Ruang Makan
Untuk pertama kalinya dalam 10 tahun berumahtangga, di rumah terakhir ini lah akhirnya kami memiliki meja makan yang baik dan benar mendingan. Saya gak bilang ruang makan kami sempurna ala sinetron rampunjabi yah, cuma setidaknya kami sudah gak makan di atas karpet depan TV lagi. Hehehe
Setelah 2 tahun kami tinggal di rumah ini, posisi meja makan sedikit dirubah. Yang tadinya mepet tembok, dan plain banget … sekarang dikasih jarak dengan memindahkan lemari buku di belakang sofa ke sisi tembok ruang makan. Ditambah kaca hias, violaaa jadi gak plain lagi deh.
Lemari buku di belakang sofa ini yang dipindahkan:
Kotak merah itu dalamnya ada 3 partisi, kami gunakan untuk menyimpan handphone dan jam tangan. Setiap sampai rumah, semua gadget masuk ke dalam kotak tsb. Makanya mohon maaf sama tetangga sebelah rumah *waving to Dita*, kalo BBM jam 9 malam sampai jam 5 pagi suka gak dibalas. Kalo telpon rumah bunyi, pasti kami tetap lari turun kok. Biasanya orang yang sampai telpon ke nomor rumah (fixed line) pasti membawa berita penting banget, mostly keluarga dan kerabat dekat aja yang tau nomornya.
Keberadaan meja makan ini selain untuk makan bersama anak-anak, menjadi ajang meja kerja dan belajar bersama. Walau anak-anak sudah punya meja belajar di kamarnya masing-masing, tapi senangnya ngerjain PR disini. Saya pun bisa nyambi makan malam, sambil mendampingi anak-anak mengerjakaan PR mereka. Begitu juga dengan papa nya anak-anak, lebih sering kerja disini.
Jadi kalau malam, meja ini penuh laptop, kertas dan buku. Seru kaya di warnet … satu meja besar tapi ada 4 orang yang sibuk sendiri-sendiri di atas nya. Hehehe
7 thoughts on “Ruang Makan”
kursi makannya bagus.. ijo! 🙂
tambah cantik ruang makan nya mba 😀
Waktu main ke rumahmu lupaaaaaa gak liat dapur merahnya huhuhu…..ntar klo aku ke bsd lg tak samperin ke rumah wkwkwwkw
aih mb, nemu ajah kaca hias begituan…lucu kek lampu disko 😀
berasa ada lampu disko di ruang makannya mba De, selalu suka tiap mba posting tentang rumah
hiasannya nemu di mana mbak…. plisssss
hiasan yang mana, mbak?