Jogja 1 day trip
Setelah Lava Tour – Merapi, saya dibawa ke beberapa objek wisata lain masih di sekitar Kaliurang.
- Taman Wisata Plawangan Turgo
Tempat ini masih di dalam Taman Nasional Gunung Merapi. Pintu masuknya terletak di belakang deretan rumah makan, tempat parkir Kaliurang. Wisatawan lokal diminta membayar tiket 2ribu rupiah, sementara wisatawan asing harus membayar 20ribu rupiah.
Di sini terdapat tempat bermain anak dengan fasilitas ayunan, perosotan, dll. Ada kolam berisi air mancur, ada area untuk berkemah, juga ada lokasi pengamatan gunung berapi. Cocok banget untuk pengunjung yang mau menikmati wisata alam.
Tanda pada foto di atas lah yang menarik minat saya untuk terus naik ke atas. Siang bolong (jam 1-an) kalau main di sekitar air terjun sepertinya enak sekali kan tuh. Eh udah capek-capek nanjak … apa daya saya cuma melihat ini aja:
Pengunjung kecewa lah ya … kran air nya mati. Hahahaha. Mungkin karena musim kemarau jadi tidak ada air terjun.
- Museum Ullen Sentalu
Mereka yang tau saya sedang berada di Jogja, merekomendasikan Museum Ullen Sentalu sebagai tempat yang patut dikunjungi. Tempat ini menyajikan pengetahuan tentang seni dan budaya Jawa
Melihat harga tiket masuk yang harus dibayar, saya yakin kalau museum ini terawat dengan baik. Saya sedih soalnya kalo mengunjungi museum yang harga tiket masuknya cuma 2-5ribu rupiah, biasanya di dalam kondisi tidak terawat dan barang koleksinya dipenuhi dengan debu.
Sepertinya saya masih belum juga beruntung, karena kami datang 30 menit menjelang waktu tutup museum. Petugas tidak mengijinkan kami masuk ke dalam. Akhirnya cuma foto-foto aja di depan pintu masuk.
Sekali lagi ini saya anggap sebagai tanda bahwa saya memang harus kembali ke Merapi dengan membawa suami dan anak-anak.
- Candi Sambisari
Setelah 2x kecewa dengan objek wisata di sekitar Kaliurang, kali ini saya dibawa sedikit menjauh untuk mengunjungi Candi Sambisari. Jangan tanya arah menuju ke tempat ini, karena saya cuma duduk manis di dalam mobil, tanpa tau jalan apa yang diambil untuk bisa mencapai lokasi ini.
Untuk bisa masuk ke dalam, petugas hanya meminta pengunjung untuk mengisi buku tamu di loket. Tidak ada tiket yang harus dibayar.
Kata bang Wiki, candi ini ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani di Desa Sambisari dan dipugar pada tahun 1986 oleh Dinas Purbakala. Nama desa ini kemudian diabadikan menjadi nama candi tersebut.
Posisi Candi Sambisari terletak 6,5 meter di bawah permukaan tanah, kemungkinan besar karena tertimbun lahar dari Gunung Merapi yang meletus secara besar-besaran pada awal abad ke-11.
Bangunan candi dikelilingi oleh pagar batu dengan ukuran 50 m x 48 m, kompleks ini mempunyai candi utama didampingi oleh tiga candi perwara (pendamping). Pada bagian luar dinding bangunan utama terdapat relung yang berisi patung Durga Mahisasuramardini (di sebelah utara), patung Ganesha (sebelah timur), patung Agastya (sebelah selatan), dan di sebelah barat terdapat dua patung dewa penjaga pintu: Mahakala dan Nandiswara. Di dalam candi utama terdapat lingga dan yoni dengan ukuran cukup besar.
Mungkin karena candi ini tidak sengetop Borobudur dan Prambanan, maka pengunjungnya juga tidak banyak. Ada beberapa batu yang bukan asli lagi, karena memang pemerintah setempat terus melakukan rekonstruksi bangunan candi.
Semoga kondisi candi ini akan terus terawat dan bersih seperti saat saya kunjungi, walau pengunjung bebas masuk ke dalam tanpa dipungut biaya alias GRATIS.
20 thoughts on “Jogja 1 day trip”
Menanti cerita selanjutnya 🙂
cerita lanjutan di Jogja belum ada hihihi
karena abis trip ini, besok nya pulang
aku mau ambil itu daun2 yang berjuntai2 buat ditanam dirumahhhh
daun berjuntai gitu bukannya lebih ribet merawatnya ya, non?
aku pikir yang namanya air terjun gak bisa kering
aku juga berpikir yang sama, makanya bingung liat kering gini
catet, ah. Lagi kepengen liburan ke Jogja lagi 🙂
silakan ^_*
Aaaakk… kapan yaa saya jalan2 kesanaaa…. *mupeng
hayo coba diatur supaya bisa kesana
ya ampun itu air terjunnya bener2 kering kerontang gitu ya….
asli man. Gak ada setetes air pun
Salam kenal Mak…. Ullen Sentalu ya…. hmmmm sepertinya keren museumnya, saya cuman pernah lewat saja. Katanya koleksinya nggak bisa di foto hiks…. padahal keren-keren kain-kain batik lamanya
salam kenal juga mak.
iya memang gak boleh foto atau video di dalam museum nya.
waahh kok bisa kering gitu ya airnya? aku pernah tuh ke sana jaman belom punya anak. Jadi Azka Alisha belom pernah
karena kemarau kali ya
Ketiga wisata di atas, belum saya jamah, Mba.
Btw, pdhl Candinya bersih, ya. Mayan luas. Bagus bgtt kalau dijadikan objek wisata resmi. Nambah2 kas. 🙂
mungkin kalo pengunjung mulai meningkat akan dikenakan tiket masuk.
Waduh, puas bener dong wisata hari itu De?? Aku yang belum pernah ke museumnya, kalo 2 yang lain dah pernah