Monas

Monas

Minggu, 23 Mei 2005
Sesuai dengan iklan di koran dan disini bahwa PLN kekurangan pasokan listrik, maka akan ada pemadaman listrik secara bergilir. Masyarakat sudah dihimbau untuk mengurangi pemakaian listrik. Tapi sejak sabtu jam 11 malam sampai minggu jam 3 sore, listrik di rumah mati sampai 10 kali. Rencananya libur gini mau ngelanjutin ngetik Bab 4. Tapi kalo mati lampu bisa 10x sehari…wah bisa bledug nanti PC saya.

Dirumah panas (gak bisa nyalain AC ato kipas angin), gak ada hiburan (TV atau radio)…enaknya kemana yah.

Akhirnya kami memutuskan untuk jalan-jalan ke monas !


Setelah ashar kami berangkat ke monas. Pertama kami keliling dulu. Nyari area yang asyik untuk olahraga. Di monas, selain ada jogging track sekarang ada refleksi track. Dari yang batunya pipih sampai menonjol tajam. Bahkan ada besi untuk pegangan kalau kita gak kuat berjalan diatas batunya. Saya yang absen setahun tidak olahraga, berasa banget injak batu di refleksi track ini. alhamdulillah pijatan ringan dari batu ini katanya baik untuk peredaran darah loh.


Pemanasan di refleksi track sudah cukup. sekarang saatnya lari sore. suasana sore ini enak sekali. Beda dengan Minggu pagi, senayan atau monas pasti penuh dengan orang yang hendak olahraga. pakaian juga khusus untuk olaharaga (ketat dan basah keringat). Kalau sore gini, orang yang datang niatnya jalan-jalan. jadi mereka berpakaian santai ala jalan-jalan. lengkap dengan dandanan cantik tentunya. Jadi pemandangan lari sore lebih menyenangkan. Walaupun begitu, sepertinya cuma saya yang menikmati. Rafa gak kuat ngikutin. Papanya pun memilih untuk selonjor dibawah pohon. hehehe


Rafa nomplok papa yang lagi boboan


Monas menghabiskan banyak biaya untuk perawatannya. Tapi alhamdulillah penampilan monas sekarang sudah jauh lebih baik. Sekeliling monas diberi pagar untuk membatasi kendaraan yang berlalu lalang di sekitarnya. Pedagang juga diberi area khusus di dekat tempat parkir. Tanaman jauh lebih terawat, ada beberapa ekor rusa yang diambil dari Bogor, juga fasilitas olahraga (untuk sit-up, dll)dan toilet pun tersedia dimana-mana. Saya tidak tahu kebersihan dari toilet umum disini, karena kami tidak sempat mencobanya. Semoga masyarakat menikmati keberadaan monas sekarang dan bersama-sama untuk merawatnya. Amin.

Update:
kopdar mbak sa berlangsung seru. Selaku Kuncen Kamar Tidur, maka sopenir alias oleh-oleh yang dibagikan pun tidak jauh dari hawa kamar tidur. Dari gantungan kunci yang berbentuk ‘anu’ sampai pulpen dengan gambar adegan ranjang untuk seminggu. hihihi…untuk yang gak datang…nyesel deh

Share this...
Share on Facebook0Share on Google+0Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn0

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *