Berhubung uti masih di rumah Rafa, akhir pekan ini kami mengajak uti jalan ke bandung sekalian nyoba tol baru Padalarang. Berangkat dari tol rawamangun jam 7.30 alhamdulillah sampai di Bandung jam 9.15

cepat juga yah

gaya di Factory Outlet

Sampai Bandung, kami sarapan di tukang jajanan sekitar Factory Outlet yang ada di jalan Riau. Rafa dan uti makan bubur ayam, sedangkan saya dan masguh makan mie ayam. Rasanya sih standar, yang penting untuk ganjel perut.

Abis sarapan langsung masuk ke Heritage dan Summit. Cuma liat-liat ajah. Karena ternyata barang dan harga nya juga gak beda sama ITC yang ada di Jakarta. Rafa beli boneka ninja warna putih di abang-abang di tempat parkir. Eh ternyata di luar ada mobil pickup yang berisi barang-barang katering (gelas, piring, mangkok, sendok, dll). Ternyata itu barang reject, tapi kondisinya masih bagus. Paling cacat di warna aja (cat nya gak rata dikit), saya pun tergiur untuk beli piring kue 3 biji seharga Rp 25ribu. Mayan lah.

naik kuda berani loh

Setelah itu kami sholat dzuhur di masjid Salman depan ITB. Saat masguh sibuk lihat-lihat buku murah, Rafa minta naik kuda. Saya sempat khawatir , tapi ternyata Rafa berani juga.

Tujuan berikutnya ke Lembang. Ke pabrik tahu TAUHID di dekat pasar lembang. Tahunya enak loh. Dalamnya lembut. 1 kotak isi 32 buah tahu besar dengan harga 11rb. Kami juga membeli tahu yang sudah matang untuk cemilan.

lembang

Karena sudah siang banget, kami mencari tempat untuk makan. Kami melanjutkan perjalanan ke Kampung Daun. Masuk melalui perumahan Triniti. Petunjuk ada dimana-mana. sehingga mudah mencarinya.

pintu gerbang

Di depan kampung daun, ada meja resepsionis. Ternyata kami harus daftar dulu. Kalau ada tempat kosong, baru diantar ke dalam. Sambil menunggu, kami jalan-jalan keliling untuk melihat-lihat. Di pintu masuk ada 2 patung jerami yang berbentuk malaikat (dibelakang masguh dan rafa pada poto diatas). Dan ditengahnya ada tembok dari batu kali dengan papan dari potongan kayu bertuliskan kampung daun.

jajanan

begitu masuk langsung disambut dengan jejeran tukang jajan pasar. Ada mie tektek, kue pancong, kue ape, sampai kue rambut nenek (duh bingung namanya benernya apa ya).

gulali

Rafa nonton tukang gulali membentuk aneka macam. Dia sibuk memilih. Dan akhirnya, Rafa merayu saya untuk membelikan gulali bentuk kuda. Duh yang abis naik kuda…pingin gulali bentuk kuda juga.

kampung daun

Di dalam kampung daun bagus deh dengan konsep back to nature yang diterapkan disini. Liat deh poto diatas. Tempat makan nya berbentuk pendopo dengan ornamen bali. Makannya lesehan. Disediakan bantal dan guling besar. Mungkin karena nunggu makanan nya lama, jadi kita dikasih kesempatan untuk leyeh-leyeh kali. Ada kali buatan dengan air terjun kecil. Dipoto atas, obornya ditutup dengan kertas coklat. Kalau malam penerangan disini menggunakan obor. jadi romantis deh.

Sayang nya…kami gak makan disana. Karena antrian di buku tamu lumayan banyak. Kami udah keburu laper . Salah juga sih gak booking via telpon dulu. Akhirnya kami makan di Ayam bakar brebes dipinggir jalan lembang.

Dari lembang turun ke arah Setia Budi. Makan serabi imut didepan NHI. Ramai banget. Maklum malam minggu nih. Jam 19.30 malam kami pulang ke Jakarta. Sampai di rumah jam 21.30 lumayan capek….tapi senang.

gitu deh cerita perjalanan Rafa ke Bandung dari jam 7.30 pagi sampai jam 7.30 malam

UPDATE:
lemparan baton dari buwita

1. Total file musik di komputer: 1.41 GB (banyakan ambil dari server kantor)
2. CD Audio terakhir yg saya beli: Starbuck Music
3. Lagu yang diputer sekarang: Yang Terbaik Bagimu – ADA band
4. 5 (lima) lagu yang sering diputer:
Bang Toyib dari Ade Irma
Duh Engkang dari Itje Trisnawati
Pergi tuk kembali dari Ello
Ujan Gerimis dari Benyamin + Ida Royani
Lagu2 dari maliq & d’essentials
(kantor gw dah kaya toko CD di Mangga Dua yak hehehe)
5. Selanjutnya dilempar ke;
Hilda
Danty
Yanti
Uning
Shant
Dan semuanya yang mau ikutan…