Browsed by
Category: Yogyakarta

Foto Kece Di Kalibiru

Foto Kece Di Kalibiru

Kalibiru di daerah Kulon Progo – Jogja, sekarang lagi hits banget. Beberapa teman yang kesana mengunggah fotonya ke sosial media. Kebetulan saya dan 9 orang tetangga komplek berencana jalan-jalan ke Jogja, maka saya mengusulkan Kalibiru untuk masuk ke dalam susunan acara hari ke 2. Setelah browsing, mereka pun sepakat dengan saya.

Sesuai dengan informasi yang diberikan kak Injul, kami berangkat jam 5:30 pagi dari tengah kota Jogja menuju Kalibiru. 1 orang teman menemani teman yang sedang hamil 5 bulan, demi keamanan 2 orang stay di hotel tidak ikut ke Kalibiru. Kondisi perjalanan yang menanjak curam dan terjal menjadi alasan mereka tidak ikut serta. Jadi hanya 8 orang yang akhirnya berangkat.

image

Tidak salah memang, diibalik foto kece di tempat yang lagi hits dalam IG … ada perjuangan yang harus dijalani.

Dan umur emang gak boong 😅😅

Berikut foto behind the scene untuk memperoleh foto dengan latarbelakang pemandangan waduk Sermo dan bukit Manoreh yang menakjubkan:

image

Tips n trik punya foto keren di Kalibiru:

  • Untuk pengunjung wanita sih saya sarankan pakai celana panjang karena safety belt harus dipasang masuk melalui kedua kaki sampai ke pinggang.
  • Pakai baju POLOS warna cerah (hindari putih-biru-hijau-abu karena akan samar degan warna begron). Paling OK pakai warna pink, ungu, merah, kuning, orange supaya kontras dengan begron.
  • Siapkan mental yang kuat untuk naik ojeg dengan jalan menanjak curam, juga naik tangga bambu setinggi pohon 3-4 meter dari permukaan tanah.
  • Sabar saat antri foto yaaa .. level keberanian dan kecepatan seseorang untuk naik tangga tidak sama.  Usia dan kadar kalsium juga berpengaruh (iya tua itu nyata, kami salah satu buktinya hahaha). Kami menunggu selama 1 jam lebih, padahal sampai di spot foto jam 7 pagi. Malah teman ada yang antri 3 jam karena pas liburan dan banyak pengunjung yang membuat barisan antrian sangat panjang.
  • Nurut saja sama arahan gaya sang tukang poto. Percayalah beliau sudah ambil foto ribuan manusia yang datang ke Kalibiru, jadi kita gak perlu ngatur tukang potonya. Hal ini akan membuat sesi foto tambah lama.
  • Tidak perlu membawa kamera canggih, tukang foto sudah menyiapkan kamera DSLR dan lensa yang mumpuni. Semua hasil foto dalam bentuk file (softcopy) akan kita terima di hape terlepas apapun OS dan merk nya.image

Berikut biaya yang harus dikeluarkan di Kalibiru:

  • Untuk masuk ke Kalibiru, kita harus membayar tiket Rp 5,000/orang.
  • Dari tempat parkir mobil, untuk naik ke bukit tempat foto-foto, kita harus naik ojeg motor Rp 30,000/orang pulang pergi.
  • Setiap spot foto (total ada 5 rumah pohon), kita harus membayar tiket Rp 15,000/orang.
  • Transfer foto ke henpon, dikenakan Rp 5,000/foto. Kita harus mengambil min 4 foto.
  • Untuk naik flying fox, kita harus membayar tiket Rp 20,000/orang.

image

Saat akan memasang safety belt, petugasnya memandangi saya sambil agak menggerutu

yaah mbaknya pake rok

Saya pun membalas

eh jangan nuduh dong, mas! Mau kostum edisi BERIMAN atau PREMAN? Saya siap dengan segala kondisi kok

Kebetulan saya memang selalu memakai jeans dibalik gamis. Dan untuk kunjungan ke Kalibiru, saya sudah menyiapkan gamis dengan kancing depan yang bisa saya buka setengah badan untuk mempermudah gerakan panjat pohon dan pemasangan safety belt.

image

Si mas akhirnya bisa tersenyum lebar dan geleng-geleng kepala melihat saya menyingkapkan gamis untuk menunjukan jeans belel di dalamnya.

 

image

Seorang teman bertanya “kalo bawa toddler gimana, de?

Selama si anak tidak takut ketinggian dan memang suka manjat-manjat tangga, menurut saya sih gakpapa ya. Karena setiap pengunjung yang akan naik ke spot foto, dipasang tali pengaman oleh operator Kalibiru yang memang perkumpulan pecinta alam. Peralatan mereka lumayan lengkap. Ada teman yang pamer foto di sana dengan membawa anaknya yang berusia 4 tahun tuh.

Ada juga yang komen “sayang amat itu tali di badan elo mengganggu pemandangan, harusnya elo umpetin ke belakang dong, de!

Gini yaaa … saat kita berada di spot foto, papannya itu cuma selebar 1,5 meter kali 1,5 meter yang bolong ditengah untuk tangga akses kita naik turun. Posisi papn berada diatas ketinggian 3-4 meter dari permukaan tanah dan menempel pada pohon jati atau pohon pinus. Angin yang bertiup lumayan asoy menambah rasa deg-deg-ser. Boro-boro mikirin tali deh, kepala ini sudah penuh dengan mikir pose foto yang OK sesuai dengan arahan tukang poto. Saya pun melewatkan pose loncat, inget anak-anak di rumah … ngeri jatuh jek! hahaha *cemen*

Kalo masih ada juga yang tanya “jadi susah ya untuk punya foto di Kalibiru?

Enggak juga sih, modal nekat aja cukup.

Let me tell you … its all worth it!

image

Have a great adventure and fabulous pictures!

Jogja 1 day trip

Jogja 1 day trip

Setelah Lava Tour – Merapi, saya dibawa ke beberapa objek wisata lain masih di sekitar Kaliurang.

  • Taman Wisata Plawangan Turgo

jogtrip1

Tempat ini masih di dalam Taman Nasional Gunung Merapi. Pintu masuknya terletak di belakang deretan rumah makan, tempat parkir Kaliurang. Wisatawan lokal diminta membayar tiket 2ribu rupiah, sementara wisatawan asing harus membayar 20ribu rupiah.

Di sini terdapat tempat bermain anak dengan fasilitas ayunan, perosotan, dll. Ada kolam berisi air mancur, ada area untuk berkemah, juga ada lokasi pengamatan gunung berapi. Cocok banget untuk pengunjung yang mau menikmati wisata alam.

jogtrip2

Tanda pada foto di atas lah yang menarik minat saya untuk terus naik ke atas. Siang bolong (jam 1-an) kalau main di sekitar air terjun sepertinya enak sekali kan tuh. Eh udah capek-capek nanjak … apa daya saya cuma melihat ini aja:

jogtrip3

Pengunjung kecewa lah ya … kran air nya mati. Hahahaha. Mungkin karena musim kemarau jadi tidak ada air terjun.

  • Museum Ullen Sentalu

Mereka yang tau saya sedang berada di Jogja, merekomendasikan Museum Ullen Sentalu sebagai tempat yang patut dikunjungi. Tempat ini menyajikan pengetahuan tentang seni dan budaya Jawa

jogtrip4

Melihat harga tiket masuk yang harus dibayar, saya yakin kalau museum ini terawat dengan baik. Saya sedih soalnya kalo mengunjungi museum yang harga tiket masuknya cuma 2-5ribu rupiah, biasanya di dalam kondisi tidak terawat dan barang koleksinya dipenuhi dengan debu.

jogtrip5

Sepertinya saya masih belum juga beruntung, karena kami datang 30 menit menjelang waktu tutup museum. Petugas tidak mengijinkan kami masuk ke dalam. Akhirnya cuma foto-foto aja di depan pintu masuk.

Sekali lagi ini saya anggap sebagai tanda bahwa saya memang harus kembali ke Merapi dengan membawa suami dan anak-anak.

  • Candi Sambisari

jogtrip6

Setelah 2x kecewa dengan objek wisata di sekitar Kaliurang, kali ini saya dibawa sedikit menjauh untuk mengunjungi Candi Sambisari. Jangan tanya arah menuju ke tempat ini, karena saya cuma duduk manis di dalam mobil, tanpa tau jalan apa yang diambil untuk bisa mencapai lokasi ini.

Untuk bisa masuk ke dalam, petugas hanya meminta pengunjung untuk mengisi buku tamu di loket. Tidak ada tiket yang harus dibayar.

Kata bang Wiki, candi ini ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani di Desa Sambisari dan dipugar pada tahun 1986 oleh Dinas Purbakala. Nama desa ini kemudian diabadikan menjadi nama candi tersebut.

Posisi Candi Sambisari terletak 6,5 meter di bawah permukaan tanah, kemungkinan besar karena tertimbun lahar dari Gunung Merapi yang meletus secara besar-besaran pada awal abad ke-11.

jogtrip8

Bangunan candi dikelilingi oleh pagar batu dengan ukuran 50 m x 48 m, kompleks ini mempunyai candi utama didampingi oleh tiga candi perwara (pendamping). Pada bagian luar dinding bangunan utama terdapat relung yang berisi patung Durga Mahisasuramardini (di sebelah utara), patung Ganesha (sebelah timur), patung Agastya (sebelah selatan), dan di sebelah barat terdapat dua patung dewa penjaga pintu: Mahakala dan Nandiswara. Di dalam candi utama terdapat lingga dan yoni dengan ukuran cukup besar.

jogtrip10

Mungkin karena candi ini tidak sengetop Borobudur dan Prambanan, maka pengunjungnya juga tidak banyak. Ada beberapa batu yang bukan asli lagi, karena memang pemerintah setempat terus melakukan rekonstruksi bangunan candi.

Semoga kondisi candi ini akan terus terawat dan bersih seperti saat saya kunjungi, walau pengunjung bebas masuk ke dalam tanpa dipungut biaya alias GRATIS.

Lava Tour – Merapi

Lava Tour – Merapi

Kewajiban saya saat dinas di Jogja hanya 3 hari, Rabu – Kamis – Sabtu. Tapi kalo Jumatnya pulang ke Jakarta, kok ya kurang ajar sama perusahaan. Nanggung gitu loh, berat di ongkos PP nya. Akhirnya saya merayu teman-teman kantor regional untuk menemani saya menghabiskan waktu di hari Jumat ke tempat yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya.

lavatour1

Terpilih lah tujuan menantang yaitu ke Merapi untuk ikut Lava atau Volcano Tour.

Niat mau lari di hari Jumat pagi, diganti dengan jalan-jalan ke kaki gunung. Lumayan bawa sepatu lari, bisa dipake untuk tracking. Sepatu lain yang saya bawa hanya sepatu boots centil, bukan untuk outdoor. Kalo gak ada niat mulia mau lari pagi, pasti saya cuma bisa pake sendal jepit hotel deh ke Merapi. Hihihihi. Semoga kalori yang terbakar selama trip ini sama banyaknya dengan lari 5KM yang batal.

Kami ambil jalur lewat Kaliurang, supaya saya bisa menikmati beberapa objek wisata lain di sekitar Merapi. Namapun tamu, saya nurut lah mau dibawa kemana pun.

lavatour2

Di pintu masuk Kaliurang, harusnya setiap mobil membayar 20rb. Tetapi karena kami naik mobil operasional perusahaan yang ada logonya, teman saya cuma bilang “mau cek sinyal, pak!” dan kami pun bebas masuk tanpa membayar. Hihihi. Kebetulan memang ada 2 tower milik perusahaan kami di daerah ini.

Melihat jajaran mobil Jeep untuk disewakan, mata saya langsung tertuju ke sebuah jeep yang warnanya sama dengan baju saya. Pikir saya, wah keren nih mecing. Hahahaha

Ternyata mobil berangkat sesuai urutan kedatangan. Dan mobil orange ini baru sampai, jadi tidak boleh berangkat dulu. Terpaksa kami naik seadanya dan dapat yang warna hijau.

lavatour3

Ada 3 pilihan untuk Lava tour, tergantung jarak dan objek wisata yang akan dilihat:

  • 300rb – jalur pendek
  • 400rb – jalur menengah
  • 500rb – jalur panjang

Kami ambil yang jarak menengah. 1 jeep cukup untuk 4-5 orang dewasa. Rute yang kami lalui cukup beragam, dari mulai jalan aspal … lanjut jalan tanah perkampungan … jalan sempit di tengah pepohonan … sampai hamparan pasir yang sedikit bergejolak.

Saya duduk di depan sebelah pak supir (kok macam lagu naik delman yah). Goncangan di bangku depan tidak separah di belakang. Khawatir tulang saya juga kenapa-napa kan, duduk di depan adalah pilihan paling sempurna. Bangku nya juga lebih empuk dari yang di belakang.

lavatour4

Kami sengaja berangkat jam 9 pagi supaya sampai atas menjelang siang, dengan harapan pemandangan gunung terlihat jelas. Sayangnya saat kami ke sana, langit sedikit mendung. Jadi gunung merapi tidak tampak sejelas dan sekece di foto-foto DianSigit dan Yani, sepertinya ini tanda supaya saya kembali lagi dan mengajak suami plus anak-anak kesini.

Dengan jiwa narsis yang demikian tinggi, mumpung gak liat orang yang dikenal juga … terciptalah foto-foto di atas. Sudah cocok kah saya menjadi foto model kalender Hijriyah? Hahahahaha

lavatour7

Sampai di sebuah titik, pak supir bilang kalo mau ke atas untuk melihat rumah Mbah Marijan maka kami disarankan untuk melanjutkan perjalanan dengan menyewa motor. Pilihannya ada 2:

  • Motor bebek dengan tarif sewa 20rb/buah
  • Motor trail dengan tarif sewa 50rb/buah

Ya jelas aja kami pilih motor trail, lebih aman karena belum tau medannya seberat apa. Bener aja loh, kami bertemu rombongan cewek-cewek ABG yang naik motor bebek … itu roda berputar tapi motornya gak maju karena medan pasir.

lavatour8

Rumah mbah Marijan dan isinya sudah hancur dan diselimuti abu vulkanik. Begitu pun kondisi motor dan mobil relawan yang datang ke rumah mbah Marijan untuk menjemputnya turun untuk menyelamatkan diri. Yang menakjubkan, sebuah mesjid di dekat rumah mbah Marijan masih berdiri kokoh. Sepertinya ini bukti Sang Maha Kuasa.

lavatour5

Kami melanjutkan perjalanan lagi dengan jeep untuk melihat batu Alien. Coba perhatikan baik-baik foto di atas, saya bilang sih mirip kepala salah satu karakter di film Star Wars. Bandingkan hidung batu tsb dengan hidung saya. Eh kok lebih mancung bibir saya sih? Hahahahaha nasib muka bengis, tampak samping terlihat ngejeding gitu.

lavatour6

Kami juga sempat melihat bunker yang dibangun untuk tempat menyelamatkan diri dari terjangan awan panas ketika gunung meletus. Bisa dilihat di sini kondisi bungker sebelum dan sesudah letusan tahun 2006.

Objek lain yang saya kunjungi adalah: museum sisa hartaku dan batu tumpeng. Lucu deh bentuk batu tumpeng seperti yang bisa dilihat pada foto di atas, batunya berbentuk kerucut seperti nasi tumpeng.

Harusnya waktu tempuh tour ini antara 1- 1,5 jam … tapi bisa jadi lebih, tergantung seberapa lama kita berhenti di sebuah objek untuk foto-foto tentunya. Supir jeep akan dengan sabar mengantar dan menunggu sampai kita puas.

Saya salut sama pemerintah dan penduduk setempat, yang bisa move-on dari musibah juga memanfaatkan yang tersisa menjadi sebuah komoditas yang bisa menghasilkan pemasukan untuk mereka. Dengan menyewakan jeep, motor, menjual souvenir, menjual aneka makanan dan minuman, menjadi tour guide sampai membangun tempat-tempat penginapan bagi wisatawan.

Musibah membawa berkah…

Wisata Kuliner di Jogja

Wisata Kuliner di Jogja

Alhamdulillah dikasih kesempatan untuk dinas ke Yogyakarta selama 4 hari 3 malam. Tentu saja saya manfaatkan untuk mencicipi jajanan lokal selama di sana.

Berikut yang sempat saya coba:

1. Sate Klathak

wiskuljog7

Ini cuma sate kambing. Tapi biasanya ditusuk pakai besi, bukan tusuk sate kayu. Besi ini yang menghantarkan panas ke dalam daging sate, sehingga matengnya merata. Jadi daging nya gak kenyal atau masih keras seperti sate kambing biasa. Makannya disandingkan dengan kuah santan, bukan pakai sambal kacang seperti sate madura.

Sayang saya makan yang versi KW, tidak di kawasan yang terkenal dengan sate khlatak ini. Jadi satenya cuma ditusuk kayu, meski tetap disandingkan dengan kuah santan encer yang diberi aneka bumbu (saya bilang sih mirip kuah sayur lodeh). Kalau yang di foto itu sebelahnya tongseng, bukan kuah jodohnya sate khlatak.

2. Gudeg Ceker

wiskuljog4

Saya yang cuma doyan ceker kalo dimasak merah sebagai temannya dimsum, mengakui kalo ceker untuk teman gudeg pun nikmat sangat!

Meski gigi dipagari, tapi gak sulit untuk menggerogoti ceker di Sedep Raos ini. Kulit dan daging tipisnya langsung ambrol, begitu ceker masuk ke dalam mulut.

3. Jadah Tempe

wiskuljog1

Jadah itu bahasa Jawa nya untuk ketan kukus yang dihaluskan. Bisa digoreng, bisa dimakan begitu saja.

Begitu jadah mengapit sebuah tempe, lalu dimakan bersama cabe rawit … amboy nikmat banget rasanya. Penampakannya macam burger yah. Hihihi

4. Sate Kelinci

wiskuljog2

Seorang teman saya komentar pada foto diatas “kelinci lucu kok dimakan sih, de?

Saya balas “lah babi juga lucu, kok dimakan?

Hahaha iya gak akan habis kalo debat masalah daging kelinci. Untuk saya sih, selama halal … saya berani untuk coba makan. Rasanya seperti daging ayam, putih dan lembut dagingnya.

Saya jadi ingat ada seorang teman yang gak mau makan Ayam Pop di warung nasi padang. Alasannya sederhana “kasian ayam nya pucet gitu

Jiahahahaha … ayam pop memang gak banyak bumbu, jadi warna nya cuma putih aja.

5. Bakmi Kadin

wiskuljog3

Ke Jawa Tengah wajib mencoba Mie Nyemek, yaitu bakmi rebus dengan kuah sedikit dan kental. Kalo mie rebus dengan kuah agak banyak, disebut Mie Godog.

Yang paling terkenal di Jogja ada 2 : Bakmi Pele dan Bakmi Kadin.

Karena sudah pernah mencoba bakmi Pele, maka kali ini saya mencicipi Bakmi Kadin. Rasanya? menurut saya sih biasa. Masih enak Pele kek nya.

6. Sego Pecel

wiskuljog5

SGPC itu kependekan dari Sego Pecel. Lokasinya dipinggir kali kecil dekat UGM. Jaman dulu sih SGPC ini menjadi santapan wajib anak kuliah karena harganya murah dan pastinya porsi yang disajikan cukup mengenyangkan.

Sekarang tempatnya sudah bagus banget. Ada live music oleh sebuah band lokal. Harga makannya sudah tidak murah lagi. Wajar kalo pengunjungnya bukan mahasiswa lagi tapi orang-orang tua yang mungkin mau nostalgia makanannya jaman tinggal di sekitar tempat ini.

7. Bakso Rusuk

wiskuljog6

Dalam perjalanan menuju bandara untuk pulang ke Jakarta, saya mampir ke tempat ini. Namanya bakso rusuk, yang disajikan berupa bakso sapi dengan tambahan 2 potong iga alias rusuk. Katanya sih bisa pesan rusuk nya dengan kuah, gak pake bakso maksudnya. Rasanya lumayan enak.

Dengan banyaknya saya upload foto makanan ke social media, teman saya berkomentar “kek nya makan muluw nih di Jogja, pulang nanti nambah ndut gak yah?

Jawaban saya?

Tentu TIDAAAKKK *meringis miris*

Saya kan pemakan segala ….

segala nya gak pernah abis *sigh*

Review: Hotel Lokal Indonesia

Review: Hotel Lokal Indonesia

Minggu lalu saya diminta untuk mengisi seminar di Jogja, langsung teringat foto Ana disebuah hotel baru nan lucuk. Langsung deh cari tau tentang hotel ini, begitu telpon kok ya tersisa cuma 1 kamar. Gak mikir lagi, booking!

Namanya HOTEL LOKAL INDONESIA.

Tidak banyak orang yang tahu lokasi dan keberadaan hotel ini. Pak supir malah taunya ini cuma restoran, bukan hotel. Tempatnya bukan di jalan raya besar sih, tapi masih di daerah Gejayan yaitu lokasi tempat wisata kuliner karena sepanjang jalan berjejer aneka jenis jajanan.

hotellokal1

Begitu masuk ke dalam, saya langsung jatuh cinta! Hotel ini kecil, hanya punya 14 kamar yang terdiri dari 3 tipe A – B – C. Kebetulan saya kebagian kamar tipe A, dengan harga saat itu 600rb per malam. Padahal pingin banget mencoba kamar tipe B yang kasurnya ada di lantai atas.

hotellokal2

Buka pintu kamar, tampaklah seperti foto di atas. Sayangnya hotel ini tidak ada lift, agak repot untuk saya angkat-angkat koper ke lantai 2. Mana tidak ada petugas yang membantu pula. Mas concierge yang memberikan kunci ke saya, tidak menawarkan bantuan untuk membawa koper ke kamar. Hanya bilang kamar saya belok kanan setelah naik tangga pertama. Tidak ada bellboy juga saat itu.

hotellokal3

Kamar saya memiliki twin-bed dengan ukuran 120x200cm. Cukup banget 1 kasur untuk 2 orang, jadi untuk keluarga yang bawa 2 anak tidak perlu nambah extra bed. Tersedia juga TV flat screen berukuran 40″. Saya suka sarung bantal dan bedcovernya, bahannya katun lembut. Tidak seperti bahan bedcover di hotel lainnya.

hotellokal4

Harga kamar tsb sudah termasuk sarapan dan free mini bar. Jadi setiap hari kita mendapat 2 botol air mineral, teh gula kopi sachet dan bebas menghabiskan isi kulkas.

hotellokal5

Meski untuk ukuran Jogja, harga hotel ini cukup mahal … tapi menurut saya sebanding dengan fasilitasnya. Dengan jumlah kamar yang tidak banyak, para petugas di sana hafal dengan tamu-tamunya. Tidak hanya petugas di meja resepsionis / concierge, tapi sampai petugas di restoran juga menyapa dengan menyebutkan nama saya. Melihat saya yang sibuk foto-foto, para petugas dengan sigap menawarkan “mbak mau difoto juga? Kok dari tadi cuma foto ruangan aja” Hahaha gak perlu mas, maklum blogger … ngeliat yang lucuk-lucuk mikirnya lumayan untuk bahan posting.

Sendal hotelnya gak biasa, bentuknya sendal jepit dengan motif yang sama dengan ubin menggemaskan. Tersedia sarung, mukena set dan sajadah dengan motif lucu di dalam lemari. Lengkap sampai dock iphone 5 juga, saya senang karena gak perlu mengeluarkan kabel dan charger. Sambil mandi dan pake baju bisa dengerin musik dari henpon sendiri.

hotellokal6

Restoran ini lagi hits banget di Jogja. Kalau malam minggu atau hari libur, banyak pasangan muda mudi dan gerombolan abege yang kongkow di sini. Makananya enak dengan harga terjangkau.

Saya betah menginap 3 malam dan suka banget sama design hotel ini. Baik bentuk bangunan, tata ruang, sampai furniture nya. Pingin bawa pulang semua. Pingin congkelin ubinnya dan angkut ke BSD. Hahahaha