Browsed by
Tag: liburan hemat

Science Center – Singapore D2

Science Center – Singapore D2

Jumat, 26 Feb 2010

Setelah puas 1/2 hari di Jurong Bird Park sampai makan siang disana, persinggahan berikutnya adalah Science Center. Kami naik MRT turun di stasiun Jurong East, kemudian jalan kaki menuju stasiun bus. Lanjut naik bus nomor 335. Waktu nanya petugas, disuruh jalan “cuma 8 menit jalan kaki dari stasiun ini kok. Jalan aja deket banget“. Phiewwwhh, makasih loh pak disuruh jalan kaki 5-10 menit disiang bolong jam 1 terik bawa 2 krucil ginih. hihihihi

Kami turun dihalte depan Science Center. Dipintu masuk bertengger lah sebuah patung dinosaurus besar yang mengeluarkan suara dan kepalanya mengangguk-angguk. Fayra gak berani deketin patung, jadi mas Rafa foto sendiri aja didepan dino. Kaya nya sih patung ini sengaja ditaruh untuk ngikutin museum science di emrik sana hihihihihi.

Kami membeli karcis terusan, total berempat SGD 92 sudah termasuk:

  1. Science Center
  2. Omni Theatre (IMAX studio)
  3. Body World Exhibition

Science Center ini buka dari jam 10 pagi sampai jam 6 sore. Kalo hari Senin tutup.

Karena saat kami datang bertepatan dengan dimulainya film di studio IMAX, kami langsung belok kanan dari loket menuju Omni Theatre . Bioskop ini unik dengan layar berbentuk bola yang sangat besar. Beda sama theater Imax Keong Emas yang di TMII – Jakarta. Ilustrasi bentuk layar dan studio digambarkan dengan jelas dibawah ini (nyomot dari sini):

Tinggi studio nya seperti bangunan 5 lantai sekitar 16 meter sementara lebar diameternya 23 meter. Dengan bentuk layar seperti itu, penonton bisa memandang 180 derajat ke samping dan 125 derajat secara vertikal. Layarnya terbuat dari alumunium, jadi bisa menerima pantulan cahaya 30% lebih jelas dan memiliki lebih dari 45juta lubang kecil untuk menyalurkan udara – AC dan suara dari speaker ke arah penonton. Keren yah *norak*. Menonton film tentang ikan-ikan di lautan Indonesia *bangga*, berasa ada didalam lautan dan ikut berenang diantara ikan-ikan tsb. Rafa senang banget selama 40 menit film diputar. Sementara Fayra yang agak bosan dan takut, karena berasa ada didalam laut.

Diluar studio ada Movie Ride. Studio kecil berbentuk setengah badan pesawat. Saat kita nonton film, studio ini bergerak. Sayangnya Fayra gak bisa ikut menikmati karena ada syarat tinggi badan minimum 107cm. Semua anak kecil yang mau masuk diminta berdiri dekat papan seperti foto terlampir. Keliatan kan kalo Fayra masih dibawah tinggi minimum. hehehe

Seperti Science Museum di Hongkong, semua alat peraga disini bisa dimainkan langsung oleh anak-anak. Rafa paling suka ada di The Mind’s Eye dan dibagian cermin-cermin. Rafa suka bereksperimen dengan keajaiban cermin. Seperti foto diatas, Rafa nyembul dari balik dinding berkaca sehingga terlihat seperti potongan kepala diatas meja. Fayra cekikikan liat badan masnya menghilang.

Didalam Science Center dibagi kedalam beberapa area:

  1. The mind’s eye
  2. Nano technology
  3. I-space
  4. Mathematic
  5. Sound exhibition
  6. Eco Garden
  7. Tsunami exhibition
  8. Living with viruses
  9. Human Body
  10. Kinetic Garden
  11. Our solar system
  12. Space science
  13. Water works

Dalam Science center ini kita bisa mempraktekan ilmu-ilmu yang selama ini dipelajari di sekolah. Penjelasan tentang Tsunami pun digambarkan dengan menarik untuk anak-anak. Sayangnya kami gak bawa baju ganti atau baju renang, padahal di area Water Works seperti foto dibawah ini … anak-anak harusnya bisa asik main air dan disana disediakan kamar mandi untuk bilas setelah basa kuyup. Alhamdulillah anak-anak gak protes karena gak bisa main basah-basahan. Mereka sudah dijanjikan sore ini kami akan ke Sentosa.

Saat kami datang bertepatan dengan waktu pameran Body Worlds, dan tiket kami sudah sekalian untuk melihat pameran tsb. Jadi kami lanjut melihat ke ruang sebelah. Kami tidak mengunjungi Snow World disini, karena anak-anak sudah pernah merasakan Snow World di Genting  – Malaysia.

Body Worlds Exhibition

Pameran Body Worlds ini menampilkan mayat-mayat manusia dan hewan yang sudah diproses sedemikian rupa oleh beberapa ilmuwan. Tujuan utamanya untuk memperkenalkan ilmu kesehatan kepada masyarakat. Mayat yang digunakan adalah hasil sumbangan orang-orang yang merelakan tubuh mereka (saat mereka meninggal) untuk plastination melalui program donasi tubuh.

Body Worlds Exhibition adalah sebuah pameran keliling tubuh manusia yang di awetkan dan bagian-bagian tubuh yang di peragakan yang disebut plastination untuk mengungkapkan struktur anatomis batin. Pameran developer dan promotor adalah ahli anatomi Jerman Gunther von Hagens, yang menemukan teknik plastination pada akhir tahun 1970-an di University of Heidelberg.

Di pameran ini kami melihat beberapa bagian tubuh manusia juga beberapa hewan (rusa, jerapah, kuda). Ada yang ditampilkan secara utuh, ada juga yang ditampilkan hanya bagian tertentunya. Kita bisa melihat paru-paru orang yang merokok disandingkan dengan paru-paru orang yang meninggal dalam kondisi sehat. Hal ini ditampilkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat selama kita masih bernafas.

Plastines (mayat yang dijadikan patung atau alat peraga) manusia ditampilkan dalam posisi yang berbeda-beda. Ada yang lagi main basket, ada yang menari, ada yang duduk.

Dalam menghasilkan spesimen untuk Body Worlds, von Hagens mempekerjakan 340 orang di 5 laboratorium di 3 negara, Cina, Jerman dan Kyrgyzstan. Setiap laboratorium telah dikategorikan khusus, dengan laboratorium cina berfokus pada spesimen binatang. Salah satu spesimen yang paling sulit untuk menciptakan adalah jerapah yang muncul di Body Worlds & The Mirror of Time.

Untuk membuat spesimen dibutuhkan waktu tiga tahun,hal ini sepuluh kali lebih lama dari yang diperlukan untuk mempersiapkan tubuh manusia. Dibutuhkan 10 orang untuk memindahkan jerapah, karena berat badan terakhir (seperti semua spesimen setelah plastination) adalah sama dengan hewan asli.

Dipintu masuk pameran, pengunjung dilarang mengambil foto. Saya akan tampilkan hasil gugling aja yah. Ini dia contoh salah satu plastines yang kami lihat disana:

Mayan seram yah?

Penjelasan lebih detil dalam bahasa indonesia dan liat proses pembuatannya, bisa dilihat disini.

————–

Karena kami harus lanjut ke Sentosa, kami tidak bisa lama-lama di Science Center. Kami menyebrangi Gedung Science Center dan menunggu bus 335 di halte sebrang untuk lanjut ke stasiun MRT Jurong East. Kami akan ke Sentosa dan melihat pertunjukan laser disana.

Tips ke Science Center Singapore:

  • Sebaiknya luangkan waktu 1 hari penuh supaya anak-anak puas mencoba semua alat peraga didalam gedung Science Center.
  • Bawa baju ganti dan peralatan mandi, supaya anak-anak bisa bermain air sampai basah kuyup.
  • Untuk anak < 3 tahun, saya tidak menyarankan untuk ikut masuk ke Omni Theater. Karena bentuk layar dan film yang disajikan dengan suara yang menggelegar, akan membuat anak takut. Saya melihat beberapa anak kecil nangis kejer didalam studio dan orang tuanya tidak bisa menenangkan mereka kecuali membawa keluar ruangan. Kasian mengganggu penonton yang lain.

Semua posting tentang Singapore bisa dilihat disini

Biaya liburan ke Bangkok

Biaya liburan ke Bangkok

Karena ada beberapa orang yang tanya tentang perincian biaya liburan ke Bangkok, disini akan saya tulis detilnya. Tanpa bermaksud sombong atau pamer, cuma berharap informasi ini berguna untuk pembaca yang mau liburan dengan membawa keluarga seperti kami:

Hari Pertama

  • Bensin Rp 150,000
  • Tol dalam kota Rp 6,500
  • Tol bandara Rp 4,500
  • Airport tax untuk 4 orang Rp 600,000
  • Taxi dari Suvarnabhumi Airport ke hotel THB 400
  • Bellboy tip THB 20
  • Makan malam THB 450
  • TOTAL hari pertama = Rp 761,000 + THB 870 (dikali Rp 300) = skitar Rp 1,000,000

Hari Kedua

  • Taxi dari hotel ke Emerald Palace THB 120
  • Tiket masuk Emerald Palace untuk 4 orang THB 1,050
  • Tiket masuk wat Pho untuk 4 orang THB 150
  • Jajan eskrim + minum THB 60
  • Taxi dari Wat Pho ke Siam Paragon THB 110
  • Makan siang di Siam Paragon THB 400
  • Tiket masuk Ocean World Family Package THB 3,000
  • Tuk-tuk dari Siam Paragon ke Platinum Mall THB 100
  • Makan malam di Platinum Mall THB 250
  • Taxi dari Platinum Mall  ke hotel THB 100
  • TOTAL hari kedua = THB 5,340 (dikali Rp 300) = Rp 1,600,000

Hari Ketiga

  • Paket tour untuk 4 orang THB 5,250
  • Naik gajah untuk 2 dewasa + 1 anak THB 1,500
  • Sarapan di Floating Market THB 130
  • Jajan buah + eskrim + minum THB 100
  • Tip untuk tour guide + supir THB 700
  • Makan malam di Suan Lum Bazar THB 660
  • Taxi dari Suan Lum ke hotel THB 100
  • Total hari ketiga = THB 8,440 (dikali Rp 300) = Rp 2,500,000

Hari Keempat

  • Hotel 3 malam THB 3,500
  • Taxi dari hotel ke airport = THB 300
  • Total hari keempat = THB 3,800 (dikali Rp 300) = Rp 1,140,000

Total biaya liburan 4 orang selama 4 hari di Bangkok = Rp 6,250,000 (diluar tiket pesawat dan belanja/oleh-oleh)

Tiket pesawat tinggal cari promo di AirAsia aja.

Gimana …. tertarik untuk mencoba?

Semua posting tentang Bangkok bisa dilihat disini

Family Trip 2010

Family Trip 2010

Yuhuuuu… kami baru saja kembali dari liburan keluarga tahun 2010 loh. Sejak liburan terpaksa ke Hongkong itu, kok jadi ketagihan jalan-jalan yah. Dan akhirnya kami bikin ritual tahunan dengan berburu tiket murah di AirAsia aja dengan fokus ke negara yang tidak membutuhkan visa. Kalau tahun lalu kami pergi ke Malaysia, tahun ini kami mengunjungi Thailand dan Singapore.

Kami pergi ber4 selama 6 hari 5 malam dengan membawa: 1 koper besar, 1 koper sedang, 1 ransel (untuk termos dan susu fay), 1 tas selempang (untuk pasport, voucher hotel, tiket pesawat dan dompet), juga 1 tas kamera D70. Gak banyak kan?

Alhamdulillah untuk perjalanan jkt-bkk-sin-jkt, kami hanya membayar tiket AirAsia total sejumlah Rp3jt untuk 4 orang (semua dihitung dewasa karena Fay sudah lebih dari 3 tahun dan mendapatkan kursi sendiri).

Sementara hotel di Bangkok, kami mendapatkan voucher Hotel All Season Siam dari Agoda Travel dengan harga Rp 1jt untuk 3 malam. Kalau hotel di Singapore, kami mendapatkan voucher Hotel Summerview dari Pasopati travel dengan harga SGD 250 untuk 2 malam.

Seperti perjalanan sebelumnya, tempat yang akan kami kunjungi harus sesuai dengan minat anak-anak supaya mereka bisa menikmatinya. Shopping? Maaf, belanja-belanji tidak ada di agenda dan budget kami … jadi kami tidak membawa oleh-oleh selain foto dan cerita di blog ini.

Cerita lengkap akan disajikan ke dalam beberapa posting. Ditunggu yah!

1st World Hotel – Genting Malaysia

1st World Hotel – Genting Malaysia

Melanjutkan postingan sebelumnya, kali ini saya akan menulis tentang tempat kami menginap di Genting. Kami mendapatkan voucher hotel dari Panorama travel agent, yang memberikan penawaran 2 malam di First World Hotel hanya USD70an.

malaysia22

Ini hotelnya … besar banget dan full color pula. Keren nih… itu lah kesan pertama saya.

10 April 2009

Karena kami menggunakan AirAsia yang termasuk penerbangan murah, kami mendarat di LCCT (low cost carrier terminal) yang berjarak 20KM dari Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Delay 5 jam membuat kami sampai di LCCT hampir jam 10 malam. Sedangkan kami masih harus menempuh sekitar 2 jam untuk sampai ke Genting. Saat itu masih ada bus dari LCCT ke KL Center. Tapi Information Center menyarankan kami untuk naik taxi, karena kendaraan umum dari KL Center ke Genting akan sulit ditemukan mengingat kami akan tiba di KL sekitar jam 11.30 malam.

Sampai dihotel sudah jam 12 malam lebih. Anak-anak yang tadinya tertidur di taxi, menjadi terbangun. Tapi ketika didudukan di stroller, Fayra kembali tertidur. Lobi hotel ini sangat berbeda dengan hotel yang biasanya menyediakan sofa. Hotel ini hanya menyediakan beberapa barisan kursi seperti foto dibawah ini.

Hotel ini terkenal sebagai hotel termurah dan terbesar. Jumlah kamarnya sekitar 6,000an. Makanya tidak heran, ketika kami sampai di lobi … kami diminta ambil nomor hanya untuk melakukan proses check in. Liat papan pada foto diatas? itu lah informasi nomor berapa harus ke counter mana. Kaya di rumah sakit yah? hihihi

Kabarnya antrian ini bisa makan waktu hampir 1 jam. Apalagi kami kesana bertepatan dengan libur Paskah (Good Friday). Kondisi hotel sangat ramai, dipenuhi turis lokal dan manca negara. Waks kasian anak-anak yang udah capek 1/4 hari menunggu di airport, dilanjut perjalanan pesawat 2 jam, plus perjalanan 2 jam dari LCCT sampai dihotel. Saya udah pasrah duduk menjaga koper, Rafa menyeder di pundak saya dan Fayra tidur di stroller.

Tiba-tiba Masguh berbisik “ma…itu kan Thomas dan Tantowi, temen kantor cabang Singapore“. Kemudian Masguh berjalan menghampiri mereka. Benar aja, mereka sedang berlibur kesini. Mereka menggunakan travel agent yang menyediakan mobil keluarga (kaya Alphard gede gitu) dan menempuh jalur darat dari Singapore ke Malaysia. Supir yang merangkap menjadi tour gudie membantu proses check in supaya lebih cepat. Kebetulan beliau mempunyai koneksi di hotel ini. Sementara pakcik mengurus check in, saya berkenalan dengan keluarga Thomas dan Tantowi.

Ternyata istri-istri beliau juga pernah bekerja ditempat yang sama. Jadi kami – para istri merupakan alumni gedung hitam semua. Ngobrol bisa nyambung. Walau saat ini mereka memilih menjadi ibu rumah tangga, karena mendampingi suami yang bertugas di negeri seberang. Keluarga Thomas memiliki 2 orang anak, yang besar perempuan sudah SMP dan yang kecil laki-laki kelas 3 SD. Keluarga Tantowi memiliki 3 orang anak, yang besar laki-laki kelas 1SD, yang tengah perempuan umur 3 th dan yang paling kecil perempuan masih bayi. Rafa senang banget melihat teman-teman barunya.

Keluarga Thomas dan Tantowi mendapat kamar di Tower 2, sedangkan kami mendapat kamar di Tower 1 lantai 8. Kami berpisah untuk menuju kamar masing-masing.

Lorong lantai 8 sepi, kami berjalan dan berusaha untuk tidak menimbulkan suara. Takut menganggu penghuni kamar yang lain. Wuiiihhh lorong ini … panjang sekali. Mungkin karena capek dan mengantuk, rasanya nyari nomor kamar kok gak sampai-sampai yah.

Masuk ke dalam kamar, Rafa berkomentar “kok pake kipas angin sih ma. Kenapa gak pake AC?“. Kami mendapat kamar berkategori Deluxe View seperti foto diatas. Setelah kami berganti baju dan sholat, dinginnya mulai terasa. Rafa kembali berkomentar “dingin banget ma, kipas anginnya matiin aja deh“. Hahaha makanya mas, di puncak gunung gini mah gak perlu AC udah dingin kan?

Malam itu kami tidur nyenyak sekali. Bangun pagi hari dengan kondisi yang segar. Masguh membuka tirai, dan langsung mengambil kamera. Subhanallah pemandangannya dari lantai 8 ini indah banget.

Kami telah berjanji untuk bertemu lagi ditempat sarapan, setelah itu baru sama-sama ke Theme Park. Alhamdulillah Rafa dan Fayra bangun tidur langsung minta mandi. Mereka gak sabar untuk bermain hari ini. Sarapan ada dilantai 3, sampai sana kami sulit mencari meja makan karena memang penuh sekali. Sambil mencari meja makan, saya sibuk melihat menu yang disajikan. Gak lupa memperhatikan makanan mana yang antriannya tidak panjang. hehehe

Masguh menjaga Fayra, sementara saya dan Rafa mulai mengantri makanan. Kebayang deh kaya antrian minyak tanah di pom bensin ketika dikabarkan langka. Ketika kami selesai makan, baru ketemu lagi sama keluarga Singapore. Anak-anak bisa langsung akrab gitu. Anak Thomas yang terbesar komentar “asyik nih pa, kita jalan-jalan dengan rombongan Three T … Teguh, Tantowi dan Thomas” hahaha benar juga.

Wah kebayang serunya jalan-jalan hari ini, 3 keluarga besar jalan bareng. Cerita jalan-jalan di Theme Park dipostingan selanjutnya yah…

Tips menginap di 1st World hotel – Genting Malaysia:

  • Lebih murah beli voucher dari travel agent di Indonesia
  • Paket dengan/tanpa sarapan cuma beda dikit. Kalo gak mau repot mending yang udah termasuk sarapan aja
  • Proses Check In bisa makan waktu 1 jam karena menunggu antrian. Lebih baik tengok kanan kiri, siapa tau ketemu orang yg kita kenal udah didepan meja check in …. jadi bisa nitip. Kaya kami kemarin tuh hehehe
  • 1st world hotel terdiri dari 6 RIBU kamar, jangan berharap ukuran kamar seperti hotel normal. Kamar disini kecil-kecil. Tapi tempat tidur nya berukuran standar.
  • Ambil sarapan lebih pagi akan lebih baik, karena 6rb kamar kebayang kan brapa jumlah orang yang sarapan disitu. Cari meja makan agak susah, dan pasti antri untuk ambil makanannya. Kami bagi tugas, papa & Fayra cari meja dan nungguin di meja – Rafa ngantri makanan A – Mama antri makanan B. Kalo gak gini, gak akan mulai makan.

SEMUA POSTING TENTANG LIBURAN DI GENTING & KUALA LUMPUR

MALAYSIA BISA DILIHAT DI SINI