My Future Designer
Saya sudah pernah cerita di sini kan yah, kalo Fayra suka banget menggambar?
Sebagai orangtua, saya dan suami sebisa mungkin menyalurkan minat anak supaya berkembang menjadi lebih baik. Karena kami berdua merasa tidak ada bakat di bidang menggambar, kami memberikan kursus supaya Fayra bisa belajar dari yang lebih ahli di bidangnya. Kami juga memberikan buku-buku yang sekiranya bermanfaat untuk memperdalam hobi Fayra ini.
Sejak umur 7 tahun, arah coretan Fayra lebih ke postur seorang wanita dengan aneka pakaian yang ada dalam pikirannya. Katanya sih, Fayra sudah keliatan minat ke dunia Fashion. Tak heran jika teman-teman saya suka memberi hadiah berupa buku yang berhubungan dengan hal tersebut untuk Fayra. Saya juga tidak kuasa melarang ketika Fayra memilih menghabiskan sebagian uang yang diperoleh dari keluarga besar saat lebaran, untuk membeli buku import fashion yang harganya bikin saya ngekepin dompet lebih kenceng. Hahahaha.
Seperti foto di atas ini lah Fayra kalo lagi asyik di toko buku. Panik melihat aneka macam buku fashion dari luar negeri, dan merajuk untuk borong semua. Dengan uang miliknya sendiri, Fayra percaya diri jalan ke kasir untuk melakukan pembayaran. Mbak kasir heran dan bertanya ke saya, apa benar buku ini untuk anak kecil yang berdiri di hadapannya sambil membuka dompet pink Barbie dan mengeluarkan beberapa lembar ratusan ribu rupiah. Saya cuma mengangguk sambil tersenyum.
Suatu hari seorang sahabat di kantor lama mengirimkan foto di atas. Fayra diundang untuk mengikuti kelas percobaan di sebuah sekolah fashion untuk anak berusia 8-12 tahun. Saya dengan semangat menelpon dan diminta datang esok hari jam 10 pagi. Ketika saya ceritakan kepada Fayra, tentu saja jawaban yang spontan keluar dari mulutnya adalah MAU BANGET, MA!
Begitu sampai di lokasi, mata Fayra berbinar-binar bahagia melihat seluruh ruangan sekolah ini. Fayra diberikan selembar kertas yang sudah ada gambar manekin, dan diminta melengkapi gambar tersebut. Hasil coretan tangan Fayra seperti tampak pada foto di atas. Sesi wawancara dilakukan oleh kepala sekolah, guru fashion style dan guru pola selama 10 menit, di sini Fayra menjelaskan gambar tersebut dengan detil. Berikutnya giliran saya yang dipanggil untuk wawancara dan kepala sekolah menyampaikan “ini anak di sekolahin di Eropa aja deh, keren banget sih!”
Fayra dinyatakan lulus dan boleh bergabung dengan anak-anak berbakat lainnya. Tidak semua anak bisa masuk, kepala sekolah akan menolak anak yang terlihat dipaksakan oleh orangtua hanya karena si anak terlihat JAGO gambar tetapi tidak memiliki passion di bidang fashion.
Saya diskusi dengan papa Fayra melalui WAcall, dan beliau menyetujui Fayra untuk ikut sekolah ini setiap Sabtu walau resikonya tempat ini sangat jauh dari rumah kami. Saya dan suami memang bertekad untuk mendukung kegiatan anak-anak yang positif yang sekiranya bisa membantu mereka untuk mewujudkan masa depannya. Setiap anak itu unik dan memiliki kelebihan maupun kekurangan tersendiri. Daripada ribut mikirin kekurangan anak, akan lebih baik kalo kami habis-habisan explore dan fokus pada kelebihan plus minat anak. Ya kan?
Saat wawancara Fayra sempat bilang “jadi designer gak harus bisa jahit kan? aku gak suka menjahit”
Kepala sekolahnya bilang “wah gak bisa Fay, semua designer harus bisa menjahit. Supaya kita bisa menjelaskan design lebih detil ke penjahit, untuk meminta mereka mau dijahit dengan teknik jenis apa.Saat fashion show pun, kalau baju rancangan kita ada kerusakan maka kita harus bisa memperbaiki sendiri saat itu juga”
2 minggu pertama kepala sekolah memberikan kelas menjahit untuk Fayra. Pertemuan pertama Fayra diajarkan menggunakan mesin jahit. Cuma sekedar menjahit garis lurus dan bergelombang saja. Pertemuan ke 2 Fayra diminta menjahit manual, mengikuti gambar yang dibuat di sehelai kain. Akhirnya sekarang Fayra jadi suka menjahit deh. Bahkan ke sekolah pun Fayra membawa kain, jarum dan benang … saat nunggu saya menjemput, Fayra asyik membuat gambar di kain dan menjahit mengikuti garis gambarnya.
Pertemuan ke 3 Fayra diminta membuat MOOD BOARD sebagai alat untuk mengumpulkan inspirasi sebelum membuat rangkaian design baju. Sehelai karton hitam ditempel aneka gambar dan kain yang Fayra suka. Dari moodboard ini, Fayra langsung kebayang design pakaian seperti apa yang akan dibuatnya.
Pertemuan ke 4 Fayra mulai membuat design pakaian. Tidak hanya 1 jenis, tapi serangkaian yang disebut 1 seri. Fayra diminta menuliskan penjelasan di samping gambarnya seperti jenis kain apa yang ingin digunakan serta model detilnya.
Pertemuan ke 5 Fayra diajarkan untuk membuat pola dengan ukuran manekin 16″ yang dibagikan ke setiap murid saat melakukan pendaftaran. Fayra mengukur badan boneka, membuat pola sesuai ukuran tsb dan menggunting polanya.
Pertemuan ke 6 Fayra diajak ke toko kain untuk belajar mengenali berbagai nama, jenis dan tekstur kain. Setelah tau perbedaan tiap jenisnya, Fayra diminta memilih kain yang akan digunakan sesuai gambar designnya.
Karena Fayra itu anaknya sangat detil, dalam rancangan pertamanya ini Fayra membuat 4 pieces: outer / long jacket denim, kemeja katun, rok denim, dan bawahnya berhiaskan renda juga dasi katun. Belanjaan Fayra paling banyak dan jadi mahal deh, sementara murid lain yang mendesign 1 piece pakaian cuma beli 1-2 jenis kain saja.
Pertemuan ke 7 Fayra diminta menggunting kain yang sudah dibeli sesuai dengan pola yang dibuat sebelumnya. Kemudian setiap bagian dihubungkan dengan jahitan dasar/jelujur. Pertemuan ke 8 baru deh dijahit menggunakan mesin, dibantu oleh guru terutama di bagian yang sulit seperti sambungan lengan baju.
Pertemuan ke 9 Fayra diminta mempersiapkan presentasi yang menjelaskan design nya ini: apa nama/tema rancangannya, jenis kain yang digunakan, target pemakainya, photo session dengan background seperti apa yang akan digunakan untuk pakaian ini, bagaimana make-up foto modelnya, dll.
Pertemuan ke 10 Fayra menggunakan pakaian yang sama dengan manekin kecilnya dan melakukan presentasi di hadapan murid lain, orangtua dan guru-guru. Tujuannya adalah supaya mereka siap menjelaskan rancangannya untuk klien atau pun jurnalis saat mereka sudah terkenal nantinya.
Berikut cuplikan video saat hari presentasi Fayra:
“Inspirasi baju ini dari Hatsune Miku dan seragam sekolah Jepang”, begitu penjelasan Fayra tentang design bajunya.
Setelah presentasi, Fayra berjalan di atas catwalk.
Dengan berakhirnya presentasi ini, maka Fayra dinyatakan lulus modul DreamDress 1 dan siap untuk melanjutkan ke kelas berikutnya. Total ada 10 modul yang bisa diambil dengan rentang waktu 2-3 bulan per modul.
Saya terharu melihat perkembangan Fayra dalam 2 bulan terakhir. Fayra semakin menikmati proses menjadi seorang designer. Setiap ke mall, pasti minta masuk ke butik-butik merk terkenal hanya sekedar melihat trend pakaian yang sedang in saat ini. Diperhatikan detil bentuknya, dipegang kainnya sambil berbisik “untuk bahan inspirasi design berikutnya, ma”
Tidak hanya itu, kamar tidurnya pun dirubah sesuai dengan ide yang ada di kepalanya. Semua hiasan kamar Fayra berhubungan dengan dunia fashion. Gambar pink dengan frame putih itu merupakan hasil coretan Fayra di Digital Art School yang diprint oleh gurunya dan diberikan ke saya beberapa waktu lalu. Mesin jahit kecil itu sebenarnya music box, tempat menyimpan aksesoris kecil yang saat tuas diputar maka musik mulai berdenting dan jarum jahit bergerak naik turun layaknya mesin jahit sedang bekerja. Manekin kecil tempat menaruh gelang/kalung, juga manekin seukuran badan Fayra juga lengkap di dalam kamarnya. Tas gambar merak itu juga diwarnai oleh Fayra sendiri loh. Saya hanya menambahkan hiasan tembok berupa pesan bertuliskan:
“MY SUCCESS IS ONLY BY ALLAH”
Saya kaget juga saat Fayra menyodorkan kertas seperti tampak pada foto di atas. Dengan cover berupa gambar menara Eiffel, di dalamnya ada gambar runaway dan halaman belakang bertuliskan target hidupnya:
- I want to go to Paris
- I want to have my own fashion catwalk
- I want to have my own boutique
Ketika bertemu secara tidak sengaja dengan idolanya, tante Dian Pelangi, alhamdulillah beliau mendukung langkah Fayra. Semoga Fayra bisa mengikuti jejak beliau .. Amin
She’s only 9 years old, but has done a great job in the last 2 months. She knows her passion well and even have her life target. We’re so proud of her!
—
Dear Fayra,
May Allah be with you at every step you take
May Allah guide you in each decision you make
May Allah help you when life gets rough
May Allah bless you with more than enough
May Allah protect you when you fall
May Allah hear you when you call
May Allah grant you success as a world-class muslim fashion designer
Amin ya Rabb
—
*tisu mana tisu*
25 thoughts on “My Future Designer”
Merinding Mak… Keren Fayra!
Ngingetin waktu saya kecil dulu mak. Suka gambar baju-baju. Tapi karena tempat saya minim fasilitas ditambah kehidupan ekonomi keluarga yang kurang mendukung akhirnya baru waktu kuliah saya bisa belajar secara khusus tentang tata busana. Btw, ini kok sekolahnya Fayra apik banget mak. Kalah kampus saya nih 😀 . Semoga cita-cita Fayra bisa tercapai. Insyallah ya Mak. Fayra beruntung, semua-muanya sdh ada, fasilitas mendukung. Ditambah dia punya orang tua kaya Mak yang kece bener 😉
Pas tadi lihat di IG, lanjut membaca post di sini, aku ngga nyangka Fayra mampu menyelesaikan tantangan ini. Hebaat bangeet.
Semoga cita2 kamu terwujud ya, Fay.
serius…jadi ngilerr. Saya aja udah gede gini baru nemuin passion buat nge design. Itu juga karna sedang berkecimpung di bisnis gamis dan mukena.
keren banget deh Fayra. Gambarnya udah kayak designer professional. semoga cita2nya tercapai ya nak.
Sukses yaaa Fayraa
Luar biasa nih Fayra, saya sampe kagum banget nih baca dari awal sampai akhir postingan. Ayo Fayra, teruslah mendesain nak, Paris sudah menunggumu :*
Hebat banget Fayra…sampai detail begitu. Semangat terus yaaa.
Fayraaa keren banget.
Cerdas pasti seperti mamanya
wow.. hebat nih fayra! membanggakan sekali ya…
mesti disuruh nonton project runway junior nih… siapa tau ntar taun depan bisa ikutan! 😀
Semoga Allah selalu menyertai langkahmu Fay, keren banget asli. Anak dan emak sama sama hebat
Great job, Fayra 🙂 Ikut mengaminkan doa-doa dan harapan Fayra 🙂 Jadi ingat ponakan sendiri yang seumuran Fayra, juga suka gambar, bercita-cita kuliah di Perancis, dan sekarang lagi kursus bahasa Peancis karena cita-citanya itu 🙂
wiiih, keren bgt mbak, semoga tercapai semua wishlistnya Fayra ya, anak hebaat!!
Amin, ya Robb. Mbak De, agak gemukan ya diliat dari pipinya, he he he, amin
Fayra keren banget! ikutan dukung dan doain semoga semua wishesnya terwujud 🙂
Mataku menghangat Mbak
Tante Shinta mengaminkan doa Papa Mama ya sayang
Semoga semua impian dan cita cita Fayra terwujud dengan sempurna.
Dimudahkan segala prosesnya
Dan selalu disertai Allah disetiap langkah nya..
Kecup jauh dari Kalimantan
aah.. tisu mana tisuu…
*ngopy tulisan terakhir*
semoga sukses ya fayra!!
slut buat Fayra…heubat euyy,,,moga semua impian fayra tercapai ya
Fayra kereeen! Aku aja gak bisa gambar sedetil itu 🙂 . Fayra mins ya?
iya … mata Fayra minus dan silindris
Tau postingan ini dari TUM.
Kangen deh lama nggak baca blognya mba De.
Fayra keren banget yaa! Semoga cita-citanya Fay tercapai ya. Semangat! 🙂