Marina Bay Sands

Marina Bay Sands

Hari kedua di Singapore, Sabtu 15 September 2012,  kami berangkat menuju Marina Bay Sands. Tahun sebelumnya saat kesini, gak ada waktu mampir. Cuma lihat dari kejauhan dan pernah liat proses pembuatannya di National Geographic, takjub banget.

Harry Potter Exhibition

Rafa yang paling semangat ke MBS ini, karena ada Harry Potter Exhibition. Walau belum pernah membaca novelnya, tapi Rafa sudah beberapa kali nonton film nya. Pameran ini berlangsung di Art Science Museum lantai basement dari tanggal 2 Juni sampai 30 September 2012.

Harga tiketnya:

Dewasa: S$21

Anak (2 – 13 tahun): S$13

Sayangnya gak boleh foto-foto di dalam area pameran. Jadi hanya  bisa ambil foto di sekitar pintu masuk aja.

Tempatnya dibuat gelap dan serba hitam. Awalnya Fayra sempat takut, secara Fay bisa lihat mahluk ajaib gitu kan. Gak mau lepas dari gandengan tangan mama. Fay juga gak pernah nonton filmnya. Jadi beneran gak tau ini pameran tentang apa. Rafa cuma bilang “ini tentang anak-anak yang sekolah jadi tukang sihir, dek” hihihihi

Semua yang ditampilkan di pameran ini benar-benar diambil dari properti filmnya. Sesaat sebelum masuk, ada petugas yang memegang topi dan minta pengunjung cilik maju ke depan dan duduk di kursi. Seperti di film, petugas ini meletakan topi seleksi diatas kepala pengunjung cilik dan topi akan mengeluarkan suara anak tsb masuk kriteria Gryffindor, Hufflepuff, Ravenclaw atau Slytherin.

Setelah itu pintu dibuka dan kita serasa ada di stasiun kereta Hogwarts Express lengkap dengan kepala keretanya juga loh. Masuk lagi ke dalam, kita bagaikan ada di asrama Hogwarts. Dinding dipenuhi dengan frame foto, yang gambar orang didalamnya bergerak-gerak. Semua kostum yang digunakan pemain dalam film ini juga ditampilkan. Dari baju Harry di film pertama, sampai film berikutnya. Rafa bilang “wah pertama kali main film ini, tinggi nya sama kaya aku ya ma. Film terakhir udah gede banget aja“. Iya lah ceritnya kan dari Harry umur 11 tahun juga sampai sekarang udah 20an tahun.

Design ruangan dan barang-barang yang ditampilkan lumayan lengkap. Sampai lilin terbang di ruang makan malam juga ada. Gak ketinggalan permen Jelly Belly dan coklat kodok. Keren banget deh.

Tapi yang gak kuat toko souvenir di pintu keluar. Mahal-mahal banget harganya. Rafa minta beli tongkat sihir untuk dipakai saat Halloween di sekolah bulan Oktober ini. Tentu gak dikasih lah, ngapain beli tongkat harga 200-300rb dipake cuma sekali doang.

Art Science Museum

Selesai lihat pameran di lantai basement, kami naik ke lantai 3. Ada gallery yang menampilkan latar belakang bangunan ini dan proses pembuatannya. Bangunan berbentuk bunga lotus ini memang luar biasa.

Kami sempat melihat foto yang menampilkan gedung ini di pagi hari. Foto diambil dari sebrang MBS, di sekitar Merlion. Ternyata matahari terbit berasa di atas bangunan ini. Jadi seperti tangan menengadah ke atas, dan matahari tepat di atas nya. Masguh langsung deh komentar “kapan-kapan kita kesini pagi-pagi yuk ma. Biar bisa ambil foto saat matahari tepat diatas gedung ini” haiyaaahh, mo jalan jam berapa coba demi mengabadikan foto doang.

Keluar dari Art Science Museum, kami makan siang di food court basement mall MBS. Nemu ayam bakar di salah satu counternya. Udah coba ke counter makanan lain, tapi penjualnya mengusir dengan halus “you can’t eat here, it’s not halal“. Alhamdulillah jilbab penyelamat banget deh. Kalau saya gak pake jilbab, tentunya mereka gak akan kasih tau halal atau enggak kan.

Gardens By The Bay

Salah timing waktu kesini.  Panasnya taman ini setelah jam makan siang itu edun banget. Gak sanggup deh keliling taman seluas 101 hektar. Harusnya kesini tuh sore menjelang magrib sih. Kalau malam Supertress akan berubah warna warni dan ada musik juga.

Gak lebih dari 10 menit disini, baju kami sudah basah kuyup penuh keringat. Balik lagi masuk ke dalam mall MBS untuk ngadem. Hihihihi. Kapan-kapan deh kesini lagi.

Gak belanja apa-apa di dalam mall. Kurs dollar singapore lagi tinggi banget ($1 = Rp 7.800), jadi harga barang bermerek lebih mahal dari Jakarta termasuk barang elektronik. Lagi pula jalan bawa anak-anak, beneran ngikutin maunya mereka aja. Apa yang mereka pingin tau dan penasaran untuk dilihat, ya kesitu lah kami.

Bertemu D’Rahmans

Waktu tiket dan voucher hotel sudah ditangan, saya langsung mengabari Dessy kalau mau main ke Singapore dan ngajakin ketemuan. Perkenalan kami diawali saling mengunjungi dan komen di blog masing-masing, berlanjut ke YM dan WhatsApp, akhirnya sekarang bisa ketemu langsung. Dessy datang bersama mas Arief – suaminya dan Keisha. Yeaayy!

Janjian juga sama keluarga Yudi, rekan kantor Masguh yang tinggal disana. Sesama darmawanita, saya dan Dian (istri Yudi) suka sahut-sahutan di Twitter dan lanjut ke WhatsApp. Ini pertemuan pertama kami juga loh. Kami makan malam di Fish n Co – Suntec City.

Keriaan berlanjut sampai ke Merlion. Padahal niatnya mau balik ke MBS untuk lihat laser dan pertunjukan air mancur yang selalu ada setiap jam 8 malam. Tapi kata Masguh, laser nya akan terlihat lebih bagus kalau posisi kita di Merlion. Yasud meluncur lah 2 taxi ke Merlion.

Ternyata lagi ada perayaan ulang tahun Merlion ke 40 tahun.  Pertunjukan ini diberi judul “Merlion & I: An Inspiring Journey“. Ada layar besar yang menampilkan film pendek tentang Merlion, musik, laser berwarna warni sampai pertunjukan tari yang dibawakan oleh anak-anak SMA singapore. Suka banget deh saat filmnya menampilkan foto orang-orang dengan latar belakang Merlion dari 20 tahun yang lalu sampai sekarang.

Malam itu Fayra dan Keisha nempel muluw deh. Di taxi aja Fay sibuk cari “taxi nya Keisha mana, ma?” sambil sibuk lihat kanan kiri dan belakang mobil. Ternyata Keisha juga sama mencari-cari Fayra. Aaahh so sweet. Kapan-kapan kita ketemuan lagi ya, sayang.

Jam 10 malam lewat, kami pulang ke hotel. Tepar banget. Rasanya pingin banget nempelin koyo di betis. Langsung beres-beres karena besok siang kami harus kembali ke Jakarta. Liburan singkat dadakan yang menyenangkan.

Share this...
Share on Facebook0Share on Google+0Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn0

8 thoughts on “Marina Bay Sands

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *