Mandarin speaking test
Tadi malam Rafa meminta bantuan saya untuk mempersiapkan ‘speaking test’ selama ujian pertengahan semester. Kemarin Rafa sudah berhasil melalui ujian bicara untuk Bahasa Indonesia dan English. Hari ini dijadwalkan untuk ujian bicara dalam bahasa Mandarin.
I’m totally lost!
Dulu almarhum Bapak bisa bicara dalam beberapa bahasa, diantaranya English, Arabic dan Mandarin. Sebenarnya beliau berharap anak-anaknya mengikuti jejak dirinya dalam berbahasa asing. Tapi namanya juga anak kecil, saya menganggap Mandarin tidak penting untuk dipelajari. Dan saya selalu menghindar jika Bapak meminta setoran hafalan 10 kata dalam 1 hari. Saya baru menyesalinya sekarang, saat harus berhadapan dengan partner kerja yang kebanyakan berasal dari China.
Saya bersyukur anak-anak mendapatkan pelajaran Mandarin di sekolahnya. Walau tidak termasuk dalam 5 pelajaran utama yang menentukan naik kelas atau tidak, tetapi setidaknya anak-anak mempelajarinya. Saya tidak menuntut anak-anak untuk mendapatkan nilai sempurna dalam pelajaran ini, karena saya sendiri sebagai orang tuanya tidak bisa mengimbangi mereka dalam belajar.
Dan sekarang Rafa minta saya membantunya?
Pusing lah saya.
Kalau saya melakukan tanya jawab dimana saya bertanya dalam bahasa Inggris kemudian Rafa menjawab dalam bahasa Mandarin, bagaimana saya bisa tahu kalau Rafa menjawab pertanyaan dengan benar?
Disinilah teknologi berperan besar!
Akhirnya saya merekam suara Rafa dan mengirimkan voice notes ke partner saya yang warga negara China via BlackBerry Messenger. Saya minta bantuannya untuk memeriksa apakah pronunciation Rafa sudah benar.
Judulnya “describing yourself in Mandarin”, jadi Rafa berbicara tentang dirinya dalam bahasa Mandarin.
Beberapa saat kemudian, terjadi percakapan antara saya dengan partner:
Partner: He is introducing his name, birthday, address, phone number and family member. Your son is good for a beginner. His pronunciation is correct. Just not so familiar with the tone. Maybe he got it from his teacher.
De: What do you mean? His teacher is imported from Beijing
Partner: Your son’s voice tone is like western part of China. Different part of China, different tone. Ask him to carry on, the tone is not a big issue. Just watch some Chinese movie, he will become better. Chinese is difficult even for our local people. He is quite good
De: Aahhh I’m glad to hear that. Thank youuuu
Partner: It’s OK. Bring your son out some day. Let’s talk
De: Maybe when he is on holiday, I will bring him to office. We can have lunch together.
Partner: Yupe, good. Maybe he will take a Chinese as girlfriend, which will help him further on language
De: No la, he will work for telco industry. And you guys will help him further. Hahaha
Partner: Better become our Country Director
De: Hahahaha ammeeenn for that. Thank you for your help. Really appreciate it.
Partner: Happy to hear your son’s speaking Mandarin. Keep encourage him.
——————————————————————-
Waaahhh legaaaa banget. Setidaknya kalo orang China asli bisa mengerti apa yang diucapkan Rafa, ini sudah lebih dari cukup. Rafa baru belajar Mandarin satu tahun terakhir. Dan cengkok/dialeg bukan masalah. Itu bisa dilatih nanti saat Rafa berada dilingkungan yang terkondisikan berbahasa Mandarin.
We’re proud of you, mas! *I know you read this blog in front of your laptop and have a big smile*
PS: Just do your best for mid semester written test next week. Good luck, mas!
2 thoughts on “Mandarin speaking test”
Menurut cerita, bahasa Asia Timur yang berperan unggul dekade ini dan mendatang adalah Mandarin dan Jepang, menarik teknik pendampingan yang mbak De lakukan tuk putra terkasih. Mendampingi buah hati belajar adalah kesukacitaan bundanya, meski ragil saya yang mahasiswapun juga secara berkala minta di’temani’ belajar.
Salam,prih
A good mother will yield brilliant son, 2 thumb finger for mbak De, I always read everything that you write.