Pindah Terminal
Akhirnya setelah 4 tahun 4 bulan saya mengabdi di perusahaan dan setahun terakhir diberikan wewenang sebagai preman terminal, saya merasa harus melanjutkan langkah diluar. Kebetulan beberapa bulan terakhir ada beberapa tawaran yang datang. Saya hanya bisa bersyukur, dikala orang lain susah mencari kerja … saya malah ditawari beberapa kesempatan. Dan setelah melalui proses yang lumayan panjang, akhirnya saya menetapkan hati … untuk pindah terminal *masih tetap sebagai preman*.
4 tahun terakhir saya bertemu banyak orang dengan beragam latar belakang. Orang-orang yang dengannya saya habiskan sebagian besar dari waktu 24 jam perharinya. Berkat mereka, saya tumbuh menjadi lebih dewasa. Belajar dari mereka, saya merasa lebih matang. Mengenal mereka lebih dekat, saya makin bersyukur atas karuniaNYA. Karena mereka adalah sebagian dari anugerah yang dilimpahkan Tuhan dalam kehidupan saya.
Juragan sudah tau saya menjalani proses di tempat lain dan sangat merestui pergerakan saya. Dengannya saya berbagi roadmap hidup yang ingin saya capai 5 sampai 20 tahun kedepan. Dorongan semangat dan nasehat darinya membuat saya semakin mantab memilih. Bahkan beliau mengijinkan saya untuk pergi ke Dubai sebagai tugas akhir darinya, walau tau saya harus pergi sepulang dari sana. Beliau bilang “gw mau elo belajar de. You go there as company representative. But you have to learn from them. Its for your reference in your future own life!”
What a great boss i have!
Hari pertama kembali ke kantor setelah saya pulang dari Dubai, malamnya saya menerima bbm. Boss ditempat baru meminta saya untuk masuk lebih awal. Padahal kesepakatan dalam kontrak hari pertama saya adalah tgl 7 Juni 2010. Tetapi karena ada event yang harus dihadiri di Taipei tanggal 1-3 Juni, saya diminta berangkat tgl 31 May 2010. Wah saya gak enak, udah bilang juragan kalo hari terakhir tgl 4 Juni soalnya. Akhirnya saya telp beliau malam itu, dan saya mendapat jawaban yang benar-benar diluar dugaan “GO de! you can do it. Tomorrow i will accompany you to HRD and explain them. We’ll make your last day come earlier”
Besok paginya kami menghadap HRD dan bilang kalo saya harus pergi ke Taipei hari senin, dan mohon agar proses clearance di percepat. Settlement untuk Dubai Business Trip pun diselesaikan hari itu juga.
Hari berikutnya saya sibuk mengurus dokumen untuk keperluan visa. Saya ke bank untuk buka rekening gaji baru. Saya menghadap HRD kantor baru untuk mengurus perubahan tanggal masuk. Alhamdulillah semua proses lancar dan saya pun sudah punya notelp juga email kantor baru. Saya pergi ke percetakan untuk membuat business card kantor baru. Pokoknya semua kilat dalam sehari.
Hari kamis 27 Mei 2010 menjadi hari terakhir saya di kantor ungu karena jumat merupakan hari libur nasional. Saya tidak mau mengirim email perpisahan seperti orang kebanyakan, yang menyatakan betapa perusahaan ini telah menjadikan diri kita menjadi lebih baik dan mengucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang didalamnya dengan kalimat panjang lebar yang saya yakin orang tau intinya dan gak akan baca semuanya. Saya kan bukan keluar (resign), tetapi saya cuma LULUS. Kata itu lebih tepat digunakan karena bermakna lebih luas. Dengan menggunakan template email Kabar Gembira yang biasa digunakan HRD, saya membuat email dengan gambar dibawah:
Ketika saya pamitan dan salam-salaman keliling beberapa lantai, respon orang lucu-lucu deh. Mereka pikir email itu bercanda. Sebagian lain gak ngerti maksudnya apa dan bilang “nice pict”. Hahahaha.
Kesibukan seminggu ini membuat saya tidak sempat sarapan. Clearance proses membuat saya mondar mandir dari pagi. Saat makan siang, saya bersama 2 teman pergi ke PP … ceritanya mau makan besar karena udah kelaperan banget. Eh sampai sana badan saya lemas, kepala berat dan tiba-tiba pandangan hitam. Saya sempat kirim msg ke bbgroup “gw pengsan“. Dan teman saya bilang “gw gendut de, tapi elo berat juga kalo digotong” hehehehe. Gak lama beneran saya gak kuat ngapa-ngapain lagi. Dan mereka pun membawa saya ke UGD RS Jakarta naik taxi.
jiah…sang preman yang katanya jagoan itu pun tumbang. Saya diberikan oxigen dan infus selama 2 jam. Masguh pun ditelpon dan langsung datang ke RS. Setelah infus abis dan saya merasa enakan, saya diperbolehkan untuk pulang.
Saya kembali ke kantor untuk menyelesaikan proses clearance terakhir. Mengembalikan IDcard dan laptop perusahaan. Sayang hari itu teman-teman divisi hanya ada sebagian, juragan pun lagi cuti untuk liburan. Saya menerima tabung ‘tanda kelulusan’ dari teman-teman yang berisi sebuah kaos dengan tulisan EAGLE FLY, CHICKEN STAY
Mungkin sebagian teman yang tau saya kerja dimana, pasti langsung ngeh makna ‘chicken’ dalam tulisan tersebut dan kenapa bawa-bawa ayam ke dalam kalimat tsb. Tapi kalimat ini pun bisa bermakna lebih dalam lagi: jagoan pergi, penakut tetap tinggal. hehehe
Menurut saya ada 3 kelompok orang yang tinggal disana (atau di perusahaan lain udah kelamaan):
- Orang yang emang niat kerja disana. Entah krn perusahaan tsb bagian dari mimpinya untuk benar-benar mengabdikan diri, atau memang karena perusahaan tsb sudah memberikan segala yang dia butuhkan.
- Orang yang hanya menjadikan pekerjaannya sbg status. Bbrp orang yang saya kenal di pabrik panci misalnya, punya usaha sampingan yang sudah running well. Jadi bekerja di pabrik panci hanya sbg status aja, selain itu karena beliau udah lama … ijin-ijin ninggalin kantor gampang banget. Kerja gak pake target, gak usaha untuk naik grade, yang penting ada pemasukan tetap per bulan karena bisnis kan bisa naik turun.
- Orang yang emang gak ada tawaran di luar atau memang belum berani melangkah keluar aja.
Apapun alasannya, itu adalah hak pribadi yang bisa kita pilih. Masa depan kita adalah tanggung jawab kita sendiri.
Kalau saya jujur masih bekerja untuk uang. Saya akan maju terus membela bayaran lebih besar. Kepindahan saya ini adalah yang ke 6 dalam kurun waktu 14 tahun. Walau beberapa orang ngatain saya ‘pelacur telco‘, saya mah bodo amat hahaha. Saya cuma bersyukur bahwa kemampuan saya masih dibutuhkan orang lain dan mereka menghargainya.
Alasan kepindahan kali ini:
- Gaji sedikit lebih banyak
- Tunjangan kesehatan full unlimited termasuk untuk suami dan anak-anak (ditempat sebelumnya semua wanita dianggap single kecuali ada surat kematian suami atau surat cerai)
- Bensin, tol, parkir bahkan service mobil dibayarin kantor
- Tunjangan telekomunikasi juga dapat untuk 2 nomor paskabayar.
Jadi gaji saya bisa difokuskan untuk membantu bayar sekolah anak-anak dan kebutuhan operasional rumah tangga. Beli gincu dan beha bergantung berlian? wah tentu bisa dong! hahahaha
Alhamdulillah … alhamdulillah … alhamdulillah
Tidak ada habisnya kalimat itu saya ucapkan. Saya benar-benar bersyukur semua ini datang tepat pada waktunya. Disaat kami sedang menata keping puzzle kehidupan kami yang semakin membesar, secara jumlah anak juga udah 2 … kepingan puzzle yang harus ditata pun jumlahnya jadi lebih banyak. Allah berikan tepat pada waktunya, tidak lebih dulu … tidak pula terlambat. Rumah baru, sekolah anak baru, kerjaan baru dan masguh pun mendapat jabatan baru. Alhamdulillah.
Enggak ada jalan kehidupan orang yang mulus sempurna. Ada lobang-lobang yang harus dilalui, ada tanjakan, ada turunan. Mundur 1 langkah ke belakang untuk mengambil ancang-ancang, dilanjutkan 5 langkah mantab ke depan. Semua butuh perjuangan. Mari bikin roadmap hidup, apa yang ingin kita capai 5-10 tahun kedepan? Supaya kita punya gambaran, langkah apa yang harus kita ambil dan kebayang perjuangan yang harus dilakukan untuk mencapainya.
Disinilah saya sekarang, dengan status yang sama sebagai preman … hanya beda terminal. Langkah yang harus saya tempuh, untuk mencapai roadmap hidup yang lebih jauh lagi. Semoga saya tidak hanya singgah di terminal, tapi juga bisa merasakan airport hehehehe.