Browsed by
Category: Qatar Mosque

Katara Cultural Village

Katara Cultural Village

Di Qatar, tanggal 25 Desember dan 1 Januari bukan hari libur seperti halnya di negara lain. Tetapi karena bertepatan dengan winter holiday anak sekolah (20 Dec – 5 Jan) dan suami menghabiskan cuti yang tidak bisa carry-over ke tahun berikutnya (kalo gak diambil akan hangus), kami menghabiskan waktu bersama untuk menjelajah Qatar. Playing Tourist kalo bahasa anak sekarang sih.

Salah satu tempat yang kami kunjungi yaitu Katara Cultural Village, yang lokasinya hanya 13 KM dari rumah dengan waktu tempuh kurang dari 20 menit. Lebih tepatnya di antara Westbay dan The Pearl.

Sudah 2x kami kesini, tetapi selalu saja belum puas karena tempat ini masih dalam tahap pembangunan dan selalu saja ada yang baru. Sudah dibuka untuk umum sejak tahun 2010 dan seluruh pembangunan ditargetkan akan selesai di tahun 2021 .

KATARA adalah sebutan bagi negara Qatar di abad ke 18. Nama tersebut digunakan lagi untuk menjunjung tinggi nilai warisan para leluhur dan untuk menghormati posisi terhormat Qatar sejak awal sejarah negara ini berdiri.

Photo Credit : @KataraQatar

Kenapa disebut Cultural Village?

Karena Katara dibangun sebagai pusat kebudayaan yang multidimensi. Tempat ini diharapkan menjadi pusat dimana pengunjung bisa merasakan berbagai kebudayaan dunia. Di sini terdapat beberapa kantor komunitas Qatari antara lain: Qatar Fine Art Society, Visual Art Centre, Qatar Photographic Society, Childhood Cultural Centre, Qatari Society for Engineers, Theatre Society, Brooq Magazine, Doha Film Institute dan Qatar Music Academy.

Dalam kawasan Katara terdapat:

  • Beberapa aula konser
  • Beberapa ruang pameran seni
  • Beberapa ruang teater
  • Opera House
  • Amphitheater
  • Youth Hobby Center
  • Arab Postal Museum
  • Hotel and Beach Club
  • Planetarium
  • Berbagai restoran
  • Pusat perbelanjaan (masih dalam pembangunan)
  • Masjid
  • Berbagai fasilitas seperti toilet, ATM dan perpustakaan
  • Taman dan pantai

Bentuk bangunan di dalam area Katara tidak ada yang biasa. Semua bangunan bentuknya berbeda satu sama lain. Kawasan ini mempertemukan semua bentuk kesenian baik dari seni pertunjukan, literatur, seni visual, musik sampai berbagai konvensi seni.

Hampir setiap hari disajikan berbagai pertunjukan kesenian di sini. Tapi yang paling meriah tentunya menjelang akhir tahun dimana bertepatan dengan Hari Nasional Qatar dan libur sekolah pada musim dingin. Gak kebayang kalo harus jalan-jalan di kawasan ini saat musim panas yang suhunya bisa mencapai 50°C.

Di dalam kawasan ini terdapat 2 masjid:

  1. The Big Masjid dimana diselenggarakan sholat Jumat
  2. Golden Masjid dimana kita bisa sholat 5 waktu seperti biasa

Dua kali kami ke sini, hanya merasakan sholat di GOLDEN MASJID. Karena memang belum pernah ke sini Jumat siang sih. Seperti masjid lain di Qatar, karpet tebal nan harum sudah pasti kita temui di dalamnya. Design masjid ini sangat indah di setiap detilnya.

Tempat wudhu berada di bangunan yang terpisah dari masjid dan menjadi kesatuan dengan toilet tentunya. Karena orang sini terbiasa sholat tepat waktu, maka begitu adzan berkumandang jamaah akan memadati masjid hingga untuk rukuk dan sujud saja membutuhkan kelenturan badan karena keterbatasan tempat. 20 menit kemudian kita baru bisa sholat dengan leluasa karena jumlah jamaah mulai berkurang.

Photo Credit : @KataraQatar

Di sebelah masjid terdapat PIGEON TOWER. Bangunan yang berbentuk silinder ini menjadi ikon ciri khas Qatar. Biasanya memiliki ukuran diameter 10-22 meter dengan tinggi 18 meter atau bahkan lebih. Dibangun dari batu bata yang terbuat dari lumpur dan plester perpaduan dari kapur dan gipsum.

Benteng silinder ini menjadi tempat berkumpulnya burung merpati yang banyak sekali kami temui di Qatar. Lubang-lubang sengaja dibuat sesuai ukuran tubuh merpati, sehingga burung besar yang menjadi predatornya seperti burung elang, gagak dan burung hantu tidak akan bisa masuk ke dalam.

Photo Credit : Google

Kenapa pemerintah Qatar membuat banyak Pigeon Tower dengan berbagai ukuran?

Karena burung merpati membawa semacam simbol status dan sangat dihormati dalam Islam. Pada jaman dahulu burung merpati juga digunakan sebagai pengantar pesan dengan kertas yang diikat pada kakinya.

Gedung berbentuk kado ini adalah CHILDREN’S MALL, salah satu projek yang masih dalam tahap pembangunan di Katara Cultural Village.

Children’s Mall ini akan disambungkan ke gedung yang ada di belakangnya, yaitu Katara Plaza, pusat perbelanjaan di dalam kompek Katara.

Gak cuma bentuk bangunannya yang unik, tapi Children’s Mall ini nantinya bertujuan untuk memenuhi semua kebutuhan anak-anak dari mulai pakaian, mainan, peralatan sekolah, cemilan anak, salon anak, parfum khusus anak, kerajinan tangan, aksesoris anak, aneka hiburan sampai pendidikan.

Di dalam bangunan ini akan diselenggarakan banyak kegiatan anak-anak yang seru, interaktif dan mendidik. Junior Lab dan Robotic Lab merupakan bagian yang akan ada di dalamnya.

Gak sabar deh nunggu tempat ini dibuka.

Owh iya … kami juga menemukan banyak sekali kotak yang menyerupai Phone Booth (kotak telepon umum jaman dulu) bertuliskan FREE BOOKS. Rupaya ini merupakan perpustakaan gratisan dimana pengunjung bisa menyumbang dan menaruh buku yang sudah tidak dibaca di rumah dan bisa mengambil buku yang ingin dibaca yang terdapat dalam kotak ini. Kejujuran menjadi pondasi dasar perpustakaan tentunya.

Kawasan Katara juga memiliki taman loh!

Gak tanggung-tanggung … luasnya 32.700 meter persegi yang dipenuhi lebih dari 200an jenis tanaman.

Bentuknya dibuat berbukit-bukit dengan rumput yang cukup tebal. Dari atas bukit ini kita bisa memandang seluruh kawasan Katara sampai ke laut di depannya. Indah banget!

Karena musim dingin orang-orang biasa piknik, kali ini Katara juga menyiapkan puluhan tenda dengan ornamen detil sesuai ciri khas Qatar. Setiap tenda dilengkapi dengan kursi majelis, meja, karpet, bantal-bantal sampai ada hiasan dinding juga. Pokoknya kita tinggal bawa makanan sendiri aja. Atau kalo gak mau repot, bisa beli makanan di berbagai restoran yang ada di kawasan ini sih.

Bangunan yang paling besar ada di kawasan ini adalah AMPHITHEATER. Bentuknya merupakan perpaduan antara teater Yunani klasik dengan ornamen-ornamen Islam. Selesai dibangun tahun 2008, tetapi baru dibuka untuk umum tahun 2011. Dengan luas bangunan 3.275 meter persegi, amphitheater ini bisa menampung sampai dengan 5 ribu penonton.

Photo Credit : Katara

Sebenarnya periode tanggal 18 Oktober 2018 sampai 9 Maret 2019 di Katara sedang diselenggarakan festival seni dengan tema “Cultural Diversity“. Ada 18 negara yang berpartisipasi dalam acara yang berlangsung setiap jam 7:30 sampai 9:30 malam, yaitu India, Oman, China, Ghana, Macedonia, Mexico, Turkey, Spain, Czech Republic, Iran, Kazakhstan, Singapore, Bulgaria, Morocco, Serbia, Sri Lanka, Bosnia dan Russia.

3 foto kanan milik @KataraQatar

Sayangnya anak-anak salah kostum hari itu. Mereka pakai sweater, tetapi kurang cukup tebal untuk menahan angin laut yang mulai dingin. Kebetulan suhu beberapa hari ini sekitar 16-18°C. Mereka tidak sanggup menonton acara yang dimulai jam 8 malam dalam ruangan terbuka menghadap ke laut.

Insya Allah kami akan balik lagi ke Katara di awal Januari 2019 untuk mengunjungi PLANETARIUM yang kemarin saat kami kesana masih ditutup. Ternyata pertunjukan di planetarium tidak ada setiap hari. Dan pertunjukan yang berbahasa Inggris juga hanya diselengarakan 2-3x dalam sebulan. Sayangnya informasi belum disajikan secara lengkap di website Katara. Jadi harus tanya ke petugas di dalam dan mencatat baik-baik untuk kunjungan berikutnya.

Insya Allah saya update lagi setelah balik ke Katara, ya!

Sebelum lupa … KATARA BISA DIKUNJUNGI SECARA GRATIS termasuk planetariumnya.

Ini salah satu keuntungan #merantaudidoha … banyak fasilitas gratis yang bisa kami nikmati di Qatar.

Liburan dan akhir pekan tidak harus dihabiskan di pusat perbelanjaan. Di Qatar, mall jadi gak menarik lagi … kecuali kalau bendera merah bertuliskan SALE mulai berkibar! Hahahaha

Qatar Education City Mosque

Qatar Education City Mosque

Ini adalah Education City Mosque … masjid yang terletak di tengah-tengah Education City.

Persisnya di belakang National Library dan di kelilingi oleh beberapa universitas ternama di Doha. Masjid ini merupakan bagian dari komplek bangunan Universitas Qatar untuk Fakultas Ilmu Agama Islam yang total luas areanya 35 ribu meter persegi. Nama resminya adalah Education City Mosque.

Sekilas kalo dari sisi tempat saya berdiri untuk mengambil foto ini, bentuknya kayak siput yah? Atau ini sekedar imajinasi saya aja 😅

Tampak luar masjid Education City . . #seemydoha #educationcitymosque

A post shared by De (@punyade) on

Bangunan Qatar Faculty of Islamic Studies dan masjid pertama di dalam area Education City ini dirancang oleh arsitek-arsitek dari Mangera Yvars Architects, yang memiliki kantor di London dan Barcelona.

Bagian luar bangunan masjid dihiasi oleh berbagai kaligrafi ayat-ayat Quran. Ratusan jendela dengan bentuk potongan kaca yang unik membuat bangunan masjid ini tampak futuristik.

Masjid ini bisa menampung 1,800 jamaah di dalam sampai ke halaman dan setiap Jumat menyelenggarakan kajian untuk jamaah non-arabic speaking.

2 tower setinggi 90 meter di depan itu menghadap ke arah Ka’bah di Mekkah. Sayang saya tidak sempat foto sisi kanan tower yang menampilkan kaligrafi.

Masjid ini juga memiliki 5 pilar besar yang melambangkan 5 rukun Islam, ada aliran air yang merepresentasikan 4 jenis sungai di surga (air, susu, madu dan minuman anggur).

Saya datang bersama seorang teman yang kebetulan sama-sama pendatang di Qatar sejak akhir tahun 2017 lalu. Tujuan utama kami sebenarnya ke Qatar National Library. Beliau mengembalikan buku-buku yang dipinjam anak-anaknya, sementara saya mengambil kartu anggota diri saya dan anak-anak.

Kami mengelilingi area luar masjid dan naik tangga ke lantai 1. Ternyata ada taman di tengah-tengah lingkaran bangunan. Kami sangat terpukau dengan bangunan masjid secara keseluruhan. Sepertinya musti kembali kesini mengajak suami dan anak-anak deh. Kalau bisa di waktu sholat magrib sambil menikmati matahari terbenam yang pastinya warna langit jingga saat senja akan menambah indahnya pemandangan di sini.

Bangunan ini memiliki 5 lantai dan basement untuk parkir kendaraan:

  • Lantai dasar ada area pameran, auditorium, assembly hall, cafetaria.
  • Lantai 1 ada ruang sholat untuk laki-laki
  • Lantai 2 ada ruang sholat untuk perempuan
  • Lantai 3 ada pusat riset
  • Lantai 4 merupakan kantor pengelola masjid

Untuk masuk ke dalam, kita diminta mengisi buku tamu dan menukarkan kartu pengenal diri (bisa QID atau passport) dengan kartu tamu yang diberikan oleh petugas di pintu masuk.

Setelah itu kami langsung naik lift menuju lantai 2 yaitu area wanita.

Saat kami menuju lantai 2, kami melewati beberapa ruang kelas yang di dalamnya sedang ada kajian. Kami masuk ke area tempat wudhu yang dilengkapi dengan toilet dan kamar mandi segala. Beberapa bilik sedang dalam pemeliharaan.

Lantai ruang sholat dihamparkan karpet yang tebal. Ada beberapa meja dengan laci tempat menyimpan Quran di bawahnya. Ada beberapa kursi untuk jamaah yang tidak bisa sholat berdiri, ada juga sandaran kursi untuk jamaah yang ingin membaca Quran menyender dan duduk di lantai.

Langit-langitnya dirancang sedemikian rupa sehingga mirip dengan langit yang bertabur bintang.

Saya juga sempat mengintip ke lantai 1 tempat jamaah laki dan ruang kecil imam yang dindingnya berlapis emas.

Sepertinya akan lebih bagus kalo ke sini saat malam. Karena suasana di dalam masjid berasa seperti di bawah langit malam yang bertaburan bintang. Bikin sholat makin syahdu.

Saya meminjam beberapa foto di atas dari akun IG orang lain yang mengabadikan suasana masjid ini saat malam. Bagus banget yaaaa.

Kebayang enaknya sholat tarawih atau tahajud di sini gak sih?