Doha City Tour
Selama 2 hari di Doha – Qatar, saya dijemput ibu-ibu darmawanita (istri 2 orang teman kantor Masguh sih hehehehe). Mereka secara bergantian mengajak saya ke beberapa tempat yang katanya wajib dikunjungi di Doha. Mumpung suami di kantor, bu istri menjadi turis dulu disela tugasnya sebagai mba tekawe.
Berikut tempat yang saya kunjungi:
Grand Mosque
Mba Vemmy mengajak saya ke mesjid terbesar di Qatar menggunakan panduan GPS di mobilnya karena beliau baru tinggal di kota ini beberapa bulan dan belum pernah mengunjungi mesjid ini juga.
Kami sampai di sebuah bangunan mesjid, tapi saya curiga kok bentunya berbeda dengan foto yang dikirimkan suami ketika sholat jumat di sana. Akhirnya kami jalan kaki ke bangunan di sebelahnya dan saya kaget melihat alat security checking seperti di erpot tepat di dalam pintu masuk bangunan tsb.
Benar saja, petugas mengatakan bahwa kami salah. Mesjid yang kami datangi ini bukan Mesjid Abdul Wahhab, yang biasa disebut Grand Mosque. Ketika saya tanya, trus ini bangunan apa dong?
Petugas tersenyum sambil menjawab “this is Your Highness palace”
Hahaha ternyata kami salah masuk ke dalam istana kerajaan. Pantes aja alat security checking nya canggih banget. Aneh sih kalo ada alat tsb di pintu masuk mesjid. Dan bangunan mesjid yang tadi kami lihat itu adalah mesjid dalam komplek istana.
Berbekal panduan dari petugas, kami sampai juga di Abdul Wahhab – Grand Mosque.
Masjid ini terletak di distrik Jubailat, Doha. Masjid seluas 175.164 meter persegi itu terletak di sisi utara di bagian tengah Doha kota, menghadap ke Qatar Sports Club. Sebanyak 11.000 jamaah pria dan 1.200 jamaah wanita cukup memasuki area shalat utama. Secara keseluruhan masjid dapat menampung jemaat 30.000 orang. Ada tiga pintu utama dan 17 pintu kecil di sisi-sisi masjid. Sebanyak 28 kubah besar menutupi aula pusat sementara 65 kubah segi empat penutup luar.
Untuk pengunjung wanita yang tidak menggunakan gamis dan hijab, petugas di mesjid ini meminjamkan abaya lengkap dengan kain kerudung.
Lihat betapa bagusnya tempat wudhu wanita seperti tampak pada foto di atas, kan?
Mesjid ini benar-benar megah. Tempat parkirnya modern seperti layaknya pada mall-mall besar di Jakarta. Muat menampung 300 mobil di lahan parkir seluar 14,877 meter persegi.
Ini yang bikin saya makin jatuh cinta, pemandangan mesjid ini luar biasa. Berhadapan langsung dengan Doha City Center, membuat kita terpukau dengan landscape gedung pencakar langit yang sangat modern.
Museum of Islamic Art
Design gedung museum Islamic Art (MIA) di Doha ini sungguh unik. Tampak luar seperti bangunan khas Arab pada umumnya, berbentuk kotak dengan warna alami pasir. Bangunan museum ini dirancang oleh arsitek ternama dunia I. M. Pei, yang terkenal dengan rancangan pyramid nya di Louvre Museum – Paris.
Lokasinya di bibir area Doha Bay dengan luas secara keseluruhan 45,000 meter persegi. Museum ini menyimpan aneka barang kesenian Islam dalam bentuk tekstil, keramik, perhiasan, kerajinan yang terbuat dari metal, dan benda-benda lain yang memiliki peranan penting dalam perkembangan Islam dari berbagai belahan dunia mulai dari abad 7 sampai abad ke 19. Museum ini dibuka tahun 2008 lalu.
Masuk ke museum Islamic Art tidak dipungut biaya, alias GRATIS. Begitu masuk ke dalam, mata kita akan terbelalak dengan indah dan megahnya design interior bangunan ini. Di lantai dasar terdapat restoran dengan pemandangan City Center di balik jendela besar yang menghadap ke laut, dan tepat di sebelah restoran terdapat toko souvenir. Di lantai ini juga ada auditorium dan perpustakaan.
Lihat deh langit-langit yang berada tepat di tengah bangunan ini, ciri khas motif Islamic Art banget yah. Waktu saya ke sana, di lantai 3 sedang berlangsung pameran QAJAR WOMEN yang menampilkan seni dan peranan wanita di Iran dalam era Qajar (1785 – 1925). Saya baru tahu bahwa ada masa dimana ‘cantik’ menurut wanita Iran adalah dengan memiliki tubuh sintal, alis menyambung dan berkumis tipis.
Walau museum ini tutup jam 17:30, tapi pengunjung tetap bisa menikmati taman di dalam komplek MIA sampai jam 23:00. Banyak loh kegiatan yang bisa dinikmati di taman MIA, karena suka ada pertujukan musik hasil kolaborasi dengan beberapa sekolah internasional di Doha, ada taman bermain untuk anak-anak, ada Ladies Day juga setiap hari Selasa. Selain itu di taman MIA juga ada fitness classes setiap hari Minggu, Selasa dan Kamis sekitar jam 6-7 malam.
Villaggio Mall
Sesuai namanya berbau Italia yaitu Villaggio Mall, bagian dalam mall ini dirancang seperti layaknya kota Venice di Italy. Letak mall ini di ujung barat kota Doha, jalan Al Waab antara Hyatt Plaza dan Sports City.
Seperti layaknya pusat perbelanjaan, dalam mall ini terdapat sekitar 200 toko merk ternama dari Amerika, Inggris, Italia dan Jerman yang menjual pakaian, aksesoris, makanan dan minuman Di tengahnya terdapat sungai buatan sepanjang 150 meter lengkap dengan perahu Gondola. Selain aneka toko, dalam mall ini juga terdapat Gondolian Theme Park yang terdiri indoor theme park (ada roller coaster, laser wars arena, bioskop 4D, dll), arena bowling dan 2 ice rink. Ini satu-satunya ice rink dengan Olympic size yang digunakan juga untuk Qatar Ice Hockey League.
Kalau saya lihat-lihat sih, cuma beda tipis lah sama Macau dan Marina Bay Sands. Setidaknya ada pengunjung bisa merasakan Venice di tengah gurun pasir. Hehehe
Souq Waif
Souq dalam bahasa Arab berarti pasar. Dan Souq Waqif ini adalah pasar tradisional paling tua di Qatar. Walau pasar ini sudah berusia ratusan tahun, tapi pemerintah baru melakukan renovasi di tahun 2006 dengan tujuan melestarikan bangunan arab kuno dan budaya tradisional. Dan sekarang tempat ini telah berkembang menjadi salah satu tujuan wisata yang unik, menarik serta eksotis.
Di pasar ini segala dijual deh. Dari mulai aneka rempah, pakaian, souvenir, wewangian khas arab, perhiasan, sampai hewan peliharaan juga ada. Selain itu banyak juga restoran, cofee shop sampai hotel. Saya ke sana di malam Jumat, karena akhir pekan jadi wajar kalau penuh banget. Jangan coba ke sini siang yah, karena toko-toko di sini baru pada buka jam 4 sore. Justru ramainya itu menjelang tengah malam.
—
Cuma itu saja yang bisa saya kunjungi dalam 2 hari di Doha – Qatar.
Bagi saya, Qatar ini cuma 11-12 sama Dubai. Negara Arab yang belum lama menyadari harta terpendam di negaranya berupa minyak dan gas bumi. Padahal awalnya mereka hanya fokus pada perikanan dan mutiara. Kekayaan minyak dan gas alam ini membuat mereka seperti kaya mendadak, dan pembangunan kota juga aneka prasarana dilakukan secara besar-besaran. Tak heran jika negara ini mendatangkan para ahli dari negara lain dan membuat 80% populasi Qatar adalah expatriat.
Seperti hal nya Dubai, sekarang Qatar juga sudah mulai bergerak untuk mengembangkan sektor pariwisata. Apalagi karena Hamad International Airport sudah menjadi tempat transir berbagai penerbangan dari Eropa ke Asia dan sebaliknya.
Apakah kami akan kembali lagi ke sana? Doakan saja ^_*