Wisata ke Lamongan
29 Dec 2014
Saat perjalanan kami dari Surabaya untuk kembali ke Jakarta, kami melalui jalur PANTURA (pantai utara pulau Jawa) dan pastinya melewati kota Lamongan. Pemerintah Jawa Timur sedang giat mengajak beberapa pihak swasta untuk mengembangkan beberapa tempat wisata di kota ini. Kalau Batu – Malang letaknya di atas (pegunungan), nah kota Lamongan ini letaknya di berbatasan dengan laut Jawa. Sama seperti Malang, kota Lamongan saat ini menarik banyak wisatawan untuk berkunjung.
Tempat wisata yang lagi hits sekarang adalah Wisata Bahari Lamongan (WBL). Sebenarnya WBL sudah berdiri sejak tahun 2004, tapi dalam periode 10 tahun tidak pernah sepi pengunjung karena memang pengelola selalu menambah wahana baru. Dalam lahan seluas 11 hektar, katanya ada 3 wahana baru dibuka setiap tahunnya. Bisa dibilang tempat ini seperti Ancol di Jakarta.
Kami tidak masuk ke WBL, melainkan ke sebrangnya yaitu Maharani Zoo & Goa. Saya masih bingung dengan bahasa yang digunakan untuk nama tempat ini. Kok campur-campur gitu yah? Harusnya kan Maharani Zoo & Cave … atau Goa Maharani dan Taman Satwa.
Goa Maharani sebenarnya sudah diresmikan sebagai objek wisata dari tahun 1994. Tapi sekarang tempat ini dikelola oleh manajemen yang sama dengan Jatim Park. Tiket masuk hari Senin saat kami kesana, dikenakan 40rb per orang (Zoo + Goa Maharani). Sementara kalau mau tiket combo (Zoo + Goa Maharani + WBL) dikenakan 70rb per orang. Tiket masuk diberikan dalam bentuk gelang kertas (seperti di Jatim Park).
Koleksi binatangnya hampir sama dengan Batu Secret Zoo. Cuma jumlah binatang per kandang memang lebih sedikit. Semua binatang dalam kondisi sehat dan aktif bergerak, kondisi kandang juga bersih terawat. Artinya kesehatan dan makanan binatang terjaga dan dikelola dengan baik.
Sebelum ada Taman Satwa, harga tiket masuk ke Goa Maharani cuma Rp2,500 saja. Meski sekarang harga tiket menjadi 40rb, tapi kondisi goa benar-benar berbeda. Beberapa spot bebatuan diberi lampu berwarna-warni sehingga menambah keindahan keajaiban alam di dalam perut bumi.
Goa Maharani berada 25 meter dibawah permukaan tanah dengan luas rongga 2,500 meter persegi. Stalaktit dan stalakmit yang terbentuk secara alami ini katanya masih terus bertumbuh, tampak sangat cantik apalagi dengan pancaran cahaya yang diatur sedemikian rupa.
Goa Maharani sekarang dilengkapi juga dengan Gem Stone Gallery. Tempat ini merupakan museum aneka batu dari seluruh dunia. Tidak hanya itu, Gem Stone Gallery juga dilengkapi dengan koleksi beberapa fosil kayu dan dedaunan.
Keluar dari Goa Maharani, kita masih melalui taman satwa ke arah pintu keluar. Anak-anak gak bosan-bosannya mendatangi 1 kandang binatang ke kandang lainnya. Kapan lagi bisa sedekat ini dengan binatang yang tidak mungkin mereka temui sehari-hari.
Fasilitas tempat ini cukup lengkap. Ada piramid edukasi (sayang kami gak sempat masuk ke dalamnya), ada area bermain anak, banyak toilet yang bersih dan berlimpah air, juga dilengkapi dengan jejeran warung makan dan tempat membeli buah tangan. Mushola terletak di sebelah kanan pintu masuk. Kami sempat sholat dzuhur jamak ashar dulu sebelum melanjutkan perjalanan.
Perjalananan kembali ke Jakarta kali ini ditempuh dengan sangat santai. Begitu melihat pantai cantik di daerah Paciran, kami tergoda untuk berhenti sejenak. Kami menghabiskan waktu dengan makan mie instan dalam kemasan sambil menikmati semburat jingga sebelum matahari terbenam.
Kami pun melanjutkan perjalanan menuju kota Semarang untuk bermalam.
2 thoughts on “Wisata ke Lamongan”