Beginning of new life

Beginning of new life

Sudah 3 minggu kami beradaptasi hidup di rumah baru, sekolah baru dan kantor baru. Masih mencoba mengenal tetangga-teman-lingkungan baru. Nyoba aktif di milis komplek juga. 3 bulan pertama mungkin agak berat untuk kami ber4, tapi kami yakin pasti bisa melaluinya dan menikmati keindahannya.

Rumah

Alhamdulillah rumah sekarang sudah mengakomodasi kebutuhan kami untuk saat ini. Rafa dan Fayra yang semakin besar, membutuhkan ruangan untuk kebebasan pribadi mereka. Sekarang mereka sudah punya kamar sendiri-sendiri yang letaknya bersebelahan. Mereka berbagi pendingin ruangan yang sama, dan kamar mereka terhubung oleh sebuah pintu geser yang bagian kuncinya berada di kamar Rafa (anak yang lebih gede, berhak mengatur privacy-nya hihihi).

Pemilihan warna diserahkan ke Rafa dan Fayra. Mereka yang menentukan tema, warna dan pernak pernik yang ada didalamnya. Pengaturan ruangan diserahkan ke mama tentunya.

Kamar Fayra

Warna yang dipilih Fayra adalah MERAH MUDA. Seperti anak perempuan lain seumurnya, Fayra loves every little pink! Tapi ada kecelakaan yang disebabkan kecacatan mata mama, yang harusnya kamar Fayra berwarna Shocking Pink + Soft Pink … eh malah yang dipilih catnya shocking pink + soft purple. Agak khawatir pas liat isi kaleng cat, tapi ternyata setelah dipoles ke tembok … lumayan juga.

Setiap ada orang yang ke rumah, pasti digeret Fayra “mo liat kamar aku yang kaya istana gak?” hihihihi *norak deh anak gw*. Cuma karena kelambu diujung tempat tidurnya dan sticker dinding bergambar castle dan putri dalam kereta kuda.

Dibagian ujung kaki tempat tidur ada sebuah meja kecil yang berisi perabotan lenong yang Fayra bilang “ini mekap aku“. Semua produk kecantikan dijejer dimeja itu mulai dari sisir, bedak, minyak telon, tisu, cutton bud, lotion sampai thermometer juga ada. Mama menyebutnya sebagai pojok dandan *halah ganjen amat*. Di dinding sampingnya terdapat rak gantung yang berisi aneka boneka Fayra.

Pokoknya kamar Fayra ini girly banget deh!

Kamar Rafa

Warna yang dipilih Rafa adalah BIRU. Kombinasi dari biru cerah dan biru lembut yang mendekati warna awan.

Furniture kami masih yang lama, tempat tidur pun masih menggunakan seperti foto diatas cuma dilakukan pengecatan ulang saja. Bagian atas tempat tidur tingkat yang tadinya menyerupai box bayi mulai dipereteli (dicopot-copot). Kebetulan design furniture dari awal memang sudah bongkar pasang dan diharapkan bisa digunakan untuk jangka panjang.

Bagian pagar tempat tidur sudah tidak digunakan. Tempat tidur atas digunakan di kamar Fayra. Sementara tempat tidur bawah digunakan dikamar Rafa. Bagian ujung kaki tempat tidur atas (foot board), ditaruh diujung atas tempat tidur Rafa. Cuma digeletakin aja dilantai, supaya terlihat sebagai head board tempat tidur Rafa.

Rafa minta ditambah ambalan kayu di dinding bagian atas tempat tidurnya untuk meletakan aneka lego hasil rakitannya. Ditambah 1 ambalan kayu untuk meletakan buku-buku bacaan koleksi Rafa. Pajangan dinding berupa gambar dunia, dipasang untuk membangkitkan semangat Rafa menjelajah dunia. Sebenarnya itu hanya kertas kado, cuma dibawa mama ke tukang bingkai trus dilapisi plastik dan dialasi triplek tipis aja.

Alhamdulillah pelan-pelan penumpukan kardus sudah mulai berkurang. Sebagian besar barang sudah menempati posisinya. Hanya tumpukan koper yang berisi baju mama-papa aja dipojokan kamar karena memang belum punya lemari pakaian dikamar tidur utama. hehehe napas dulu ah, nanti abis lebaran kalo ada rejeki baru nambah perabotan lain. Amin

Sekolah Rafa-Fayra

Selama ini Rafa-Fayra menikmati pendidikan sekolah Islam. Begitu masuk ke sekolah umum, terjadi lah shock culture. Yah namanya proses adaptasi. Ketika saya datang ke acara ‘parents orientation day’ dan mencoba mengelilingi lingkungan skolah, sampailah saya ke kantin yang letaknya di depan kolam renang. Waktu itu yang buka hanya 1 tempat makan dengan judul ‘Nasi Campur’. Benar saja, ketika saya lihat menu makanannya … saya menemukan 1 porsi nasi lengkap dengan sayur dan irisan tipis daging babi. Dari mana saya tahu? karena lingkungan kerja saya banyak yang non-muslim, dan menu tsb sering mereka makan di foodcourt Mall Ambasador. hehehehe

Kemudian saya ingatkan anak-anak untuk berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan. Mulai tahun ini Rafa tidak akan ikut ketring di sekolah, tetapi membawa makanan dari rumah. Konsekuensinya adalah Rafa harus membawa beberapa kotak makanan. 1 botol minum + 1 kotak berisi cemilan + 1 kotak berisi nasi-lauk + 1 kotak berisi sayur + 1 kotak berisi buah. Yah harus selengkap itu karena kelas 4 SD ini Rafa pulang lebih sore dan memang lebih banyak kegiatan. Jadi supaya tetap bertenaga harus didukung dengan makanan yang kumplit. Itu pun diluar susu, 1x sebelum berangkat sekolah + 1x sore saat pulang sekolah + 1x saat mau tidur. Badan Rafa? tetap cungkring hihihihi

Ketika diingatkan untuk tidak sembarangan bertukar makanan, Rafa langsung menjawab “iya aku boleh tuker makanan dengan sesama muslim kan? kalo aku kasih makanan ke orang lain gpp, tapi aku harus hati-hati menerima makanan dari orang lain. ngerti kok ma” waaaahhh my big boy has grown up!

Disekolahnya sekarang Rafa bertemu dengan beragam anak dari berbagai agama – suku – juga warga negara. Ada temannya yang baru pindah dari China, komunikasi dilakukan dalam bahasa inggris karena bahasa mandarin Rafa baru dalam tahap permulaan. Disekolah ini pun Rafa jadi mengetahui bahwa di dunia ini ada berbagai macam kepercayaan atau agama.

ma … teman aku ada yang agamanya Budha loh. Ternyata ada ya agama Budha di Indonesia. Aku pikir cuma di luar negeri aja

hihihihi

Mungkin Rafa teringat saat jalan-jalan ke Bangkok beberapa waktu lalu. Karena disana kami mengunjungi beberapa temple dan melihat penganut agama Budha sedang menjalankan kegiatan keagamaan. Sementara Rafa belum pernah melihat kegiatan serupa di Jakarta.

Lucunya lagi sekarang Rafa jadi suka mengajukan pertanyaan ke teman yang baru dikenalnya “agama kamu apa?” Dan kaget saat teman satu mobil jemputannya ada yang menjawab “aku sih terserah mama-papa aja, kadang aku Kristen tapi kadang aku Budha

Wah mulai berat nih

Kami harus membekali pengetahuan agama yang lebih intensif ke anak-anak. Supaya benteng iman mereka menjadi lebih kokoh.

Disatu sisi kami memang sedikit khawatir, tapi di sisi lain kami merasa ada baiknya juga anak-anak mengenal perbedaan sedari dini. Supaya mereka paham bahwa Islam bukan satu-satunya agama yang ada di dunia. Supaya mereka bisa menghargai kepercayaan yang dianut orang lain. Semoga mereka bisa menikmati indahnya perbedaan dan bukan malah mempeributkannya.

Seperti yang ditulis @lucywiryono dalam timeline twitternya: “kenapa kita menaikan dagu saat berbicara mengenai Tuhan masing-masing. pdhl saat kita berbicara dan memohon kepadaNYA, kita menundukan kepala

Komunikasi masih menjadi kendala bagi Rafa dan Fayra di sekolahnya. Karena kami tidak mengajarkan bahasa lain sampai mereka bisa menyusun kalimat dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Untuk Rafa yang sudah diperkenalkan dengan bahasa Inggris dari umur 5 tahun saja masih agak susah. Rafa mengerti tulisan dan ucapan orang lain, tapi masih agak kesulitan menyampaikan isi pikirannya secara lisan dalam bahasa Inggris. Gimana Fayra yang hanya mengenal beberapa kosakata dalam bahasa Inggris. Tapi kami yakin mereka akan cepat belajar dan mengejar ketertinggalannya. Semoga 3 bulan kedepan mereka sudah bisa lancar berkomunikasi.

Alhamdulillah beasiswa Rafa sudah disetujui oleh kantor papanya untuk yang ketiga kalinya. We’re proud of you, son!

Untuk tahun ini, kami tidak memasang set yang terlalu tinggi untuk Rafa. Karena kami mengerti setahun pertama Rafa masih harus beradaptasi dengan lingkungan barunya, dengan bahasa inggris dan mandarinnya, dengan kurikulum sekolahnya, juga makin beratnya materi pelajaran dikelas yang lebih tinggi. Yang penting anak-anak bisa menikmati hari-harinya disekolah tanpa merasa terbebani.

Ah…sebentar lagi Rafa akan masuk SMP dan Fayra masuk SD. Cepat banget rasanya *belum siap mental punya anak remaja*

Semoga perjuangan kami tidak sia-sia. Semoga mereka menjadi individu yang lebih baik dari kami. Semoga Rafa dan Fayra bisa menjadi orang yang sehat, cerdas dan beriman. Amin

Share this...
Share on Facebook0Share on Google+0Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn0

14 thoughts on “Beginning of new life

  1. mau dong nginep di kamar fayra …
    btw, kamar mama papa nya kayak apa ya, apa pake kelambu juga ha..ha..
    selamat menempuh hidup baru de
    BTW, aku nanya salon muslin di BSD dong..
    thx ya ..

  2. waaa si tesa sirik abis liat kamarnya fayra huhuhuhu tinggal gw yang pusing dengerin ocehan dia kapan kamarnya dicat pink wekkekeekeke..

  3. haduuuh mbak de,
    kangennya aku padamu… nyari2 di FB ternyata accountnya udah ngga ada akhirnya aku ngungsi kesini eeh ternyata bener udah kena hack semua…

    pertama2, i miss you so much, kok rasanya ada yang hilang dalam hidupkku, hahaha lebai

    eh beneran kutu loncat, udah pindah kantor yah?

    dasarr, pasti gajinya naik dong ya (kapaan nih omzet baju renang bisa nyaingin gaji, kaga resign2 dong, hahahaha)

    sukses selalu ya mbak de, tambah hebat aja

    udah pindah rumah ya, kok sama sih kita, ah emang kita soulmate, kekeke (gr)

    salam buat anak2 yang pinter2 ya…

    kuangeeenn aku karo kowe mak. puuooll kangene

  4. Selamat pindahaaaaaan….!!! Moga betah, adaptasinya lancar ya buw.
    Tanya dong (hihihi). Elo beli lego biasanya di mana? nyari2 kok susah bet. 🙁

    Haaaah? Rafa dah mau SMP? Kok cepet banget yak rasanya. Rasanya baru kemaren gw baca postingan soal rafa pertama kali masuk sekolah.

  5. semoga rumah baru membawa banyak2 keberkahan buat de dan keluarga yah .. haiyah ,, tumben komen gue lempeng .. karena besok mau puasa kali yah .. hihihi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *