OCT east di North Shenzhen

OCT east di North Shenzhen

Lanjut cerita tentang kunjungan kerja saya ke China yaa, mumpung masih ada semangat ngedit fotonya (iya tauuu masih utang laporan trip ke Universal Studio Singapore Januari lalu. Nanti yaaa)

Perhatian: postingan ini akan banyak foto loh!

Kunjungan kerja yang resmi cuma 3 hari (Rabu – Kamis – Jumat), tapi kami perpanjang 2 hari (Sabtu – Minggu). Saya punya teman lama yang sekarang sudah kembali ke China dan tinggal di Shenzhen, dan kebetulan beliau pernah tinggal bareng di Austalia dengan salah satu teman trip saya. Asyik kan, mereka saling mengenal dan kami bisa seru-seruan bersama. Jadi hari Sabtu kami akan ditemani penduduk lokal untuk mengenal Shenzhen lebih jauh.

Sehari sebelumnya saya ditunjukan sebuah tiket “We’re going to OCT-east tomorrow morning“. Ah tempat apa itu? Tapi kan ini bulan May bukan October, apakah ini sebuah event atau festival? Saya lihat tiket nya dengan wujud seperti ini:

owh wowwww, saya terpukau dengan gambar pemandangan alam yang disajikan pada lembaran tiket mungil ini. Ketika saya tanya deskripsi tempat ini, teman saya hanya menjawab “perkebunan teh dan bunga, diatas bukit. pokoknya pemandangan alam disana sangat spektakuler

Baiklah saya makin tidak sabar. Saya coba mencari di internet dan mendapat penjelasan:
The Shenzen OCT East is a combination of two large theme parks, resort hotels, three small scenic towns, golf courses and more covering an area of 9 square kilometers. It is HUGE.

Esok paginya kami bertemu di lobby hotel. Kami akan pergi ber4. Saya dan teman kantor (cowok), 2 teman yang pernah tinggal bareng ini sama-sama cewek dan penduduk lokal. Melihat 2 wanita ini hanya menggunakan rok mini dan sepatu flat, saya yakin gak salah kostum. Standar lah saya pakai tunik dengan daleman manset kaos lengan panjang, dipadu dengan jeans dan sendal gunung. Saya siap deh mo diajak jalan kemanapun hari ini.

Perjalanan naik mobil kami tempuh selama kurang dari 1 jam dari tengah kota ke arah utara Shenzhen. Jalan menanjak dan makin mengecil, hanya cukup untuk 2 mobil (1 ke arah atas dan 1 ke arah bawah). Mungkin sama jaraknya seperti dari Monas ke Puncak (Bogor). Bedanya disana gak ada macet, jadi bisa lebih cepat.

Begitu pintu mobil dibuka, udara dingin menusuk kulit saya. Penuh kabut diluar sana. Ah saya pikir udah pakai kostum yang benar, ternyata dingin sekali. Dan saya menggigil kedinginan sementara 2 teman cewek saya santai aja dengan rok mini nya. Beruntung teman cowok saya membawa jaket kulit.

Di depan pintu masuk, ada sebuah rebana raksasa dengan gambar hamparan kebun bunga warna warni seperti ini:

Begitu masuk, gambar tersebut berubah menjadi nyata di depan mata saya:

Saya tengok ke kiri, hamparan luas bunga lavender dan matahari. Diatas bukit ada gereja kecil:

Kami mencari peta untuk menentukan arah perjalanan. Dan saya cukup kaget ketika membayangkan luas area ini dari peta yang terdapat di sebuah papan besar:

Taman ini dibagi menjadi 6 bagian utama. Kami menyusuri semua bagian dengan berjalan santai. Bagaikan berolahraga di musim dingin, jalan menanjak – capek – tapi gak keringetan. hehehe

Setelah asyik bermain-main di area bunga, kami lanjut menuju kebun teh. Di salah satu bangunan di tengah area ini, disajikan upacara lengkap pembuatan teh. Dan bagi pengunjung yang ingin membeli teh, bisa memilih beberapa jenis teh dengan berbagai khasiat dan beda harga.

Disini kami juga menonton wayang, bedanya wayang mereka tidak terbuat dari kulit binatang. Wayang mereka terbuat dari plastik transparan yang diberi warna. Dalangnya pun tidak cuma 1, tetapi ada beberapa orang yang memainkan peran berbeda-beda. Saya sempat mengintip ke belakang layar dan mengambil foto mereka:

Setelah itu kami menuju ke jembatan gantung yang menghubungkan 2 bukit. Dibawahnya terdapat jurang yang sangat curam, tetapi penuh dengan kebun teh dan kebun jagung. Kapasitas maksimal jumlah manusia yang ada di atas jembatan adalah 50 orang. Walaupun di udara terbuka seperti ini, tetap ada larangan merokok di atas jembatan. Selain itu ada larangan untuk loncat. Apa mungkin ada yang pernah mencoba Buggy Jumping dari jembatan ini? Atau mungkin banyak yang suka iseng loncat-loncat diatas jembatan sehingga dikhawatirkan mengganggu orang lain karena jembatan akan bergoyang-goyang. Yang pasti sih saya tidak akan melakukan keduanya. Kurang kerjaan :p

Saya suka banget disini. Udaranya enak, pemandangan bagus, lingkungan terawat, kebersihan dijamin. Karena kedinginan saya pun harus ke toilet. Takjub saya, karena ditengah hutan pun toiletnya bersih lengkap dengan air dan tisu. Walau cuma WC jongkok, tapi kalau bersih dan gak bau kan enak toh? Bener deh rakyat China sudah berubah, gak lagi jorok seperti dulu. Setidaknya tempat umum sangat mereka jaga kebersihannya.

Terlintas dalam benak saya bagaimana kalau membawa keluarga kesini, terutama anak-anak. Kalau Rafa sudah pasti akan lari-lari karena area ini sangat luas. Kalau Fayra sudah pasti akan bentol-bentol sekujur tubuhnya, bisa sebulan lagi deh. Masih ingat kan Fayra alergi serbuk bunga? Di taman bunga cipanas aja bisa bentol sebulan, apalagi disini. hehehe

Ada hall besar yang berisi tanaman indoor. Disini ada pameran kupu-kupu yang sudah dibekukan, diatur rapih dalam sebuah frame kaca yang panjang sekali (hayah apa sih itu bahasanya kalo disiram air raksa / air keras). Ada berbagai jamur, anggrek, umbi-umbian dan berbagai tanaman merambat. Saya juga lihat labu raksasa loh. Ukurannya jauh lebih besar dari kepala saya tentunya. Ada 1 yang bisa disentuh oleh pengunjung. Dan saya memanfaatkan kesempatan ini untuk foto supaya kebayang besarnya. Kalo di kolak untuk ramadhan nanti, bisa untuk berapa puluh orang tuh ya? hihihi

Tidak terasa sudah setengah hari kami berjalan mengelilingi area ini. Laper juga. Ternyata gak sulit cari makan, karena banyak banget tempat makan disepanjang area. Walau kendala untuk saya tentunya mencari yang halal. Pokoknya tinggal minta menu Mongolian, insya Allah tidak mengandung babi (kebanyakan penduduk Mongol adalah muslim). Saya rewel banget tanya detil, bahkan sampai teman saya bingung “without pork, even if it is only oil?” ya iya lahh tentu saja makanan apapun yang mengandung babi gak boleh. Lebih gak boleh lagi kalo makan babi hamil, udah babi mengandung babi pula. hahahahaha

Didalam OCT east terdapat kawasan Interlaken (salah satu kota di Swiss). Area ini dibuat seperti layaknya di Eropa, lengkap dengan arsitektur bangunannya. Ditengah-tengah terdapat danau yang penuh dengan ikan Koi, ikan keberuntungan (membawa hoki) untuk orang China. Juga ada alun-alun khas Eropa loh, dengan burung-burung merpati putih yang berkeliaran disekitarnya. Ada beberapa orang mempertunjukan pantomim dan beberapa seniman melukis pengunjung.

Aaahh saya suka banget ada disini (eh tadi udah bilang yah?). Gak pingin pulang. Setengah hari rasanya belum cukup untuk keliling. Belum sempat naik kereta gantung, belum sempat naik kereta tua yang mengitari bukit, belum liat air terjun, belum coba naik balon terbang. Tapi saya harus pulang, karena kami masih harus ke tengah kota untuk pergi ke tempat lain.

Padahal kalau malam katanya ada pertunjukan theater. Tapi sayang kami gak bisa nonton juga.

Insya Allah lain kali kalau ada kesempatan, saya pingin banget mengajak keluarga kesini. Mungkin kalau Fayra udah agak gedean, biar daya tahan tubuhnya cukup untuk mengatasi alergi bunganya. Selain itu menunggu kemampuan bahasa Mandarin anak-anak meningkat, sehingga saya gak perlu repot cari penerjemah. hehehe

Semua posting tentang China bisa dilihat disini

Share this...
Share on Facebook0Share on Google+0Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn0

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *