Kereta Api Indonesia

Kereta Api Indonesia

Semenjak tinggal di selatan Jakarta (bukan Jakarta Selatan loh yah, masih jaaauuuhhh banget soalnya), saya menggunakan KRL untuk pergi ke kantor. Sementara pulang kerja, tetap nebeng mobil suami.

Awalnya diajak pulang kantor bareng sama teman yang tinggal di Ciputat. Pas dia bilang mau naik KRL, sempat norak “eh ada yah KRL lewat ciputat?” hehehe. Kami turun di stasiun Pdk Ranji, lanjut naik angkot ke arah pasar Ciputat. Besok pagi nya diajak bareng, tapi karena saya telat sampai di stasiun dia udah berangkat duluan deh. Dan karena masih belum paham jadwal dan trik naik kreta, saya yang waktu itu khawatir telat sampai kantor memilih naik kreta apapun yang lewat setelahnya. Dan ternyata … kreta odong-odong alias ekonomi yang harga tiketnya cuma Rp 1,500. Penuh? pastinyaaaa. Gerah? jangan ditanya! hehehehe

Setelah itu semangat nyari informasi dan ngapalin jadwal KRL serpong. Dan menjadi roker sejati alias rombongan kereta setiap pagi dari stasiun Sudimara. Kalo sekarang geser 1 stasiun lebih jauh yaitu Rawa Buntu.

Beberapa waktu terakhir, saya melihat ada perubahan di Kereta Api Indonesia. Mulai dari peremajaan gerbong (cat ulang), perapihan stasiun, penambahan papan petunjuk di stasiun, dan petugasnya lebih informatif.

Foto diatas adalah salah satu gerbong KRL Serpong Express dengan harga tiket Rp 8.000. Sekilas kaya MRT kan? hihihi.

Papan petunjuk rute kereta dibuat menyerupai MRT, cuma yang ini tanpa LED (lampu kecil) yang menunjukan posisi kita sudah ada di titik mana. Beberapa tali untuk pegangan tangan sudah diganti. Tutup jok/kursi juga diperbaharui. Petugas sekarang lebih rajin mengumumkan posisi kereta melalui pengeras suara. Papan petunjuk di stasiun lebih informatif. Alhamdulillah semoga pelan-pelan bisa mengikuti kereta di negara tetangga.

Mudik tahun ini kami memilih kereta api untuk berangkat ke Surabaya, sementara pulang naik pesawat. Ketika mendengar PT.KAI sudah membuka pembelian tiket secara online, langsung saya coba. Ternyata online tsb diimplementasikan sbb:

  1. Telpon ke Call Center untuk pesan tiket (tanggal brkt, nama kereta, asal, tujuan, jumlah orang)
  2. Menerima SMS yg berisi nomor kode booking
  3. Melakukan pembayaran ke ATM Bank Mandiri dengan memasukan kode booking (batas waktu hanya 3 jam, lebih dari itu angus dan harus telp lg utk dapat kode booking yg baru)
  4. Memberikan bukti pembayaran dan copy identitas (KTP/SIM) ke petugas loket di stasiun, untuk ditukar dengan tiket yg sudah dicetak.

Ternyata gak se-online pesan tiket pesawat di web penerbangan yah. Udah gitu minimal pemesanan H-30, dan 1 orang pemesan maksimal hanya 4 tiket. Akhirnya kami minta tolong seseorang untuk bantu belikan tiket secara langsung ke stasiun.

Sudah lebih dari 5 tahun kami gak naik kereta api ke Surabaya, jadi begitu kemarin liat ada banyak perubahan … wow kagum.

Pertama cat luar gerbong terlihat baru dipoles, gak kinclong banget sih tapi setidaknya terlihat baru. Tutup jok/kursi sekarang terbuat dari kulit. Tempat taruh tas sekarang seperti cabin di pesawat, tadinya kan cuma rak besi terbuka. TV di ujung gerbong sudah flat screen, acara KATV lebih beragam. Dibawah jendela ada 2 colokan listrik untuk orang yang mau charge henpon atau laptop. Sebelum berangkat diumumkan nama masinis dan asisten nya trus di informasikan nanti berhenti di stasiun apa aja + perkiraan waktunya.

Kondisi kamar mandi yang masih belum berubah. Masih tetap WC jongkok, kran air wastafel kecil banget, selang air penyemprot di iket tali di dinding. Sayang banget yah. Padahal dengan waktu tempuh Jakarta – Surabaya total 10 jam, minimal orang pingin buang air kecil kan. AC nya dingin banget pula, penunjuk suhu di sebelah TV menunjukkan angka 17-18 derajat celcius ajah.

Alhamdulillah anak-anak gak rewel selama perjalanan. Kami sudah menyiapkan berbagai amunisi untuk mengusir rasa bosan. Ipod sudah diisi lagu-lagu kesukaan Rafa – Fayra, bawa buku gambar, spidol, pensil warna, buku cerita, buku mewarnai, boneka barbie, mobilan tamiya. Wah pokoknya lengkap deh.

Semoga kereta api Indonesia terus melakukan perubahan menuju arah lebih baik. Supaya orang-orang mau menggunakan transportasi umum dan mengurangi kemacetan.

Share this...
Share on Facebook0Share on Google+0Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn0

2 thoughts on “Kereta Api Indonesia

  1. Yah, foto gw jok pink ngga loe taro? :p
    Selain Kereta diperbaiki, stasiun juga.
    Lebih informatif dan lebih bersih, wong di manggarai gue nyasar jeeee
    Hidup Roker!!!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *