll.
  2. Gunakan pakaian yang nyaman selama perjalanan.
  3. Untuk ibu dan anak perempuan, paling nyaman pakai rok. Karena saat ke toilet, kita bisa langsung angkat rok hehehe. Gak perlu khawatir celana basah karena jatuh di toilet.
  4. Siapkan amunisi untuk mengusir kebosanan. Orang tua harus kreatif dan mengerti kebutuhan anak.
  5. Lakukan dialog dengan anak dan berikan penjelasan yang masuk akal, untuk memenuhi rasa keingintahuan anak.
  6. Siapkan uang dalam pecahan kecil (recehan) untuk antisipasi pungutan liar dijalan. Biasanya kalo ada jalan berlubang, penduduk setempat suka minta sumbangan.
  7. Aura positif orang tua selama perjalanan, saat mempengaruhi mood anak.

Ternyata membawa anak-anak menempuh perjalanan darat melampaui waktu 24 jam (saat arus balik mudik), tidak merepotkan loh!

Kami sangat menikmati perjalanan ini dan mendapatkan banyak pelajaran.

Semoga sharing ini bermanfaat untuk keluarga lain. Ayo dicoba, seru kok!

Biaya liburan ke Bangkok

Biaya liburan ke Bangkok

Karena ada beberapa orang yang tanya tentang perincian biaya liburan ke Bangkok, disini akan saya tulis detilnya. Tanpa bermaksud sombong atau pamer, cuma berharap informasi ini berguna untuk pembaca yang mau liburan dengan membawa keluarga seperti kami:

Hari Pertama

  • Bensin Rp 150,000
  • Tol dalam kota Rp 6,500
  • Tol bandara Rp 4,500
  • Airport tax untuk 4 orang Rp 600,000
  • Taxi dari Suvarnabhumi Airport ke hotel THB 400
  • Bellboy tip THB 20
  • Makan malam THB 450
  • TOTAL hari pertama = Rp 761,000 + THB 870 (dikali Rp 300) = skitar Rp 1,000,000

Hari Kedua

  • Taxi dari hotel ke Emerald Palace THB 120
  • Tiket masuk Emerald Palace untuk 4 orang THB 1,050
  • Tiket masuk wat Pho untuk 4 orang THB 150
  • Jajan eskrim + minum THB 60
  • Taxi dari Wat Pho ke Siam Paragon THB 110
  • Makan siang di Siam Paragon THB 400
  • Tiket masuk Ocean World Family Package THB 3,000
  • Tuk-tuk dari Siam Paragon ke Platinum Mall THB 100
  • Makan malam di Platinum Mall THB 250
  • Taxi dari Platinum Mall  ke hotel THB 100
  • TOTAL hari kedua = THB 5,340 (dikali Rp 300) = Rp 1,600,000

Hari Ketiga

  • Paket tour untuk 4 orang THB 5,250
  • Naik gajah untuk 2 dewasa + 1 anak THB 1,500
  • Sarapan di Floating Market THB 130
  • Jajan buah + eskrim + minum THB 100
  • Tip untuk tour guide + supir THB 700
  • Makan malam di Suan Lum Bazar THB 660
  • Taxi dari Suan Lum ke hotel THB 100
  • Total hari ketiga = THB 8,440 (dikali Rp 300) = Rp 2,500,000

Hari Keempat

  • Hotel 3 malam THB 3,500
  • Taxi dari hotel ke airport = THB 300
  • Total hari keempat = THB 3,800 (dikali Rp 300) = Rp 1,140,000

Total biaya liburan 4 orang selama 4 hari di Bangkok = Rp 6,250,000 (diluar tiket pesawat dan belanja/oleh-oleh)

Tiket pesawat tinggal cari promo di AirAsia aja.

Gimana …. tertarik untuk mencoba?

Semua posting tentang Bangkok bisa dilihat disini

Siam Ocean World – Bangkok D2

Siam Ocean World – Bangkok D2

Selasa, 23 Feb 2010

Setelah 1/2 hari kami mengunjungi Grand Emerald Palace & Wat Pho, kami melanjutkan ke Siam Paragon yaitu sebuah mall terbesar dan termegah dipusat kota Bangkok. Naik taxi dari Wat Pho ke Siam, kami membayar THB110. Sampai di Siam Paragon kami langsung menuju food court untuk makan siang. Sistem pembayarannya menggunakan kartu khusus yang dapat dibeli di pintu masuk foodcourt. Kalo di Jakarta, sistem seperti ini diterapkan di Urban Kitchen, Bellagio Aprt dan beberapa food court lain. Jika nilai kartu tidak mencukupi untuk membeli makanan, kita tinggal balik ke kasir untuk reload aja. Kalau sudah selesai dan masih ada nilai di kartu tsb, kita bisa redeem atau mencairkan sisa dana yang kita miliki.

Karena belanja tidak ada dalam agenda dan isi dompet kami, selesai makan kami pun langsung menuju basement ke Siam Ocean World. Ini merupakan akuarium terbesar di Asia Tenggara yang terdiri dari 2 lantai.


Sebelum masuk, kami diminta memilih beberapa paket. Setelah dibanding-bandingkan, kami memutuskan untuk membayar Family Package senilai THB 3,000 untuk 2 dewasa + 2 anak. Harga tsb sudah termasuk:

  1. Tiket masuk 2 dewasa + 2 anak
  2. Tiket masuk bioskop 4D untuk 4 org
  3. Tiket masuk Glass Bottom Boat untuk 4 org
  4. Fish Spa di “Happy Fish Happy Feet” untuk 4 orang
  5. Tiket masuk Back of House tour untuk 4 orang
  6. 4 gelas Pepsi + 4 bungkus popcorn

Masuk ke dalam, ada petugas foto yang langsung meminta kita untuk berpose foto keluarga dengan layar polos berwarna hijau. Katanya foto bisa diambil dipintu keluar GRATIS. Ternyata ketika dipintu keluar, foto yang gratisnya itu cuma berukuran 4x4cm dengan latar belakang gambar ikan. Kalau mau nyetak foto dengan ukuran lebih besar, harus membayar THB 300-600. Hahahaha bisa aja yang cari uang.

Didalam Siam Ocean World, banyak sekali akuarium dengan isi bermacam-macam binatang laut.  Dilantai B1 aja, akuarium dikelompokan sebagai berikut:

  • Weird & Wonderful: Berisi berbagai binatang laut yang aneh
  • Deep Reef: Berisi bermacam-macam batu karang
  • Living Ocean: Berisi binatang yang menyerupai udang/lobster tapi dengan ukuran badan yang jauh lebih besar dan bentuk yang lebih aneh.
  • Rain Forrest: Berisi binatang air yang hidup dalam hutan tropis
  • Rocky Shore: Berisi pinguin
  • Open Ocean: Berupa kolam besar dengan terowongan ditengahnya. Kita bisa melihat aneka hiu, ikan pari dan ikan besar lainnya yang berenang diatas kita.
  • Sea Jellies: Berisi berbagai ubur-ubur (jelly fish).

Semua informasi tentang ikan, dipampang dalam poster yang berada disamping akuarium. Sangat informatif dan terdiri dari 2 tulisan (Thai dan Inggris).

Karena paket yang kami bayar sudah termasuk tiket naik Glass Bottom Boat, kami langsung antri di depan pintu Behind The Scenes. Kami diberikan rompi pelampung dan diminta menaruh stroller di depan pintu kaca. Kemudian kami naik ke sebuah perahu yang lantai tengahnya berupa kaca. 1 perahu maksimal 6 orang penumpang dengan ditemani 1 guide. Kami mengelilingi akuarium besar, dimana dibawahnya terdapat terowongan yang dilalui pengunjung. Dengan lantai kaca, Rafa-Fayra bebas melihat ikan-ikan yang lalu lalang dibawah perahu. Guide terus mengingatkan penumpang perahu untuk tidak mencelupkan tangan ke dalam air. Karena dikolam ini terdapat hiu, ikan pari dan ikan besar-besar lainnya. Guide juga memberikan alat peraga berupa gigi ikan, diberikan penjelasan jenis makanan ikan dilihat dari bentuk giginya. Jadi walaupun ukuran tubuh ikan kecil, bisa jadi makanannya daging … seperti piranha.

Ini tempat yang paling dicari Fayra … akuarium berisi PINGUIN. Selama ini Fay melihat animal planet dan film Happy Feet dengan tokoh utama Pinguin. Fay pingin banget melihat bentuknya langsung. Walau udah foto bareng dengan patung pinguin kecil di Snow World Malaysia, tetap aja begitu lihat patung pinguin … gatel minta foto. Tepat didepan akuarium Pinguin ada stand Pepsi+PopCorn. Kami tinggal menunjukan tiket masuk dan langsung mendapatkan 2 gelas pepsi + 2 bungkus popcorn. Memang harusnya dapat 4, tapi takut gak abis … sayang aja gitu. Ada 1 pinguin yang lucu banget dan ngikutin kemana bungkus popcorn Fayra diarahkan. Mungkin karena bungkusnya berwarna kuning, jadi menarik perhatian pinguin. Ama Fay malah dijadikan bahan untuk bikin pinguinnya berenang ke kanan kiri sesuai arah popcorn. Usil banget deh!

Saking luasnya tempat ini, anak-anak puas banget hilir mudik didalam melihat berbagai macam ikan. Papanya mah asyik-asyik motoin anak-anak. Sementara mamanya nungguin stroller dan tas di kursi. Banyak kursi disepanjang lorong. Jadi kalo udah capek, cari kursi untuk leyeh-leyeh sejenak. Selain akuarium ada tempat bermain anak juga loh. Arena bermain anak usia 2-5 tahun yang berisi perosotan dan mandi bola, tepat berada di depan Fish Spa.

Fish Spa udah mulai menjamur di Jakarta. Di mall atau ITC biasanya dibuka dengan tarif Rp60rb per 30menit. Disini karena paket kami sudah termasuk tiket Fish Spa dan kebetulan Fayra lagi asyik mandi bola, saya dan Rafa mencoba merasakan nikmatnya Fish Spa. Ketika masuk petugas langsung menghampiri dengan membawa baskom berisi air hangat juga handuk. Kita diminta membuka sepatu, menyimpannya ke dalam laci yang tersedia kemudian kaki kita dibasuh didalam baskom tsb. Setelah dikeringkan dengan handuk, kita bebas duduk diantara 2 kolam. Saya dan Rafa langsung mencelupkan kaki kami ke dalam kolam, dan langsung ketawa kegelian begitu ikan-ikan kecil merubungi kaki kami. Cocok banget dinamakan “Happy Fish Happy Feet”, karena ikan-ikan kecil ini memakan kulit mati kita. Jadi ikan-ikan ini senang, kita pun senang karena kaki kita menjadi bersih. Sebagian orang menyatakan gigitan ikan-ikan kecil ini, dianggap seperti refleksi dan bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Tapi kalo kami merasanya yah geli aja hehehe. Kami cuma berhasil bertahan 10 menit aja, gak kuat geli banget telapak kaki kami dicocol-cocol ikan. hahahaha

Didalam Siam Ocean World, ada beberapa pertunjukan yang bisa kita saksikan. Diantaranya:

  • Pemberian makan Hiu
  • Pemberian makan Pinguin
  • Pemberian makan Engle Ray
  • Pemberian makan tikus laut dan berang-berang

Yang lucunya, akuarium disana tidak hanya berupa sebuah ruangan yang dikelilingi kaca. Tetapi ada berbagai akuarium yang menggunakan benda-benda yang biasa kita temukan sehari-hari. Ada mobil, microwave, kulkas, tv, dan beberapa benda lain yang keliatannya biasa aja … tapi pas kita dekati, ternyata berisi ikan yang lagi asyik berenang. Keren banget! Gak tau deh itu cara bikinnya gimana, yang pasti idenya sangat menarik.

Dilantai B2, kita bisa masuk ke dalam terowongan seperti yang terdapat di Ocean World Ancol. Ada juga kolam dimana kita bisa menyentuh berbagai macam bintang laut dan kura-kura. Setelah selesai keliling, kami langsung menuju studio 4 dimensi. Filmnya tentang perjuangan kura-kura mencari tempat hidup yang nyaman. Didalam studio kita menonton dengan menggunakan kacamata 3 dimensi, kursi yang bergerak-gerak, kita juga merasakan tiupan angin dan semburan air sepanjang film. Jadi kita seperti merasakan apa yang dialami tokoh utama dalam film. Setiap semburan air keluar, fay selalu teriak “SANGAT SANGAT TIDAK LUCU! aku tidak suka huahahaha untung penonton lain gak ada yang ngerti omelan Fay dalam bahasa indonesia ini.

Setelah puas kami langsung melanjutkan perjalanan menuju Platinum Fashion Mall. Letaknya gak jauh dari Siam Paragon Mall. Kami naik tuk-tuk kesana dan membayar THB 10. Lumayan mahal, tapi karena bertepatan dengan jam orang pulang kerja … macet banget.

Platinum Fashion Mall ini merupakan mall besar berisi berbagai macam barang fashion. Dari baju, jeans, tas sampai aksesoris dijual disini. Begitu datang kami langsung menuju lantai paling atas ke Food Court. Makanannya enak-enak banget dan murah. Hati-hati membaca papan counter, kami berhasil menemukan 1 counter yang hanya menjual seafood. PadThai (mie goreng ala thai), nasi goreng seafood, es green tea langsung ludes dalam sekejap. Setelah itu kami turun kebawah sambil liat-liat barang yang dijual. Tapi karena seharian udah jalan-jalan, anak-anak rewel dan minta pulang. Padahal saya tergiur melihat harga yang dipampang di semua toko. Baju wanita dewasa yang biasa di ITC jakarta dijual dengan harga Rp 150-200rb, disana cuma dijual THB 100-250 … yang kalau di rupiahin, cuma 30-75rb ajah. Mungkin lain kali kalo kesananya gak bawa krucil, bisa diniatin belanja hehehehe.

Karena udah pada kecapekan dan ngantuk, kami langsung naik taxi ke hotel untuk tidur. Besok akan dilanjutkan dengan perjalanan yang lebih jauh. Nantikan posting selanjutnya yah!

Semua posting tentang Bangkok bisa dilihat disini

Wat Pho – Bangkok D2

Wat Pho – Bangkok D2

Selasa, 23 Feb 2010

Setelah mengunjungi The Emerald Grand Palace, kami melanjutkan perjalanan untuk melihat Wat Pho atau yang lebih dikenal dengan nama The Temple of Reclining Budha atau Sleeping Budha.

Saat bertanya ke penjaga 7Eleven, mbak nya bilang kami bisa jalan kaki menuju Wat Pho. Letaknya gak jauh cuma harus menempuh jarak 5-10 menit jalan kaki kesana. Kami percaya aja dan mengikuti gerombolan wisatawan lain yang juga berjalanan kaki kesana.

Ternyata lokasi Wat Pho ini ada di samping kiri belakang dari The Emerald Budha. Tepatnya di Chetuphon Road – Bangkok. Lihat kan peta dan kebayang luasnya komplek Emerald Budha … kami harus jalan kaki mengelilingi komplek untuk bisa sampai ke Wat Pho. Untuk Fayra sih nyantai, dia tinggal duduk di stroller … kasian Rafa yang harus jalan kaki mana perut udah mulai lapar.

Sampai disana kami langsung menuju tempat penjualan tiket dan membayar THB 50/orang (Fayra masih gratis) untuk bisa masuk ke dalam kuil dan melihat patung Budha dalam posisi tidur menyamping yang dikenal dengan nama Reclining/Sleeping Budha.

Patung Budha tersebut memenuhi bangunan candi. Patung ini berukuran panjang 45 meter dengan tinggi 15 meter. Keseluruhan badannya terbuat dari plat emas, sementara bola matanya bertahtakan mutiara. Telapak kakinya berhiaskan 108 buah lambang keberuntungan China dan India.

Bagian barat komplek Wat Pho ada sebuah kuil yang berisi patung Budha yang sedang duduk diatas ular. Patung ini disebut Pang Nak Prok, the Buddha under the Naga’s hood.

Didalam komplek kuil Wat Pho yang luasnya 80,000 meter persegi ini terdapat lebih dari 1,000 patung Budha. Bangunan ini sudah mengalami beberapa renovasi dan renovasi yang paling lama membutuhkan waktu 16 tahun 7 bulan pada saat jaman King Rama III. Jajaran patung Budha pada foto diatas disebut Phra Rabieng, ini adalah beranda yang dikelilingi beragam patung Budha diseluruh temboknya dan menghubungkan 4 Vihara didalam komplek Wat Pho.

Hari itu banyak sekali rombongan dari sekolah-sekolah di Bangkok yang mengadakan field trip. Mereka dengan tekun mendengarkan penjelasan dari gurunya. Disinilah mereka mempelajari latar belakang dan sejarah agama Budha yang menjadi agama mayoritas di Thailand. Berbagai patung philisoper juga ada. Seperti patung yang diduduki Fayra di foto atas, ada makna yang terkandung dalam setiap detil bangunan. Sayang tidak ada brosur yang dibagikan seperti di The Emerald Budha. Jadi kami tidak bisa mendapatkan penjelasan secara detil dari keseluruhan bangunan.

Didalam komplek ini juga ada tempat untuk wisatawan yang ingin mencoba pijat ala Thai. Dibuka untuk umum dengan harga THB 250/jam. Komplek Wat Pho ini dibuka untuk umum dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore.

Foto diatas adalah Phra Maha Chedi Dilok Dhammakaroknitarn, sebuah candi yang berhiaskan mozaik berbentuk bunga dari keramik putih melambangkan kejayaan jaman King Rama II. Candi ini dibangun oleh anaknya yaitu King Rama III. Beliau juga membangun pagoda dari mosaik kuning, Phra Maha Chedi Muni Batborikharn, untuk melambangkan kejayaan beliau dan bentuk penghargaan terhadap Buddha.

Karena 2 objek wisata yang kami kunjungi dari pagi sampai siang ini luas-luas banget, kami memutuskan untuk naik taksi ke arah Siam Paragon. Jangan terjebak dengan taxi yang nongkrong di depan komplek Wat Pho, suka seenaknya aja ngasih harga sama wisatawan. Pertama kami tanya, supir taksi buka harga THB400. Padahal saat berangkat kami cuma membayar THB 100 aja sesuai angka di argometer.

Akhirnya kami jalan agak menjauh sedikit, dan menyetop taksi kosong yang kebetulan lewat. Taksi di Bangkok banyak merek dan aneka warna. Kali ini Fayra minta naik taksi warna pink yang alhamdulillah pas lewat didepan kami dalam kondisi kosong. Anak-anak pun langsung terlelap didalam taksi selama perjalanan menuju objek wisata selanjutnya, SIAM Ocean World.

Tunggu foto dan liputan tentang Siam Ocean World di postingan berikutnya!

Tips ke Wat Pho:

  • Dari depan The Emerald Budha, mending naik tuk-tuk ke Wat Pho. Tawar aja sekitar THB 80-100, daripada jalan kaki mayan jauh.
  • Peraturan untuk masuk ke komplek Wat Pho sama seperti di The Emerald Budha, baju sopan dan tertutup. Kalo gak memenuhi syarat, terpaksa harus sewa baju/kain atau gak boleh masuk sama sekali

Semua posting tentang Bangkok bisa dilihat disini