Seiring banyaknya saya menulis segala hal tentang Qatar di blog maupun IG dan FB dengan hestek #MerantauDiDoha, saya jadi sering menerima DM atau email yang bertanya tentang barang-barang yang harus dibawa saat akan pindah hidup ke Qatar selain dokumen penting, niat dan mental tentunya.
Menurut saya pribadi, 10 BENDA WAJIB BAWA SAAT PINDAH KE QATAR adalah sebagai berikut:
1. ALAT IBADAH
Bagi non muslim, sebaiknya membawa peralatan yang dibutuhkan untuk menjalankan ibadah sesuai agama masing-masing. Karena belum tentu kita bisa menemukan benda yang sama di Qatar.
Bagi yang muslim, untuk laki-laki sebaiknya membawa sarung. Karena sarung merupakan benda yang langka di Qatar. Saya pernah melihat sarung dalam bentuk celana di Souq Waqif, tapi belum pernah menemukan sarung yang biasa dengan mudah kita temukan di aneka pasar di Indonesia.
Untuk perempuan muslim, sebaiknya membawa mukena polos dan berwarna gelap. Perempuan di Qatar biasanya sholat hanya menggunakan abaya hitam dan pashmina. Kalau sholat di masjid di Qatar, kita menggunakan mukena putih atau motif bunga beraneka warna, kita akan terlihat mencolok sendiri diantara jemaah lain yang berwarna hitam. Udah gitu putih merupakan warna pakaian laki-laki di negara jazirah Arab termasuk Qatar.
2. KITAB SUCI TERJEMAHAN BAHASA INDONESIA
Bagi non-muslim, sebaiknya membawa kita suci sendiri dari Indonesia, karena belum tentu agama yang dianut ada fasilitas rumah ibadah dan kita sucinya di Qatar.
Untuk yang muslim, meskipun Quran berlimpah yang bahkan sering dibagikan gratis di Qatar, biasanya hanya dalam bahasa Arab dan tanpa terjemahan. Kalau kita ke toko buku untuk mencari Quran dengan terjemahan, paling banter kita menemukan dalam bahasa Inggris. Karena itu saya sarankan untuk membawa Quran dengan terjemahan bahasa Indonesia ke Qatar.
3. MAGIC COM BERUKURAN KECIL
Magic com tidak sama dengan rice cooker. Karena rice cooker biasanya hanya bisa digunakan untuk menanak nasi, sementara Magic Com selain untuk masak nasi juga bisa menghangatkan. Biasanya ada 2 lampu di bagian depan yang menunjukkan sedang memasak (COOK), atau sudah selesai masak dan menghangatkan (WARM).

Picture soure : google
Rice cooker akan sangat mudah kita temukan di Qatar dalam berbagai macam ukuran. Sementara magic com yang banyak dijual di Qatar biasanya berukuran besar.
Untuk keluarga kami yang hanya 4 orang dan tidak banyak mengkonsumsi nasi, magic com ukuran standar di Indonesia saja sudah terlalu besar untuk kami. Sayang kalau ukuran sebesar itu hanya digunakan untuk masak sedikit nasi, seringkali nasi malah menjadi kering dan kuning kalau sudah kelamaan.
Saya membawa magic com ukuran kecil dari Indonesia karena tidak menemukannya di Qatar.
4. COBEK alias ULEKAN
Orang Indonesia terkenal suka sekali makan sambal apalagi yang diulek. Dan entah kenapa, sambal yang disajikan dalam ulekan terlihat lebih menggiurkan daripada sambal yang dibuat di blender dan disajikan dalam mangkok kecil.

Picture soure : google
Sebenarnya di QATINDO (supermarket Indonesia) kita bisa menemukan cobek kayu dan batu. Tapi saya tidak tahu kualitas batunya seperti apa. Saya merasa lebih aman bawa dari Indonesia dan kebetulan cobek yang saya bawa itu pemberian dari mami yang sudah digunakan puluhan tahun juga. Jadi selain saya udah tau selahnya saat menggunakan, nilai historis dan ikatan batin cobek ini sangat berharga bagi saya.
5. TRAVEL ADAPTOR
Barang elektronik di Indonesia memiliki colokan listrik 2 kaki yang berbetuk bulat (tipe C/F). Sementara barang elektronik di Qatar memiliki colokan listrik 3 kaki yang berbentuk pipih (tipe G).
Meskipun voltase di Qatar dalam rentang yang sama dengan Indonesia (220-240 V) dalam frekuensi 50 Hz, tetapi karena soket colokannya berbeda, maka kita membutuhkan adaptor colokan dari kaki 2 bulat ke kaki 3 pipih seperti tampak pada foto di bawah ini.

Picture soure : google
Adaptor ini akan dengan mudah kita beli di Qatar, tetapi akan lebih nyaman kalo kita membawa minimal 1 buah dari Indonesia supaya begitu menjejakan kaki di negara ini dan kehabisan batere henpon misalnya … tinggal langsung colokin aja.
6. OBAT-OBATAN
Saya yakin gak ada orang yang pingin sakit, tapi gak ada salahnya juga kita mempersiapkan obat-obatan sebelum sakit.
Seluruh Rumah Sakit di Qatar memiliki Standar Operation Procedure (SOP) yang sama di mana dokternya tidak gampang memberikan diagnosa. Mau sakit apapun, pertolongan pertama biasanya diberikan pereda sakit sekelas panadol. Jika tidak ada perubahan, maka dokter akan melakukan pemeriksaan lebih detil mulai dari cek darah, xray, CTscan, ultra sound sampai MRI. Dokter akan memberikan diagnosa setelah melihat hasil pemeriksaan secara menyeluruh.
Obat-obatan yang dijual bebas, tentunya yang memiliki dosis rendah dan bersifat umum. Paling kita bisa membeli bebas obat pereda sakit, obat oles luka, obat pengurang bengkak, obat flu dan batuk.
Obat diare yang dijual bebas di Indonesia, di sini harus menggunakan resep dokter.
Saat mudik lebaran tahun lalu, saya membawa obat diare, tolak angin cair dan aneka minyak oles (minyak tawon, fresh care, minyak pijat, dll). Kalau sekedar minyak putih dan balsem aja sih kita bisa dengan mudah menemukannnya di Qatar.
7. PERNAK PERNIK NUSANTARA
KBRI Doha dan warga negara Indonesia, sering mengadakan acara dan meminta kita datang menggunakan pakaian yang bernuansa Indonesia. Selain batik, pakaian bernuansa warna merah dan putih sebaiknya kita bawa dari Indonesia.
Walaupun saya tidak membawa kebaya, tapi beruntung juga saya membawa 2 lembar kain batik dan beberapa kain tenun Indonesia.
Di sekolah selalu ada acara CULTURE DAY setiap tahunnya dan biasanya murid diminta menggunakan pakaian dari negara asal kita. Anak-anak yang masih TK dan SD, biasanya masih mau didandanin menggunakan pakaian khas Indonesia seperti kebaya, beskap, baju bodo, dan lain-lain. Sementara anak kami yang sudah remaja, cuma mau pakai kemeja batik saja ke sekolah. Tahun ini Fayra malah menggunakan selembar kain batik untuk dijadikan celana dengan melilitkan ujung kain di bagian pinggang.

Tak disangka, guru-guru bahkan kepala sekolah memuji kain batik yang digunakan Fayra. Mereka terpesona dengan motif dan warna batiknya.
Di sekolah lain, ibu-ibu Indonesia banyak yang membuka stand menampilkan makanan khas Indonesia dengan hiasan aneka pernak-pernik nusantara mulai dari piring anyaman rotan, mangkok tembikar, taplak batik, pajangan bentuk wayang dan topeng sampai hiasan dinding berbentuk kepulauan Indonesia. Alhamdulillah hal ini menjadi kesempatan untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke khayalak umum.
Sebenarnya benda-benda yang dibawa ke sekolah itu adalah benda-benda yang digunakan untuk menghias rumah mereka. Meskipun tinggal ribuan kilometer dari Indonesia, kita tetap ingin rumah yang ada sentuhan negara tercinta. Untuk mengobati rindu pada kampung halaman juga.
8. SAPU LIDI
Saya termasuk orang yang dari kecil dibiasakan mengikuti sunah Rosul, menebah kasur sebelum tidur. Dan saya melakukannya menggunakan sapu lidi yang berbentuk pipih.
Sapu lidi seperti ini amat susah kita temukan di luar Indonesia. Oleh karena itu saya membawa 5 bijik ketika pindah ke Qatar. Setiap kamar saya letakkan 1 biji, di ruang tamu saya simpan 1 untuk membersihkan sofa dan karpet, sementara 1 lagi untuk cadangan kalau ada sapu lidi yang rusak.

Picture soure : google
Kalau sapu lidi bergagang besar dan panjang yang biasa digunakan untuk menyapu halaman dan rerumputan, saya pernah menemukannya di pasar.
9. GULING DAN SARUNGNYA
Sebagai orang Indonesia, kita terbiasa tidur menggunakan bantal dan guling. Tidak lengkap rasanya sebuah tempat tidur tanpa sebuah guling.
Masalahnya guling hanya bisa kita temukan di Indonesia. Kalaupun ada di China dan Korea, guling di sana terbuat dari rotan (disebut Bamboo Wife) … bukan berisi busa seperti yang biasa kita punya.

Picture soure : google
Kalau membawa guling ke luar Indonesia, jangan lupa bawa sarungnya minimal 2 buah untuk 1 guling.
Jangan sampai kita cuma membawa 1 buah sarung untuk 1 guling. Kalau kotor dan mau mencuci sarung guling, kita tidak punya cadangan untuk membungkusnya. Gak ada yang jual soalnya.
10. BAHAN MAKANAN
Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya Membeli Barang Indonesia Di Qatar sebenarnya tidak sulit. Sampai dengan tahun 2019 setidaknya sudah ada 3 tempat (Qatindo, Toko Jakarta dan KWIQ Supermarket) yang secara rutin mengimpor bahan makanan dari Indonesia. Dan mereka juga yang menjadi supplier beberapa hypermarket di Qatar seperti Family Food Center, Carefour dan Lulu.
Tapi ada beberapa benda yang sulit kita temukan, kalaupun ada biasanya akan ludes dalam sekejap karena diserbu oleh ibu-ibu Indonesia yaitu: DAUN SALAM, KENCUR, TEMU KUNCI, TERI MEDAN dan IKAN ASIN.
Jika membutuhkan hal yang saya sebutkan itu, sebaiknya membawa langsung dari Indonesia dan mengisi ulang setiap mudik. Jangan takut … daun salam, kencur dan temu kunci yang saya simpan di freezer, masih awet untuk memenuhi kebutuhan dapur saya selama setahun.
Kalau cuma sekedar teh, mie instan, saus-sausan, aneka bumbu instan, bumbu pecel, tahu tempe bakso dan aneka kerupuk … insya Allah selalu berlimpah di Qatar.