Gara-gara karet
Waktu saya ke Pasar Modern BSD untuk belanja mingguan, gak sengaja lewat di depan toko plastik-plastik. Saya membeli karet gelang Rp3rb, dapat sekantong 1/4kg. Sampai rumah saya ajarin Rafa dan Fayra untuk merangkainya menjadi bentuk rantai panjang untuk mereka main lompat tali.
Fayra senang banget main lompat tali pakai rangkaian karet gelang ini. Dibandingkan sebelumnya Fayra coba main skipping, yang kalau kena kulit sakit banget. Pakai karet gelang lebih empuk di kulit. Jadi saya rasa cukup aman.
Mbak nya di rumah juga ikut main sama Rafa dan Fayra, malah sempat komentar “ini mah mainan mbak di kampung waktu kecil dek”
Sampai hari Minggu malam kemarin … Rafa dan Fayra rebutan tali karet ini. Tarik-tarikan di ruang depan TV. Saya sudah sempat menasehati “awas mas, nanti kalo kejepret sakit loh. Kamu lepas pelan-pelan, ngalah dulu sama adeknya“.
Mereka tidak mendengarkan suara saya, sampai akhirnya Rafa tidak kuat dan melepas karet tersebut. Dengan jarak sekitar 2 meter, karet yang dilepas Rafa mengenai Fayra tepat di wajahnya. Sontak Fayra menjerit kesakitan sambil nangis dengan posisi badan tengkurap. Saya langsung lari menghampiri dan coba duduk memangku Fayra.
Muka Fayra merah di bagian kanan. Matanya tidak mau terbuka. Air mata terus menetes dari mata kanan nya. “Sakit mata ku ma, gak bisa dibuka“. Fayra nangis sampai akhirnya capek dan ketiduran di pangkuan saya. Malam itu wajah Fayra sebelah kanan merah dan bengkak sebelah, seperti habis ditampar tangan orang dewasa. Sampai bibirnya pun bengkak sebelah.
Rafa nangis menyesali perbuatannya.
Senin pagi Fayra sudah bisa membuka matanya. Tapi merah sekali. Karena khawatir, saya putuskan untuk tidak ke kantor dan membawa Fayra ke RS Bintaro. Langsung ke dokter spesialis mata.
Hasil pemeriksaan dokter : “pendarahan dalam di sekitar mata kanan. Pupil sedikit lecet. Dengan kondisi ini, benar kalau Fayra merasa sakit saat terkena cahaya. Fayra diminta bed rest selama 3 hari dalam ruangan minim cahaya, balik lagi ke dokter hari Kamis untuk check up. Semoga membaik dan tidak perlu ada tindakan apa-apa.”
Masya Allah …
Gak nyangka kejepret karet bisa sedemikian hebatnya. Mata sensitif banget 🙁
Fayra diberikan 2 jenis obat tetes, salah satu nya merupakan antibiotik. Selama bed rest posisi kepala Fayra harus lebih tinggi, kalau bisa pakai 2-3 bantal untuk mengurangi pendarahan dalam. Lampu kamar dimatikan, pintu sedikit dibuka supaya gak gelap banget. Yang susah adalah meminta Fayra gak banyak gerak, secara Fayra kan lincah banget hari-harinya.
Bosan dengan posisi terlentang, Fayra minta keluar kamar. “aku cuma gambar aja deh, ma. Gak lari-larian.”
Hari ini saya tinggal Fayra dirumah. Gak sekolah dulu sampai Kamis. Mbak dirumah sudah diajari cara memberi obat tetes, dibikinkan table yang harus diisi obat apa jam berapa. Alhamdulillah Fayra gak pernah nangis setiap diberi tetesan obat matanya.
Mudah-mudahan Fayra cepat membaik. Setidaknya anak-anak sekarang tau bahwa permainan apapun harus hati-hati dan ada resikonya jika digunakan tidak sebagaimana mestinya.
4 thoughts on “Gara-gara karet”
terkadang apa yang jadi ketakutan kita, malah kejadian ya mba, semoga fayra cepat membaik yaa *hug
Insya Allah fayra lekas sembuh seperti semula ya…Amin YRA…
Kasian fay.,. Semoga lekas sembuh ya sayang dan matanya sehat krmbali seperti semula…
aku baca ini sambil ikutan mringis kesakitan Mb xixixi, tapi mmg ortu gag perlu panik ya Mb n tetap monitor 🙂