Museum Topeng & Pasar Apung Nusantara
Begitu keluar dari Museum Angkut, kita langsung diarahkan ke Pasar Apung Nusantara yang memang letaknya masih di area Museum Angkut juga.
Sesuai namanya, tempat ini layaknya pasar yang menjual aneka makanan – souvenir – oleh2 namun bangunan dirancang sedemikian rupa di atas kolam untuk mendapatkan kesan mengapung.
Makanan yang dijual di sini beraneka ragam dan pastinya kebanyakan makanan tradisional dari Jawa Timur. Harganya juga terjangkau sekitar 10-15rb per porsinya. Kami sempat mencicipi sego tiwul dengan pepes sarang tawon. Baru tau kalo sarang tawon ternyata bisa dimakan, rasanya manis dan kalau digigit krenyes-kreyes. Enak juga!
1 porsi nasi + pepes + lento/menjeng + urap + lodeh tempe dijual dengan harga 15rb. Murah meriah mengenyangkan.
Museum D’topeng yang terletak di dalam Pasar Apung Nusantara ini baru dibuka tahun 2014. Walau tempatnya tidak terlalu besar, tapi isi koleksinya sangat banyak. Penataan koleksinya juga apik dan informatif.
Dari mulai aneka kain batik dan tenun, wayang, alat masak, peralatan makan, keris, dan pastinya yang sesuai dengan nama museum … di sini terdapat 2rb-an topeng. Semua koleksi diperoleh pemilik museum dari seluruh penjuru Indonesia.
Anak-anak juga sempat menyaksikan alunan musik keroncong yang dimainkan oleh sekelompok orangtua lanjut usia, sambil menunggu hujan mereda di luar sana.
Saya senang ada pihak yang berinisiatif untuk mengumpulkan aneka benda yang mencerminkan budaya asli bangsa Indonesia seperti ini. Bisa dibilang museum D’topeng ini miniatur dari Museum Gajah yang terletak di Jakarta.
Semoga museum D’topeng selalu terawat dan bertambah jumlahnya, supaya pengunjung yang datang bisa menambah wawasan tentang Indonesia.
3 thoughts on “Museum Topeng & Pasar Apung Nusantara”
Mba dee saya mau nyontek plek perjalanan mba dee ya..hehehe hanya saja saya start dsri semarang, terimakasih informasi nya