Floating Market – Bangkok D3
Rabu, 23 Feb 2010
Setelah puas naik gajah, kami melanjutkan perjalanan 5 menit ke arah Floating Market. Sampai disana, tour guide langsung membimbing kami ke arah deretan perahu kecil yang sudah siap baris menanti penumpang. Untuk masuk ke Floating Market dan naik perahu, pengunjung harus membayar THB 500 per orang. Tapi karena kami membayar paket tour, kami tidak perlu membayar lagi.
Kata orang belum ke Thailand kalo belum liat Temple dan Floating Market nya. Karena itu lah kami ikut tour karena lokasi Floating Market yang terbesar ini sudah diluar kota Bangkok. Kalau sewa mobil + supir, kami harus membayar USD100. Sementara kalo ikut tour, USD 150 sudah wisata seharian plus makan siang gratis.
Sebenarnya pasar terapung ini juga ada di Indonesia, yaitu di Kalimantan. Sekarang kita liat yang di Bangkok dulu, nanti kita bandingkan dengan yang ada di Kalimantan, kalau kami berkesempatan kesana. Amin.
Perjalanan naik perahu ini memakan waktu sekitar 10 menit. Kami melewati perkampungan dengan rumah apung diatas sungai. Gak banyak aktifitas penduduk yang kami lihat hari itu, mungkin karena Rabu hari kerja jadi sebagian penduduk keluar rumah untuk bekerja. Kami hanya melihat ibu-ibu yang memasak di dapur, kebetulan dapur rumah mereka rata-rata dibagian luar yang mengarah ke sungai.
Saat kami memasuki area pasar terapung, arah sungai agak membelok ke kiri. Saat itu lah kami melihat seekor buaya kecil di kanan perahu. Saya dan penumpang perahu yang berada di sisi kanan, sempat teriak panik ketika melihat buaya tsb. Dalam sekejap buaya itu menghilang, dan sang pawang cuma bilang “it’s ok madaaammm. Its just a small crocodile. You will see bigger one in Crocodile Farm“. Gundul mu!! Walo situ bilang buaya yang ada dikampung sini jinak, tetap aja untuk kami yang gak bisa dikelilingi buaya …. itu cukup menakutkan.
Semakin siang perahu yang datang makin banyak. Macet juga deh di pasar. Kami turun dari perahu dan memilih untuk jalan kaki dikanan kiri pasar. Banyak dijual aneka cindera mata khas Thailand, buah-buahan tropis dan makananan yang berbahan dasar binatang laut.
Rafa dan Fayra sibuk nyobain berbagai kerajinan tangan. Dari payung *teteuupp pink yang dipilihnya*, topi dari rotan, miniatur tuktuk, dan aneka mainan anak kecil. Ada juga berbagai lilin aroma terapi sampai ke miniatur patung Budha. Baju khas Thai, kaos bergambar gajah dan floating market, aneka tas dan dompet berlogo gajah … wah segala ada di pasar ini.
Karena belum sarapan, kami memesan nasi + sup ikan. Mhmmm yummmmyyy. Enak banget loh sup ikan anget-anget dimakan dipinggir sungai dengan angin silir semilir. Fayra minta mangga dan kelengkeng. 2 buah mangga besar yang dikupas dan dipotong dalam 1 buah piring sterofoam dihargai THB20, 6rb rupiah ajah. Sementara Rafa minta jambu air besar yang juga udah dipotong-potong bersih. Harga sama loh. Kenyang deh. Abis itu masih beli coconut ice cream, es krim rasa kelapa lengkap dengan potongan buah kelapa (slice) didalam batok. Pokoknya beneran eskrim rasa kelapa dalam buah kelapa. Seugerrrr.
Tour guide mengingatkan kami untuk kembali melanjutkan perjalanan ke objek wisata berikutnya, yaitu Elephant and Crocodile Show. Wuiihh kaya apa serunya? Nantikan di posting selanjutnya yah.
Semua posting tentang Bangkok bisa dilihat disini
5 thoughts on “Floating Market – Bangkok D3”
aduh aduh ko masih bersambung sih, dah ga sabar nih bacanya
karena ke bangkok belum sempet ke floating market-nya, tapi dah sampe di sungai barito duluan..
konon kabarnya bagusan Barito siy…lebih besar sungainya…cuma ya gitu…typical pariwisata Indonesia…
tuh payung pink cantik amat…pinjem donk Fay…
duh de..pengen banget jalan2 ke bangkok sampe sekarang belum kesampean, thanks ya udah dishare jalan2nya bisa jadi guide kalo suatu waktu nanti inshaAllah bisa jalan kesana
salam kenal,
sis, untuk ke floating market dll sepertinya biayanya tidak murah ya….?
150 US$ untuk 2 dewasa n 2 anak?
klu boleh apakah bisa di ceritakan unt biaya city tour nya?
terima kasih banyak.