Lebaran

Lebaran

Alhamdulillah..kami bisa lebaran di surabaya menemani keluarga yang sedang tertimpa musibah. Tanggal 2 Nov kemarin de masih kerja loh. Malamnya baru ke kantor masguh untuk nitipin mobil trus ke gambir naik kereta jam 21.45, selama di mobil Rafa udah de ingetin kalo perjalanan ke surabaya akan lama banget. Kita akan sampai di surabaya jam 8 besok pagi, jadi Rafa gak boleh tanya-tanya kapan sampenya. Alhamdulillah begitu masuk kereta…gak lama (sekitar 1 jam) Rafa langsung tertidur pulas sampe besok paginya.

Begitu sampai stasiun pasar turi, kami naik taxi ke rumah uti dan akungnya Rafa. Di depan rumah uti, kami liat bunda (adiknya masguh) lagi mau masuk rumah abis nganterin tamu pulang. Supir taxi kami suruh klakson, bunda bingung ngeliat ke dalam taxi terus teriak “mas rafaaaa” sambil lari dan meluk Rafa begitu kami keluar dari taxi. Uti yang lagi sibuk motong lontong di ruang makan, ngedumel “kamu ngimpi ya ndra…mana ada Rafa“. Trus Rafa masuk sambil meluk uti. Kami sempat melihat mata uti dan akung berkaca-kaca karena bahagia dan gak nyangka kami jadi pulang ke surabaya

Ternyata di dalam rumah udah ada Om Yanto. Alhamdulillah om yanto berhasil bebas, walaupun mobil masih ditahan polisi. Tanpa ganti baju, kami semua ngobrol di ruang tamu mendengar kisah om yanto tentang kejadian beberapa hari lalu *di posting de sebelumnya*. Ini cerita versi om yanto:

Ketika mau berangkat ke jakarta, om yanto sempat mampir ke rumah mama. Ketika minum kopi, entah kenapa tatakan cangkir nya pecah. Kemudian sama tante dewi (istrinya) diganti, eh saat cuci piring tatakan gelas yang dipegang om yanto pecah lagi. Tante dewi merasa gak enak, dan mencoba melarang om yanto untuk berangkat. Tapi karena merasa udah janji sama adek, om yanto memutuskan untuk tetap berangkat. ALhamdulillah sampai bekasi dengan selamat.

Ketika di perjalanan bawa mobil ke surabay, sampai di brebes om yanto merasa mencium bau mayit (tau kan? bau kaya kembang dan minyak untuk jenazah). om yanto langsung kepikiran “ada apa nih? apa aku mau kecelakaan? atau aku mau mati yah?“. Soalnya tahun lalu adik kandung om yanto meninggal kecelakaan di perjalanan ke surabaya pas mau lebaran juga…genap 1 tahun loh. Untuk menenangkan dirinya, om yanto berenti dan mengajak 2 sepupu yang ikut di mobil (arif dan kukuh) untuk sholat terawih. Abis sholat, mereka mampir ke tukang sate untuk makan malam. Saat makan itu bau mayit kembali tercium oleh om yanto. 2 sepupu mengaku tidak mencium bau apa2 selain bau sate. Karena khawatir, Arif diminta untuk gantian nyetir.

Sampai di gresik pas adzan subuh. Mereka kembali berhenti untuk sholat subuh. Saat om yanto dan arif sholat, kukuh membersihkan mobil dan mengelap kaca depan karena semalam hujan deras. Setelah om yanto dan arif selesai sholat, gantian kukuh yg sholat. Sambil memeriksa mobil, mereka bertiga melihat ada cipratan darah segar di kaca depan. Heran aja darimana datangnya. Soalnya kan mobil baru aja dibersihkan kukuh. Kalo memang bekas binatang, harusnya kan cipratan itu ada saat mobil jalan dan nabrak binatang. Heran deh. Setelah kaca dibersihkan lagi, mereka kembali meneruskan perjalanan. Gak tau kenapa, arif mengeluh ngantuk dan minta om yanti kembali nyetir.

Gak lama, arif dan kukuh tertidur. Saat itu lah kejadian ada panther nyalib dari kanan. Om yanto kaget. Kalo dia banting setir ke kanan, pasti tabrakan sama panther. Jadi om yanto memutuskan untuk banting stir ke kiri. Tiba-tiba dari arah kiri ada 2 ibu-ibu tua menyebrang. Pas injek rem….gak tau knapa rem nya blong. Setelah menabrak ibu-ibu itu, baru rem nya berfungsi.

warga desa sekitar langsung pada turun kejalan. ada yang jalan kaki dan naik motor. bahkan ada yang bawa benda tajam segala. Alhamdulillah ada mobil patroli polisi lewat. Om yanto langsung dimasukan ke dalam mobil polisi sebelum massa bertindak. Dan salah satu polisi langsung mengambil alih ke mobil adek dan membawanya pergi dari situ (dengan arif dan kukuh di dalam mobil).

keluarga kami sudah membantu proses penguburan korban meninggal. Dan biaya pemakaman juga sudah ditanggung adek. Korban patah tulang langsung dibawa ke RS karang menjangan surabaya untuk di operasi. Ternyata ada komplikasi penyakit lain, dimana anak2 korban menuduh itu akibat kecelakaan. Lah…wong sakitnya diabetes mosok karena kecelakaan? itu mah karena gak pernah periksa aja. Alhamdulillah setelah diberi pengertian, mereka bisa menerima bahwa itu bukan krn kecelakaan. Sebelnya lagi, ibu ini punya anak 10 orang. Kami menyarankan ke anak-anaknya, agar mengurus administrasi RS pakai kartu JPS (untuk orang gak mampu)…eh ternyata anaknya menolak, katanya ngurusnya ribet. Saat kami menyerahkan uang utk biaya RS, eh 10 anaknya itu berebutan. Gimana sih…maksudnya kan biar biaya nya gak banyak banget, jadi uang dari kami bisa dipakai untuk yang lain. eh ini malah berebutan uang tapi gak mau ngurus JPS. Terserah deh, pokoknya mereka udah tandatangan surat damai. Begitu juga dengan keluarga korban meninggal, udah tandatangan surat damai juga.

ternyata dengan menelpon seorang jendral di JKT, membuat urusan menjadi lebih ribet. Soalnya penyidik merasa tersinggung, kan kelakuan dia jadi terbongkar. Penyidik ini malah menahan om yanto di penjara selama 1 minggu (katanya sesuai prosedur aja kalo duit gak ada). Dipenjara, setiap hari om yanto harus nyetor 25rb. belum lagi ngasih uang dan rokok ke preman yang ada disitu. pokoknya duit muluw deh. Dikasih makan juga cuma nasi kemarin + sepotong ikan asin (cuma sejempol tangan). Gimana bisa ketelen? akhirnya om yanto gak makan seminggu. Baju seragam napi juga gak pernah dicuci. Cuma diputar dari 1 orang ke orang lain. Kebayang kan kotor, bau dan wujudnya kaya apa? Tapi om yanto tetap sholat, walaupun terpaksa hanya pakai celana pendek seragam. Abis gimana…gak boleh ada sarung dan celana panjang. Semoga ALLAH SWT mengampuni dan menerima ibadah sholatnya walo tidak menutup aurat dengan sempurna.

alhamdulillah om yanto bisa dibebaskan di hari pertama lebaran. Tinggal mobil aja nih yang belum bebas. masih ditahan. kami masih mencari upaya lain supaya masalah ini tidak sampai ke pengadilan. karena sebenarnya kan gak ada masalah lagi. wong ke dua keluarga korban udah damai kok. tinggal urusan sama penyidik aja yang repot. semoga gak lama deh urusan ini….amin. kasian adek harus balik ke jkt di hari kedua lebaran. karena harus mengurus asuransi mobil dan surat-surat lain.

wuiihhh panjang bener ceritanya yah. yang pasti di surabaya kemarin kami cuma 3 hari. Gak bisa jalan-jalan jauh karena tiap hari deg-deg an nunggu kabar dan telepon ttg kasus ini. eitsss tapi kami masih sempat kopdar sama uyet dan mama izqa. Cerita ke monumen kapal selam (monkasal) akan tayang di Cerita Rafa, tapi nanti ya setelah acara PFG 2 selesai….so, don’t miss it

Share this...
Share on Facebook0Share on Google+0Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn0

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *