Meremajakan Maribaya

Meremajakan Maribaya

Maribaya adalah lokasi favorit orangtua saya ketika saya kecil dulu. Yang ada di bayangan saya, butuh waktu tempuh beberapa jam dari Jakarta untuk bisa mencapai Maribaya. Wajar saja karena jaman dahulu belum ada tol Cipularang yang sekarang membuat Bandung dan Lembang terasa sangat dekat dengan Jakarta.

maribaya1

Setelah sempat ditutup sekian lama, sejak pertengahan tahun 2015 Maribaya kembali dibuka untuk wisatawan. Harga tiket masuk yang dulu hanya beberapa ribu rupiah, sekarang sudah naik menjadi 35rb per orang.

maribaya2

Proses peremajaan Maribaya sudah berlangsung selama 2 tahun. Walau sampai saat ini belum juga selesai, Maribaya sudah menerima pengunjung. Nuansa yang terlihat dari halaman parkir sangat modern dengan memadukan unsur tradisional berupa material kayu.

maribaya4

Tiket masuk tidak lagi berbentuk kertas yang disobek, melainkan kartu dengan ukuran standar kartu ATM atau kartu kredit. Saat masuk ke dalam, saya benar-benar terpukau dengan perubahan Maribaya.

maribaya3

Fasilitas yang disediakan sungguh memanjakan wisatawan. Toilet bersih dengan air berlimpah, toko souvenir dengan bentuk bangunan yang unik, ada barisan food court yang menjual aneka makanan dan minuman, musholla, sampai tempat penitipan helm motor.

maribaya5

Taman bermain anak juga memikat. Rumput sintetis terhampar di taman yang penuh dengan mainan. Lokasinya tidak jauh dari Amphitheater. Di depan taman bermain anak, ada beberapa kios yang menjual cemilan. Pisang goreng di tengah udara Lembang yang diguyur hujan, sungguh menggoda iman.

maribaya6

Sejak jaman saya kecil, Maribaya dikenal sebagai lokasi wisata yang memiliki air terjun dan sumber air panas yang konon katanya bisa menyebuhkan berbagai penyakit. Sampai saat ini, 2 hal tersebut disempurnakan dan menjadi tagline Maribaya – Natural Hot Spring Resort and Waterfall. Tercemin dari disediakannya beberapa fasilitas baru di antaranya: VIP Pool, Foot Spa sampai Kamar Rendam. Tentunya ada harga tiket berbeda yang harus kita bayar lagi.

maribaya7

Jangan khawatir kelaperan di dalam Maribaya. Sebuah cafe mewah berdiri tepat di samping air terjun. Kita bisa melahap makan siang dengan suara gemuruh air terjun sambil menikmati pemandangan Hutan Raya Ir. Djuanda.

Share this...
Share on Facebook0Share on Google+0Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn0

4 thoughts on “Meremajakan Maribaya

  1. Jadi rapi ya ..
    Saya yang sejak kecil tinggal di Lembang, malah belum pernah ke sini.
    Padahal dulu sekolahnya di Jl. Maribaya. Kalau yang dekat memang suka begitu ya, ngerasa bisa kapan aja mengunjungi, malah ngga sampe2.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *