Sahabat Sejati
Saya dan Yohanna Gewang sudah saling mengenal sejak bayi, karena dijemur bareng di depan masjid Al Bilal
Bapak dan Ibu kami saling bersahabat, begitupun kami.
Tiap ambil raport, mami buka lembaran nilai sambil bergumam “wah kamu yg ranking 1, kasian nih Ane pasti ranking 2”.
Tahun berikutnya “yah kamu ranking 2, pasti Ane yg ranking 1”.
Begitu terus dari SD sampai SMP. Kami baru bisa sama-sama ranking 1, kalo beda kelas.
Kami berpisah sekolah ketika saya memilih STM, padahal kami berdua diterima di SMAN yang sama.
Saya memilih kuliah dan kerja di bidang teknik Telekomunikasi, mbak nya memilih perhotelan.
Tapi kami sering bertemu karena setiap business trip, saya wajib menginap di hotel tempatnya bekerja (dari Batam sampe Bali)
Kami sama-sama menutup karir demi anak.
Posisi terakhir saya GM di Product Development, mbak nya GM Sales di sebuah hotel bintang ternama.
But here we are, productive mommies.
Karena kami berusaha tetap berkarya meski tidak harus menjadi mbak kantoran lagi.
Business sahabat saya ini makin menggurita dgn total karyawan mencapai 300 orang sekarang.
Saya? Alhamdulillah ngamen sana sini dan menjadi Blogger professional
Semoga hubungan persahabatan kami semakin menebal seiring dengan menebalnya kadar lemak tubuh (eh ) dan dompet (aamiin).
2 thoughts on “Sahabat Sejati”
inspiring
Ohhh ambil jurusan teknik to mbak De hehe. Ini namanya sahabat sejati, sejak bayi sampai SD SMP bareng. Apalagi kedua ortu juga sudah bersahabat. Semoga sehat semuanya ya mbak