Sakit Berjamaah

Sakit Berjamaah

Namanya cobaan, gak akan datang dengan pengumuman. Dan kami menerimanya minggu lalu berupa sakit berjamaah.

Awalnya Rafa yang demam mulai hari Minggu, tapi biasanya hanya terjadi dini hari (jam 12 – 2 pagi). Besok pagi nya Rafa akan bangun dengan ceria dan bisa sekolah biasa.

Hari Selasa, giliran saya yang demam. Tapi karena bos sedang keluar kota, saya bertugas menggantikannya di dalam sebuah rapat penting. Saya mencoba bertahan dikantor walau badan terus menggigil disko sampai jam 7 malam. Pulang kantor naik kreta dan ketika sampai stasiun tujuan, saya minta dijemput suami karena sudah tidak kuat untuk naik ojeg ke rumah.

Rabu pagi saya tidak kuat bangun dari kasur. Kepala terasa berat, suhu badan masih tinggi dan badan saya lemas sekali. Siangnya Rafa pulang sekolah, langsung masuk ke kamar saya sambil mengeluh “hari ini aku cuma di klinik sekolah, ma. Badanku lemes banget” Saya pegang keningnya, suhu badan Rafa meninggi. Saya telpon masguh, gak sanggup rasanya ke rumah sakit berdua … saya minta masguh segera pulang dari kantor. Tapi hujan deras merata dan masguh baru bisa sampai rumah jam 8 malam.

Jam 9 kami menuju UGD RS Bintaro. Alhamdulillah hasil tes darah baik, DBD dan thypus nya negatif. Katanya sih cuma infeksi virus. Kami bisa pulang ke rumah jam 12 malam.

Kamis pagi, masguh mengeluh sakit kepala dan demam. Fayra yang semalam sempat ngetawain mas Rafa waktu ambil darah, ikut terkapar. Suhu badannya lebih dari 39. Akhirnya kami balik lagi ke RS, untuk memeriksakan Masguh dan Fayra.

Alhamdulillah Masguh dan Fayra cuma radang tenggorokan. Kami semua diminta istirahat dan diberikan surat dokter 2 hari (sampai Jumat). Yak … mari gegoleran saja di kamar beberapa hari kedepan. Semoga wiken sudah pulih dan hari Senin bisa aktifitas seperti biasa.

Karena bosan di kamar aja, esoknya anak-anak minta turun ke bawah untuk menonton tv. Masih sempat request “cake chocolate kek nya enak nih, ma. Mana diluar hujan, kan enak minum susu sambil makan kue

Akhirnya saya turun ke dapur, membuat zebra cake yang dikukus. Supaya gak terlalu kering dan bikin seret tenggorokan.

Alhamdulillah anak-anak lahap makan kuenya.

I’m a very happy mom!

Lupa deh sama sakitnya, kalo liat anak-anak senang makan.

Alhamdulillah kami semua sudah kembali sehat dan bisa menjalankan kegiatan seperti biasa lagi.

Saya dan Masguh sudah kembali bekerja.

Rafa sudah selesai midtest dan bagi raport (liat nilai di web parent desk sih, ke sekolah hanya untuk Parent Teacher Conference). Alhamdulillah nilainya melejit dari tahun sebelumnya. Proud of you, mas!

Fayra masuk sekolah tepat saat MidTest dimulai. Semoga lancar mengerjakan soalnya ya, nak!

Share this...
Share on Facebook0Share on Google+0Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn0

4 thoughts on “Sakit Berjamaah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *