Petualang Cilik di Cansebu
Rabu kemarin (29 Maret 2006) ada kegiatan puncak tema dari sekolah Rafa. Kebetulan tema bulan ini di TK Hanifa adalah Indahnya alam Indonesia karunia Allah SWT. Kegiatan kali ini adalah berpetualang dan outbound di Cansebu daerah Megamendung – Bogor. Mama khusus cuti dari katornya untuk menemani Rafa jadi petualang cilik. Karena Rafa sudah TK, maka tidak boleh ditemani dalam bis sekolah. Mama ikut mobil salah satu ortu teman Rafa. Dalam mobil itu ada 6 ibu-ibu dan seorang supir. Ternyata ibu-ibu itu heboh banget deh. Dari ngobrolnya sampe ke bawaan dalam tas mereka. Mama salut sama mereka yang segitu siapnya sampai bikin aneka macam kue dari 1 hari sebelum keberangkatan sampai pagi sebelum berangkat pun masih goreng-goreng. Sedangkan mama cuma bawa 1 tas ransel yang isinya cuma nasi+nugget, botol minum Rafa, jas ujan, sepatu, peralatan mandi dan baju ganti Rafa. Ini aja mama udah keberatan punggungnya.
Jarak dari sekolah Rafa yang di Pamulang ke Cansebu, sekitar 75km. Mayan jauh juga yah. Tapi begitu sampai disana….wuihhh subhanallah… kami terpesona dengan pemandangannya yang indah banget, latar belakangnya kaki gunung Pangrango. Hari ini Rafa dan teman-teman dikenalkan dan belajar tentang bagaimana kehidupan tradisional desa di Indonesia. Jadi semua anak dihimbau untuk memakai sepatu boot plastik dan membawa jas ujan. Saat baris, Rafa berbisik “hari ini aku boleh kotor-kotoran kan ma?“. Kebetulan Kepsek yang lagi diri disebelah mama mendengar, beliau menjawab “iya mas. hari ini kita kesini memang untuk berkotor-kotor”. Senyum manis langsung mengembang di wajah Rafa. Ternyata untuk kegiatan ini tidak boleh didampingi orang tua murid. Karena semua murid sudah didampingi oleh guru-guru dari sekolah. Sedangkan dari pihak Cansebu sudah disiapkan pembimbing beberapa orang. Anak-anak hanya boleh membawa satu botol air minum. Tas dan perlengkapan lain dikumpulkan ditenda. Orang tua murid diminta menunggu di sekitar tenda. Wah padahal mama kan penasaran mo liat kegiatan Rafa. Akhirnya mama bersama orang tua yang lain duduk-duduk di Mushola dekat tenda tempat anak-anak menyimpan tas.
Saat istirahat makan siang, anak-anak datang ke areal tenda. Semua murid dibagikan sekotak makan siang dan duduk ditikar yang disiapkan di depan tenda. Rafa makan lahap sekali. Wajahnya menggambarkan kebahagian walaupun keringat membasahi seluruh badannya. Sebelum makan smua anak sibuk mencuci tangan dan menggunakan antis yang sudah disiapkan oleh guru-guru. Warna baju Rafa sudah gak putih-hijau lagi, tapi ada bercak-bercak coklat yang berasal dari lumpur. Liat aja dengkul kiri Rafa, ada sobekan kecil di celananya. Tapi rafa cuek aja tuh. Menu makan siang kali ini nasi, bihun goreng, capcay dan ayam goreng. Botol minum yang dibawa Rafa sudah hampir kosong. Mama langsung mengisi lagi karena setelah makan Rafa akan melanjutkan kegiatannya.
Dengan semangat Rafa bercerita kegiatan yang baru saja dilakukannya “Tadi aku jalan ke arah gunung itu ma. Tinggi banget deh. Aku capek jalan kaki. Tapi aku senang loh ma. Aku tadi ketemu pak tani dan diajarin menanam padi di sawah. Terus aku juga belajar mandiin kerbau. Ternyata kerbau itu kalo mandi airnya pake lumpur, sabun nya pake tanah dan untuk waslapnya aku pake daun. Trus aku juga naik keatas punggung kerbau, ma. Kulitnya kasar…jadi geli juga duduk diatasnya. Enak deh ma.” Wah mas, mama sedih gak bisa liat kegiatan kamu secara lengkap. Jadi gak ada foto-foto saat kamu naik di atas kerbau.
Setelah makan siang, kegiatan dilanjutkan dengan memasak makanan tradisional indonesia. Kali ini Rafa diajarkan memasak Misro dan Combro. Dari mulai memarut singkong, mencetak singkong parut yang diberi parutan gula jawa didalamnya … sampai menggoreng misro. Tentu aja sudah disiapkan satu wadah besar yang berisi misro dan combro matang. Rafa nyobain misro sampe merem melek gitu. Rafa bilang “ternyata gampang ya ma. sebentar doang udah jadi kuenya“. Yah jelas aja mas, kan memang sudah disiapin yang matang. hihihihi
Setelah memasak, kegiatan dilanjutkan dengan outbound. Kali ini orangtua murid diminta untuk ke restoran, karena makan siang sudah disiapkan secara prasmanan disana. Restorannya terletak dipinggir jalan. Dan menuju kesana kami harus jalan menanjak. Wuihh lumayan juga untuk ibu hamil kaya mama dengan tas ransel dipunggung. Depan blakang ada gemblokan deh. Sampe restoran mama ngos-ngosan. Rombongan kali ini ada 3 ibu hamil yang ikut. Yang lain mah perutnya udah besar, mama doang yang gak keliatan hamil. Abis makan, mama sholat dzuhur di mushola dekat restoran. Cansebu ini dilengkapi dengan penginapan, kolam renang sampai sarana spa loh.
Sekitar jam 2, kegiatan anak-anak selesai. Rafa datang dengan lumpur diseluruh tubuhnya. Baju putih-hijau yang tadi cuma berhias bercak coklat…. kali ini sudah coklat semua. Guru-guru langsung memandikan smua murid. Ada guru yang tugasnya mandiin, ada yang tugasnya ngandukin, ada yang tugasnya makein baju. Jadi cepat selesai. Pas guru Rafa menyerahkan buntelan kresek berisi baju kotor Rafa, mama intip sedikit … masya allah …. sampe celana dan kaos dalam pun sudah berwarna coklat.
Rafa pulang kembali naik bis, kata gurunya sih diperjalanan pulang hampir semua murid tidur di bis. Mama kembali naik mobil teman Rafa. Alhamdulillah kami sampai dirumah dengan selamat. Rafa senang, mama pun bahagia melihat Rafa senang. Yang bingung cuma si mbak gimana saya nyuci baju mas rafa biar putih lagi nih bu??? hehehehe maap ya mbak
One thought on “Petualang Cilik di Cansebu”
Terima kasih Mama Rafa atas kunjungannya, kami tunggu kedatanganya kembali ke Cansebu ^_^