15 Tahun Bersama

15 Tahun Bersama

Sampai hari ini saya gak berhenti bersyukur setiap mengingat peristiwa 15 tahun lalu, dimana Masguh rela untuk melakukan akad nikah saat itu juga padahal kami belum siap apa-apa (mental dan finansial).

Kalimat wasiat almarhum bapak yang disampaikan  beberapa jam sebelum beliau pergi, kami laksanakan sebagai wujud bakti akhir. Alhamdulillah orangtua Masguh mengijinkan walo kami tau pasti berat untuk mereka. Kebayang gak kalau ada di posisi orangtua Masguh, ditelpon anaknya jam 2 pagi minta ijin untuk nikahin anak orang?

Padahal saat itu kami berdua baru kerja 3 tahun dan masih melanjutkan pendidikan masing-masing. Tidak punya tabungan, belum ada kendaraan, apalagi tempat tinggal.

Saya salut dengan keberanian Masguh yang langsung mengambil alih semua tanggung jawab atas hidup saya setelah kami menikah. Meski mami minta kami untuk tinggal di rumah bapak dulu sampai kami sanggup beli rumah sendiri, tapi Masguh memilih untuk mengontrak rumah mungil yang lokasinya tidak jauh dari rumah bapak.

rumah19

Foto diatas adalah rumah kontrakan pertama kami. Kebetulan saat lebaran tahun ini kami sempat lewat dan menunjukan rumah tsb ke anak-anak, supaya mereka paham bahwa kami memulai keluarga ini dari nol.

Kami tidak percaya hasil instan, buktinya popmi aja musti disiram air panas dulu untuk bisa dimakan, apalagi hidup? Prinsip kami sih tanpa keringat yang dikeluarkan, maka hal itu pasti bukan hak kami.

Kami ingin anak-anak mengetahui napak tilas perjuangan orangtuanya, supaya mereka menghargai apa yang kami miliki saat ini adalah wujud dari kerja keras dalam periode waktu sekian tahun. Bukan pemberian orang atau pun warisan dari keluarga.

Dulu tak pernah terbayang di benak saya dan suami, bisa memiliki rumah sendiri setelah 5 tahun ngontrak sana sini. Hanya modal niat, keringat dan nekat, nyatanya KPR yang harusnya 10 tahun bisa kami lunasi dalam waktu 5 tahun. Kami bersyukur gak harus jadi kontraktor lagi *smile*

rumah20

Setelah tinggal disitu 5 tahun, kami geser rumah yang memiliki cukup kamar untuk 2 anak. Ngutang rumah 10 tahun itu menyiksa loh … tapi kok ya gak kapok malah ngutang lagi hahahahaha. Alhamdulillah tahun ini tinggal setengah jalan untuk melunasinya.

Harapan saya dan suami seperti yang tertulis dalam pajangan dinding ruang keluarga pada foto di atas: Keluarga kami bisa tertawa dan selalu belajar, berdoa dan saling melindungi, memberi dan tumbuh bersama, mencintai dan bisa bertahan selamanya.

14thbersama

Menjalani akad nikah di depan jenazah Bapak, sungguh tak mudah.

Karena itu kami tidak pernah memiliki acara spesial untuk merayakan hari jadi pernikahan seperti pasangan lainnya. Gak masalah, selama kami bisa selalu bersama.

Seperti lirik lagu Justin Bieber – As Long As You Love Me, yang diunduh Fayra dalam henpon saya:

I’ll be your soldier,
Fighting every second of the day for your dreams, girl
I’ll be your Hova
You could be my Destiny’s Child on the scene, girl
So don’t stress, don’t cry
we don’t need no wings to fly
Just take my hand
As long as you love me
We could be starving, we could be homeless, we could be broke
As long as you love me
I’ll be your platinum, I’ll be your silver, I’ll be your gold

Happy 15 years anniversary, suamiku!

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Suka Duka Perjalanan Dinas

Suka Duka Perjalanan Dinas

Waktu SD sampai SMP, saya pingin banget jadi pramugari. Saya ingin melihat dunia dengan mata kepala sendiri. Saya lahir dari keluarga sederhana, bukan orang kaya yang bisa liburan keluar kota atau keluar negeri sesuka hati. Saya juga pernah bercita-cita untuk bisa hidup di negara lain. Sayangnya beberapa kali mencoba peruntungan untuk mendapat beasiswa sekolah di luar,  belum satu pun yang berhasil saya dapatkan.

Nyatanya Sang Pencipta membelokan cita-cita saya, tapi tetap mengabulkan keinginan saya untuk bisa melihat dunia. Saya belum diijinkanNYA untuk bisa hidup di luar negeri, tapi saya diberi kesempatan untuk bisa tinggal seminggu beberapa kali dalam setahun. Kebanyakan untuk bekerja, tapi saya suka tambah 1-2 hari untuk lanjut liburan dengan biaya pribadi. Kadang juga saya ikut suami yang bekerja, nebeng hotel nya dan jalan-jalan sendiri atau sama anak-anak selama beliau bekerja. Suami saya lebih jauh perginya dan periodenya lebih lama dari saya, sepertinya tinggal benua Afrika yang belum disinggahinya.

Saya suka nyengir kalo ada orang yang udah lama gak kontak dan gak tau saya ngapain aja, trus komen atas foto yang saya upload di socmed dengan sebuah pertanyaan “kerjaan lo apa sih? pergi melulu

Saya selalu konsisten menjawab “TKW

Gak salah toh? Saya kan bagian dari Tenaga Kerja Wanita.

Paling bingung kalo ada orang yang komen “enak ya … kerjanya jalan-jalan terus

Cuma bisa membalas “Alhamdulillah

Memang enak, tapi gak selalu enak kok. Ini cuma sebagian yang menyenangkan dari pekerjaan, seperti yang pernah saya ceritakan di sini.

bustrip2

Enaknya udah pasti karena dengan perjalanan ini, kita bisa melihat daerah lain diluar tempat kita tinggal. Kita bisa merasakan makanan setempat, mengetahui budaya masrayakatnya, dan melihat tempat-tempat indah yang biasanya kita lihat di kartupos, majalah atau media lain. Kita bisa merasakan tinggal dari satu hotel ke hotel lain, dari mulai hotel melati (karena di daerah terpencil gak ada hotel bagus) sampai hotel bintang enam. Kalau bukan karena workshop di Dubai, saya gak akan pernah tau ada hotel bintang enam. Tempat ini pun dipilih panitia karena pemilik perusahaan saya adalah pemilik hotel ini juga.

Gak enaknya … udah pasti CAPEK. Karena dengan melakukan perjalanan dinas, pekerjaan kita jadi double. Kita tetap harus menyelesaikan pekerjaan kantor secara remote dalam 2 tempat.

Kalau perginya untuk meeting atau workshop, seharian energi kita habiskan untuk diskusi sementara begitu pulang ke hotel kita masih harus buka laptop untuk kordinasi dengan kolega yang kita tinggal. Pernah saya menempuh perjalanan total 20 jam PP (@10 jam terbang) hanya untuk rapat satu setengah hari saja (8 jam di hari pertama + 3 jam di hari kedua).

Kalau perginya untuk training, bisa sedikit lebih santai. Karena tugas kita cuma belajar aja, sampai hotel ya masih buka buku untuk lanjut belajar. Di akhir periode training akan ada tes, jadi harus siap menghadapinya. Pertama kali saya keluar negeri adalah untuk training di Belanda selama 2 minggu. Supaya gak rugi sudah menempuh perjalanan @18 jam, saya nambah 1 hari untuk mampir ke Belgia.

bustrip3

Kalau perginya untuk mengisi seminar, biasanya perjalanan ini sangat singkat. Bisa dilaju pulang hari saja. Pergi pagi, sampai airport dijemput untuk langsung ke lokasi, trus ngamen (jadi pembicara selama 2-3 jam), setelah itu balik lagi ke airport untuk pulang ke Jakarta. Kalau acaranya dimulai jam 8 pagi, saya pergi malam sebelumnya tapi setelah makan siang sudah balik lagi ke Jakarta.

Kalau perginya untuk melihat pameran, kita harus bisa memanfaatkan waktu selama pameran berlangsung untuk bertemu dengan supplier/vendor membahas kemungkinan kerjasama yang bisa dilakukan.

Kalau perginya untuk inspeksi produksi ke pabrik, kita diminta bos sekalian untuk meluangkan waktu bertemu dengan tim Sales untuk melanjutkan negosiasi atau tim R&D (Research and Development) untuk membahas product customization. Gak jarang rapat lanjutan ini dilakukan setelah pabrik tutup (burik alias bubaran pabrik), bisa di restoran sekalian makan malam, di lobby hotel, atau pindah ke ruang rapat dalam kantor (beda gedung sama pabrik, kadang juga beda lokasi). Kadang saya harus menunda jadwal pulang karena ada masalah atau ada pekerjaan yang belum selesai.

bustrip6

Itu lah sebabnya saya sering menulis kalau kami kadang kurang tidur saat tugas luar, karena kami baru sampai hotel menjelang pagi. Gak bisa langsung tidur juga, karena masih harus lanjut buka laptop untuk kordinasi, membalas email dan membuat laporan.

Yang agak repot waktu saya masih menyusui anak-anak tapi terpaksa harus melakukan perjalanan dinas. Selain repot membawa peralatan menyusui, saya juga harus curi-curi waktu untuk mompa. Telat sedikit membuat PD bengkak dan sakit. Kalau perginya masih bisa ditempuh dalam waktu 1-3 jam, susu hasil pompa bisa menjadi oleh-oleh untuk anak di rumah. Tapi saat perjalanan harus ditempuh lebih dari 10 jam, biasanya dengan amat sangat terpaksa semua hasil pompa harus saya buang. Ngenes banget saat menuang ke wastafel, padahal harusnya itu bisa menjadi stok anak selama beberapa hari.

Moms, do you feel me?

Saat sendirian di kamar hotel, langsung ingat dengan keluarga yang kita tinggal di rumah. Kangen suami dan anak-anak sudah pasti. Beda timezone juga kadang menjadi kendala tersendiri.

bustrip1

Aplikasi messenger dan video call menjadi obat malarindu paling mujarab. Biasanya saya lakukan pagi sebelum anak-anak ke sekolah, atau malam menjelang mereka tidur. Meski anak-anak sudah biasa ditinggal pergi dan sebelum berangkat sudah dijelaskan berapa lama kita akan pergi, tetap saja mereka suka merajuk meminta kita untuk cepat pulang. Ini yang suka bikin tambah susah tidur. Nangis sebelum tidur? sering itu mah. Hehehehe. Entah mengapa sejak punya anak, kran air mata saya jadi kendor dan sowak … gampang banget netes.

Paling berasa itu saat ditinggal pergi, tetiba anak-anak sakit di rumah. Kompak pula berdua sakitnya, macam main karambol, tek tok nularnya.

Baru nyampe hotel setelah miting panjang yang menguras tenaga dan pikiran, henpon menerima pesan dari suami “Baru pulang dari UGD RS Bintaro. Anak-anak tidur di kamar kita, aku tidur di lantai pakai kasur lipat. Demam tinggi semua” sambil mengirim foto ini:

bustrip4

Arrghhhh … toloongg … saya butuh pintu doraemon yang bisa pergi kemana saja.

Kanebo mana kanebo?

Tisu aja gak cukup untuk membendung airmata saya malam itu.

Sampai Jakarta saya langsung cuti beberapa hari untuk menemani Rafa yang ternyata kena Demam Berdarah dan harus dirawat di RS.

bustrip5

Merasa bersalah?

Kadang terbersit sih. Tapi tidak menjadikannya sebagai beban. Ini hanya sebagian resiko dari pekerjaan. Suami dan anak-anak sudah paham dan mengerti. Yang penting suami ridho dan mengijinkan saya bekerja di luar rumah dengan segala konsekuensi yang harus dihadapi bersama.

Bagaimanapun saya selalu merasa bersyukur karena tidak semua orang diberikan kesempatan yang sama untuk bisa melakukan perjalanan dinas seperti ini. Saya selalu berusaha menikmati dan mengambil pelajaran dari setiap perjalanan.

Semoga Allah SWT menghitung setiap langkah saya keluar rumah sebagai ibadah dan penghasilan yang saya dapatkan sebagai sedekah bagi keluarga.

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
3 jam di Hongkong (lagi)

3 jam di Hongkong (lagi)

Jadwal penerbangan dari Hongkong ke Jakarta, cuma ada 2x sehari yaitu jam 8 pagi dan jam 4 sore. Saya paling gak mau ambil penerbangan pagi, karena itu artinya saya harus berangkat dari Shenzhen jam 5 subuh. Dari Shenzhen butuh waktu 1,5 jam untuk bisa sampai ke Hongkong, itu pun kalau bukan hari libur nasional yang membuat antrian imigrasi di perbatasan suka mengular dan butuh waktu berjam-jam.

Tapi walaupun saya selalu ambil penerbangan sore, saya tetap berangkat pagi dari Shenzhen. Biasanya jam 7 atau 8 pagi saya sudah check-out hotel, supaya bisa sampai Hongkong jam 10an lah. Beberapa teman memilih bangun tidur siangan untuk membayar kekurangan tidur kami selama seminggu sebelumnya secara selalu pulang dini hari menjelang pagi. Mereka paling baru berangkat dari Shenzhen sekitar jam 11 atau malah setelah makan siang. Di pas-pasin supaya sampai airport Hongkong 2 jam sebelum terbang.

Buat saya, itu namanya buang-buang waktu. Selain karena saya manusia pagi, saya juga memilih menggunakan waktu 3-4 jam sebelum waktu terbang, untuk menikmati kota Hongkong. Karena tidak terlalu besar, kita bisa menikmati beberapa tempat dalam waktu yang demikian singkat. Untungnya saya selalu mendapat teman yang suka jalan juga, jadi gak sendirian seperti yang saya lakukan sebelumnya.

Saya juga paling senang memanfaatkan fasilitas Online Check-in yang disediakan maskapai penerbangan. Saya lakukan sehari sebelumnya, supaya sampai di airport saya tinggal nyetor bagasi aja. Untuk tas laptop atau bawaan lain yang masuk cabin, saya taruh ditempat penitipan.

2014hk1

Caranya mudah:

  • Datang ke lantai 3 – terminal 2
  • Siapkan passport, untuk kemudian di copy sama petugas
  • Maksimal berat barang 30kg/item, dan lolos mesin security checking
  • Mengisi form yang disediakan
  • Bayar HK$12/jam atau HK$140/hari (dibayar saat ambil barang)
  • Kita bisa menitip dan mengambil barang selama jam operasional, yaitu Senin sampai Minggu dari jam 5:30 pagi sampai jam 1:30 pagi (tutup cuma 4 jam)

Setelah koper masuk bagasi (ke petugas checkin maskapai penerbangan) dan tas laptop masuk penitipan, saatnya berkeliling Hongkong!

2014hk2

Supaya cepat, saya dan 2 orang teman memilih naik Airport Express ke tengah kota. Ternyata ada paket kombo, harga 3 tiket lebih murah dari satuan. Kami turun di Central Station kemudian lanjut jalan kaki.

2014hk3

Sebenarnya pingin banget naik tram keliling kota, tapi kami bertiga memutuskan untuk fokus ke The Peak karena 2 teman saya belum pernah kesana. Sementara saya sudah pernah tahun 2008 seperti yang saya ceritakan di sini, tapi saat itu juga belum puas banget karena hujan dan banyak kabut.

2014hk4

Saat berjalan kaki, kami melewati beberapa tempat yang sebenarnya menarik untuk dikunjungi. Misalnya Hongkong Book Center, saya udah mau masuk aja ke dalam … tapi teman mengingatkan bahwa saya bisa lupa waktu kalo udah ketemu buku. Jadi saya ditarik untuk terus melanjutkan perjalanan.

St. John Cathedral

2014hk5Kami nyasar … masuk ke dalam komplek gereja Cathedral St. John. Di sepanjang jalan dari Book Center sampai ke gereja, saya melihat banyak Tenaga Kerja Philipines yang lalu lalang. Seperti hal nya Tenaga Kerja Indonesia yang menghabiskan hari liburnya untuk berkumpul dengan sodara sebangsa di Victoria Park, orang Pilipin berkumpul di sekitar gereja sekalian mereka ibadah ritual.

The Peak

Sebenarnya menurut petunjuk hasil browsing, kami cukup berjalan kaki 15 menit untuk bisa sampai di the Lower Peak Tram Terminus. Ntah kenapa sepertinya kami jalan kaki muter-muter gak jelas gitu. Ada hikmahnya juga sih, saya jadi tau gereja tertua di Hongkong.

2014hk6

Hari Minggu … wajar kalau wisatawan banyak sekali, membuat antrian beli tiket dan naik Peak Tram penuh sampai keluar. Semua orang datang memilih jalur ini untuk merasakan kereta mendaki ke arah bukit dengan kemiringan 45 derajat dengan kecepatan 6 meter per detik. Sampai di atas, capeknya ngantri terbayar lunas begitu melihat pemandangan seperti foto di bawah:

2014hk7

Sepertinya kami datang di saat yang tepat. Tidak hujan, awan cerah, matahari bersinar maksimal, pemandangan kota Hongkong terhampar jelas di depan mata. Dengan sedikit berjalan mengikuti The Circular Walk, kami dapat spot foto dengan latar belakang layaknya ada di wallpaper komputer. Kalau kita ikuti terus, maka kita akan sampai ke air terjun juga. Sayang kami gak punya cukup waktu, jadi kami memilih untuk masuk ke dalam The Peak Tower untuk menikmati Madame Tussauds.

2014hk8

Madame Tussauds

Ini adalah museum patung lilin yang dibuka pertama kali di Asia tahun 2006. Di dalamnya terdapat lebih dari 100 patung lilin dari orang-orang terkenal di dunia, dengan tokoh Asia menempati lebih 1/3 dari total patung yang ada. Mulai dari artis, atlit, pahlawan sampai kepala negara. Tak ketinggalan presiden pertama Indonesia, bapak Soekarno hadir dengan gagah dan gantengnya.

2014hk9

Tempat ini cocok untuk para banci foto menyalurkan hasrat narsis. Siapkan memory yang besar untuk menyimpan file foto karena pasti kita iseng foto dengan berbagai macam gaya. Sayangnya ada beberapa tokoh yang dikenakan biaya tambahan untuk bisa foto bersama, misalnya Jackie Chan, Barrack Obama, dll. Dengan ukuran patung yang dibuat sesuai badan tokoh tsb, maka saya jadi tau kalo Gandhi dan Einstein ternyata mungil. Sementara Lady Diana dan Nicole Kidman sangat menjulang. Pembuatan setiap patung membutuhkan waktu sampai 6 bulan oleh tim yang terdiri dari 20 orang dan menghabiskan biaya sampai HK$ 1jt.

2014hk10

Keasyikan foto-foto membuat kami tidak sadar kalau jarum jam sudah menunjuk ke angka 2, padahal pesawat kami ke Jakarta akan berangkat jam 4. Untuk menghemat waktu, kami naik taxi langsung ke airport. Alhamdulillah karena sudah online checkin dan setor bagasi, kami tidak terburu-buru di dalam bandara. Setelah ambil tas laptop di tempat penitipan, kami masih sempat makan siang sebelum boarding.

Bye Hongkong!

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Table Manner ala China

Table Manner ala China

Setiap perjalanan selalu menarik, setiap perjalanan selalu membuat saya belajar satu hal baru. Itu lah mengapa walau capek, saya tetap berusaha menikmati setiap perjalanan dan mengambil hikmah nya.

Pepatah bilang “Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung“, artinya kita harus menghormati dan mengikuti adat istiadat tempat dimana kita berada. Maka mempelajari kebiasan masyarakat setempat adalah wajib bagi saya sebagai bentuk penghormatan kepada mereka. Pelajaran tentang hal ini belum tentu bisa kita dapatkan di bangku sekolah.

tablemanner4

Saya tergerak untuk berbagi ilmu tata cara makan ala China di sini, sebagai pengingat untuk diri saya pribadi dan siapa tau berguna bagi teman-teman yang membaca. Supaya tidak mengulangi kesalahan dan kebodohan yang pernah saya lakukan. Duh malu banget kalo ingat kejadian itu.

Ada 3 hal yang harus kita ingat:

1. Alat Makan

Banyak orang sudah tau alat makan yang biasa digunakan di China, yaitu SUMPIT.

Seperti hal nya di Jepang dan Korea, sumpit di China juga terbuat dari berbagai macam material. Yang paling umum terbuat dari bambu, batang kayu, plastik atau metal (stainless-steel, perak, emas). Panjang sumpit di Korea 20cm, Jepang 22cm, sementara di China bisa mencapai 26cm. Ukuran ini berbeda-beda karena jenis makanan dan kegunaannya juga berbeda.

Selain sumpit, biasanya disediakan juga sendok untuk makanan berkuah, gelas kecil untuk minum teh, mangkok kecil untuk sup atau nasi, dan piring untuk lauk pauk, yang kebanyakan alat-alat ini terbuat dari bahan keramik.

tablemanner2

Biasanya dalam meja makan, disediakan teko yang berisi air teh panas. Tidak seperti di Indonesia, teh standar di China – Jepang – Korea selalu disajikan tanpa gula alias tawar.

Sebelum kita menggunakan alat makan, tuang teh ke dalam alat makan. Kemudian kita basuh seluruh alat makan dengan air teh ini. Tuang air teh yang telah digunakan untuk membasuh alat makan, ke dalam baskom yang disediakan. Setelah itu baru kita bisa menggunakan alat makan.

Untuk restoran fine-dining … duh apa bahasa mendingannya yah, mhmmmm bisa dibilang restoran mahal atau mewah lah … kita tidak perlu melakukan hal ini.

2. Posisi Duduk

Nah ini menurut saya penting banget, karena disini lah kesalahan saya.

Meja makan di China biasanya berbentuk bulat 2 susun, paling atas terbuat dari kaca dan bisa diputar. Dalam lingkaran tersebut status kedudukan seseorang tercermin dalam posisi duduknya.

tablemanner3

    • Host

Host atau tuan rumah atau orang yang paling dituakan menempati posisi duduk yang berhadapan langsung ke pintu masuk ruang makan.

Serbet atau lap makan untuk posisi ini, biasanya diletakan dalam gelas dan berbentuk huruf U.

    • VIP Guest

VIP guest atau tamu kehormatan menempati posisi duduk yang berhadapan langsung dengan Host.

Serbet atau lap makan untuk posisi ini, diletakan dalam gelas dan berbentuk bunga.

    • Regular Guest

Regular Guest atau tamu biasa atau hadirin sisanya, menempati posisi duduk di sekitar Host dan VIP Guest.

Kalau hadirin ini orang kepercayaan Host, maka menempati posisi duduk di sebelah host atau di sebelah VIP Guest untuk melayani tamu agungnya.

 Trus kesalahan apa yang saya lakukan?

Harusnya saya menempati duduk di posisi VIP Guest, tapi saat itu saya belum mengerti aturan tidak tertulis ini, dengan bodoh dan cueknya saya duduk di kursi Host.

Sampai saya diberi tau oleh orang kepercayaan pak bos dengan bisik-bisik, yang meminta saya untuk pindah kursi. Akhirnya makan siang hari itu kami isi dengan membahas Table Manners ala China. Yang ternyata aturan setiap daerah di China juga bisa berbeda.

Misalnya saat makan keluarga yang dihadiri orangtua:

  • Posisi Host ditempati bapak nya Masguh atau mertua laki-laki saya. Kalau tidak ada mertua, maka bapak saya lah yang duduk di posisi tsb. Kalau bapak kami tidak ada, maka posisi ini ditempati oleh kakak laki-laki dari Ibu. Kalau tidak ada juga, maka ditempati oleh kakak laki-laki suami. Begitu seterusnya
  • Posisi VIP Guest ditempati oleh suami saya. Kalau yang dituakan tidak ada, maka suami menempati posisi Host dan ibu mertua di posisi VIP Guest.
  • Istri menempati posisi di sebelah kanan suami.
  • Sisi kursi lain baru diisi oleh adik atau anak.

Kalau makan untuk yang bersifat profesional atau menyangkut kerjasama bisnis:

  • Posisi Host ditempati oleh pejabat tertinggi dari tuan rumah atau si pengundang. Orang yang menempati posisi ini biasanya yang membayar seluruh jamuan.
  • Posisi VIP Guest ditempati oleh pejabat tertinggi dari tamu atau si penerima undangan.
  • Sisi kursi lain baru diisi oleh karyawan lain dengan level di bawah kedua orang tsb. Pihak tuan rumah biasanya duduk di sebelah kanan tamu. Karena mereka akan melayani tamu, misal menuangkan minuman ke dalam cangkir atau memanggil pelayan jika tamu membutuhkan sesuatu. Setiap gelas kita dituangkan teh, jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih atau sedikit membungkukkan badan sebagai bahasa isyarat dari ucapan terima kasih.

Gimana kebayang gak? Cukup jelas contohnya kan.

3. Cara Makan

Ini gak kalah penting juga, untuk menjaga kesopanan di meja makan.

Setelah semua orang menempati posisi masing-masing, Host atau tuan rumah akan memulai dengan ucapan “qi kuai” yang artinya “mari mulai gunakan sumpit“.

Mangkuk nasi dipegang menggunakan tangan kiri dan dekatkan ke arah mulut kita. Jika kita makan mantau (roti putih pengganti nasi), maka dipegang menggunakan tangan kiri. Sementara tangan kanan memegang sumpit untuk mengambil lauk pauk dan sayuran.

Dengan meja bulat dan bagian tengah yang bisa diputar, maka jika kita ingin mengambil sesuatu, cukup memutar kaca untuk mendekatkan makanan tsb ke posisi duduk kita. Semua makanan diambil menggunakan sumpit milik kita.

tablemanner1

Saat menunggu makanan lain datang, atau jeda/istirahat sejenak, jangan letakan sumpit melintang di atas mangkok nasi. Letakan lah di sisi kanan piring kecil untuk lauk. Jangan tancapkan sumpit ke tengah gundukan nasi.

Jangan gunakan sendok bersamaan dengan kita pegang sumpit (misal kita pegang sumpit di tangan kiri dan sendok di tangan kanan), letakan salah satunya.

Jika tersedia masakan ikan dan daging ikan bagian atas sudah habis, kita tidak boleh membalik badan ikan. Melainkan angkat duri tengah ikan menggunakan sumpit. Jika tidak bisa, minta bantuan pelayan.

Jika tersedia wine atau anggur, setiap kita akan minum kita wajib tos ke gelas orang lain. Kalau ada orang lain yang tos ke gelas kita, tapi kita tidak minum wine tsb, maka cukup tempelkan bibir kita ke pinggir gelas sebagai bentuk penghormatan. Atau gunakan gelas wine kita untuk diisi air putih.

Jika disajikan makanan panggang (BBQ) yang tidak dimakan dengan menggunakan sumpit, sebaiknya gunakan sarung tangan plastik yang biasanya disediakan di dekat sumpit. Bungkus tangan kanan kita dengan sarung tangan plastik tsb, baru ambil makanan.

Baru tata cara makan saja, tulisan ini sudah sedemikian panjangnya. Masih banyak hal-hal lain yang menarik untuk kita ketahui dan pelajari. Insya Allah kalau ada waktu, akan saya tulis dan bagi di sini.

Apa teman-teman punya pengalaman menarik yang berkaitan dengan tata cara makan di suatu daerah?

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Makan Halal di Negara Orang

Makan Halal di Negara Orang

Ada beberapa orang yang tanya ke saya, bagaimana cara saya menjaga asupan makan ketika berada di negara orang. Mungkin karena mereka tau saya sering pergi dan terlihat gak pernah sibuk mempersiapkan makanan di koper untuk stok.

shenzhenhalal18

Saya termasuk orang yang malas bawa makanan instan maupun makanan awet lama (rendang, balado teri kacang, abon, dll). Selain karena saya lebih sering pergi untuk perjalanan dinas dimana perintah untuk pergi biasanya selalu mendadak, saya juga gak pingin udah pergi jauh ke negara orang tapi gak nyobain makanan setempat. Semacam rugi bandar, udah capek dalam perjalanan pesawat yang ditempuh berjam-jam eh trus sampai sana cuma makan popmi.

shenzhenhalal6

Tapi bukan berarti saya bebas makan apapun di tempat tujuan. Saya tetap berpegang pada prinsip : sebisa mungkin harus makan yang halal. Gak mudah jika kita pergi ke negara di mana agama Islam hanya sebagai minoritas. Melihat wujud saya yang serba tertutup aja, mereka heran … apalagi kalo harus menjelaskan apa yang tidak boleh saya makan.

Akan lebih gampang kalo kita bilang alasan tidak makan sesuatu karena ALERGI. Orang tidak akan bertanya panjang lebar apa penyebabnya.

Lain hal nya saat saya bilang tidak bisa makan karena menyangkut iman. Saya harus menjelaskan konsep halal dan haram dalam bahasa yang sederhana. Saya harus siap dengan pertanyaan lanjutan yang pasti butuh mikir sebelum menjawabnya. Saya harus bisa memberikan contoh produk turunan yang tidak bisa saya konsumsi. Yah anggap aja ladang dakwah, belajar jadi agen muslim yang baik. Musti nyetok sabar yang banyak, dan harus belajar agama lebih dalam lagi untuk bisa menjawab pertanyaan orang.

shenzhenhalal9

Saya girang banget kalo bisa menemukan logo HALAL di depan pintu masuk restoran. Udah gak peduli lagi apa jenis makanan yang disediakan dan gimana rasa di mulut nanti. Pokoknya gak mikir panjang, langsung masuk dengan senyum lebar.

shenzhenhalal7

Ketika saya menginap di daerah Huangqiangbei, saya diajak teman ke jalan Longli. Dan ketemu lah restoran Xia Xue Hua, yang artinya Summer Snow. Gak ngerti deh kenapa dikasih nama kek gitu. Saya mah liat logo depan pintunya aja udah seneng banget. Hahaha

shenzhenhalal8

Saat makan bersama, teman-teman lokal bertanya “Bukannya muslim cuma gak boleh makan daging babi dan minum alkohol aja?”

Dan saya pun menjelaskan, makanan dan minuman apapun yang diturunkan dari babi dan alkohol tidak boleh dikonsumsi. Saya sebutkan juga apa saja selain babi yang tidak boleh dimakan, hasil ngintip QS Al-Maidah ayat 1, 3, 4, 96 dan Al-An’am ayat 145:

  • Darah
  • Binatang buas dan bertaring
  • Binatang pemakan kotoran, misalnya binatang pemakan bangkai, gagak, dan sebagainya
  • Binatang yang tidak boleh dibunuh, contohnya semut, lebah, burung hud-hud, burung suradi
  • Binatang yang dinyatakan jahat dan dibunuh karena membahayakan, seperti ular, tikus, dan anjing
  • Binatang yang menjijikkan, seperti belatung, pacet, kecoak, dan lintah
  • Binatang yang hidup di 2 alam atau disebut amfibi.

shenzhenhalal17

Kemudian teman menjelaskan kalau begitu saya harus hati-hati karena di China ada mentega dari lemak babi, minyak goreng juga dari minyak babi, gelatin/jelly dari babi, roti yang menggunakan protein bulu babi, dll. Saya juga diberikan bekal, berupa kertas bertuliskan apa yang gak boleh saya makan dalam huruf pinyin China, supaya saat saya ke tempat makan tanpa logo halal bisa ditunjukan ke mbak/mas resto nya.

shenzhenhalal10

Saya juga belajar istilah-istilah makanan yang mengandung babi dari sini:

  • Pig = babi yang masih muda, dengan berat tubuh kurang daripada 50 kg
  • Hog = babi dewasa yang berat tubuhnya melebihi 50 kg
  • Pork = daging babi di dalam masakan
  • Lard = lemak babi yang digunakan untuk membuat minyak yang dicampur dalam masakan
  • Bacon = daging yang diiris tipis dan dipanggang. Tidak semua bacon ini terbuat dari daging babi, ada yang terbuat dari daging sapi atau daging hewan lainnya.
  • Ham = bagian dari daging babi yang diambil dari pahanya. Dagingnya biasanya bertekstur lembut
  • Sow = babi betina dewasa
  • Sow milk = susu yang dihasilkan oleh babi
  • Swine = istilah yang digunakan untuk keseluruhan kumpulan spesies babi. Istilah ini kerap disisipkan oleh para produsen curang yang menyertakan daging babi dalam produknya sebagai salah satu bahan penyedap rasa.
  • Boar = babi liar
  • Porcine = istilah yang digunakan untuk sesuatu yang berkaitan atau berasal daripada babi. Porcine sering digunakan di dalam bidang pengobatan untuk menyatakan sumber yang berasal daripada babi.

shenzhenhalal11

Banyak teman yang ambil jalan pintas karena gak mau susah cari makan, biasanya mereka cuma makan ayam + kentang goreng di McD, KFC, Wendys, Popeyes, dll. Pertama kali ke Hongkong tahun 2008 juga saya begitu, setelah menginap di sana 4 hari … pulangnya saya sakit radang tenggorokan karena makanannya gorengan berminyak terus. Hihihihi

shenzhenhalal12

Sekali saya menemukan restoran dengan logo halal, biasanya langsung saya catat nama tempat dan nama jalan/daerahnya. Supaya suatu saat kalau saya kesana lagi, saya tinggal kembali ke tempat yang sama. Untuk list resto halal di Shenzhen, akan selalu saya update di posting ini yah. Kenapa baru Shenzhen, negara/tempat lain mana? Ya karena saya paling rajin pergi ke kota itu sih.

shenzhenhalal16

Kalau masih khawatir akan makanan yang disajikan, biasanya saya masak sendiri. Beberapa kali saya tinggal di hotel yang petugas restorannya tidak bisa berbahasa Inggris. Cuma sekedar minta Scramble Egg atau Omelet alias telur dadar tanpa ham aja susah banget. Akhirnya saya minta ijin masuk ke dapur, cari penggorengan dan bikin sendiri. Karena ini bukan kejadian pertama kali, seorang teman dengan sigap langsung ambil henpon dan moto saya. Barang bukti untuk dia cerita ke teman lain yang belum pernah pergi sama saya, katanya.

shenzhenhalal13

Ada kalanya saya malas masak sendiri, karena kecapekan akibat dini hari baru sampai hotel setelah meeting panjang. Saya minta ditunjukin makanan mana yang “No Pork – No Lard” ke petugas restoran. Pasrah aja kalo cuma bisa makan seperti yang tampak pada foto di bawah ini:

shenzhenhalal14

Untungnya orang China suka menyediakan ubi rebus, talas (disebut Taro), dan minuman standar teh. Meski saya malas nyetok popmi di koper, sambel sasetan itu wajib hukumnya ada di tas saya. Menurut lidah saya, makanan setawar apapun kalo dicocol dengan saus sambal jadinya lebih enak untuk dikunyah. Sebelum ada kemasan saset gini, saya rela loh bawa kemasan botol plastik yang kecil itu setiap keluar negeri. Niat banget, kan!

shenzhenhalal15

 

Memang tidak mudah mencari makanan halal di negara yang sedikit penduduk muslimnya. Tapi selama kita berusaha, pasti nemu aja kok. Gak perlu khawatir akan kelaparan. Jangan lupa:

Sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya”. (QS. Al-An’am: 119)

Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan hewan yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah, tetapi barang siapa terpaksa memakannya bukan karena menginginkannya dan tidak pula melampaui batas, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maka Penyayang” (QS An-Nahl : 115)

Apa teman-teman ada yang punya pengalaman seru saat mencari makanan di negara orang?

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn