Museum Angkut
Lanjut cerita perjalanan ke Malang yaaa.
Hari ke 2 di Malang (24 Dec 2015), kami batal pergi ke Jatim Park 1 di pagi hari karena Masguh harus ke bengkel untuk membeli ban mobil baru (mengganti yang benjol saat perjalanan dari Jakarta). Akhirnya saya dan anak-anak cuma gegoleran aja di kamar hotel sambil nunggu papa datang.
Siangan baru kami bisa pergi ke Museum Angkut. Tempat ini lagi hits banget, selain banyak orang yang membicarakan, tempat ini juga sering diliput berbagai acara jalan-jalan di TV. Kebetulan tempat ini juga dibuka jam 12 siang, sementara loket dibuka mulai jam 11.
Karena masuk libur akhir tahun, tempat ini ramai pengunjung. Tempat parkir ditutup akibat tidak bisa menampung kendaraan pengunjung. Jalanan macet dengan antrian kendaraan di luar yang mencoba masuk ke dalam. Untungnya banyak polisi yang membantu mengatur jalan raya hari itu. Kami parkir agak jauh dari lokasi, ke sebuah rumah pribadi yang halaman luasnya disewakan untuk parkir beberapa mobil pengunjung museum. Resikonya kami harus jalan kaki 5-10 menit untuk sampai ke gerbang.
Tiket masuk hari itu dikenakan 85rb per orang (tiket terusan Museum Angkut + Movie Star Studio + D’Topeng Kingdom). Dengan tambahan 30rb untuk biaya kamera yang kami bawa masuk. Kalau hanya membawa henpon atau tablet berkamera, tidak dikenakan biaya tambahan ini.
Sesuai dengan namanya, tempat ini berisi aneka alat transportasi. interior nya juga di-design menyesuaikan namanya, Dari mulai sofa, lift sampai taman. Semua spot akan sangat menarik untuk dijadikan objek foto. Gak rugi kok bayar 30rb untuk kamera, karena di sini memang tempatnya para banci tampil untuk menyalurkan hasrat narsisnya. Termasuk keluarga kami hahahaha.
Koleksi museum ini sangat beragam. Dari mulai sepeda, motor, kereta kuda, dan aneka jenis mobil. Tidak semua dibeli pemilik museum dalam keadaan utuh, tapi sebagian kendaraan di sini merupakan hasil rekondisi. Museum Angkut juga memiliki mobil-mobil yang kaya dengan sejarah. Misalnya mobil Land Rover bertahun 1958 yang pernah digunakan Putri Diana dan Pangeran Charles untuk sebuah parade, juga mobil listrik Tucuxi milik mantan menteri Dahlan Iskan.
Museum Angkut dibagi menjadi beberapa area dengan tema yang berbeda antara 1 tempat dengan lainnya. Kendaraan yang dipamerkan dan latar belakang design menyesuaikan temanya. Misalnya area Sunda Kelapa, dibuat persis seperti pelabuhan Sunda Kelapa di utara Jakarta. Begitu juga untuk negara lain, diciptakan suasana yang membuat kita serasa berkeliling dunia.
Setiap area memberikan kejutan tersendiri. Kita seakan masuk lorong waktu yang memindahkan diri dan imajinasi kita ke sebuah tempat dalam masa berbeda. Kalau saja kami tidak harus pindah kota di hari yang sama, mungkin kami akan menghabiskan waktu di sini sampai jam operasional museum berakhir yaitu jam 8 malam. Sayangnya kami harus membagi waktu dan tak bisa berlama-lama.
Salut banget sama ide Museum Angkut. Gak kebayang berapa biaya yang dihabiskan untuk ‘belanja’ (beli dan rekondisi) isi museum ini. Tidak hanya anak-anak yang bisa menikmati tempat yang menambah pengetahun dan wawasan mereka akan dunia transportasi, bahkan orangtua pun merasa diajak bernostalgia dengan aneka kendaraan yang dulu eksis pada masa kecil dan muda mereka.
Saya jadi mengkhayal seandainya bisa membawa almarhum bapak ke sini, pasti akan mendengar komentar darinya “bapak dulu punya nih sepeda kayak gini” atau “motor kayak gini yang dulu bapak pake untuk ke rumah ibu kamu”
Sesuai dengan petunjuk arah keluar yang tampak di foto bawah ini, kami juga mampir ke Pasar Apung Nusantara dan Museum D’topeng masih dalam kawasan yang sama.
Tapi cerita tempat kedua tempat itu, akan saya tulis di postingan berikutnya yaaaa
10 thoughts on “Museum Angkut”
penjual sotonya ganteng banget, laris manis deh 🙂
Aku juga udah sering baca tentang Museum Angkut ini dan orang orang yang ke sana selalu terkesan dengan museumnya…Semoga aku bisa ke sana juga nanti 🙂
ternyata ada biaya kamera, ya. Padahal smatphone zekarang banyak yang kualitasnya kayak kamera hehe
wiih rame banget yaa museumnya…
dan iya ya mba..aku liatnya aja jadi bengga banget..ternyata kita punya museum yang bagus banget kayak gitu… ;))
Huaaaaa.. Bagus banget museumnyaaa.. Semoga selalu dirawat ya mba, jadi sampai lama masih bagus semua kondisinya. Suka serem kl keramean gt. Pasti ada tangan2 jail deh.. 🙁