Jembatan Suramadu
Saat mudik ke Surabaya lebaran kemarin, kami menyempatkan jalan-jalan ke jembatan Suramadu. Gak ada tujuan yang pasti di Madura, cuma pingin ngasih liat megahnya jembatan itu aja ke Rafa.
Jembatan Suramadu ini dibuat untuk menghubungkan pulau Jawa dengan pulau Madura. Dengan panjang 5.438 m, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. Lebar jembatan kurang lebih 30 meter. Jembatan ini menyediakan empat lajur dua arah selebar 3,5 meter dengan dua lajur darurat selebar 2,75 meter. Jembatan ini juga menyediakan lajur khusus bagi pengendara sepeda motor disetiap sisi luar jembatan. (source: wikipedia)
Untuk bisa melewati jembatan ini, setiap mobil dikenakan biaya Rp 30,000. Sementara motor hanya membayar Rp 3,000. Kami banyak berpaspasan dengan mobil berplat B alias Jakarta. Memang jembatan ini sekarang sudah menjadi objek wisata di Jawa Timur. Bahkan sampai ada jasa ojek motor untuk bisa lewat jembatan ini. Dengan tarif Rp 10.000, ojek motor akan mengantar kita sampai ujung jembatan.
Ditengah jembatan harusnya tidak boleh berhenti. Tapi banyak banget yang tetap nakal berhenti di tengah jembatan hanya untuk berfoto. Gak cuma mobil, pengendara motor pun banyak yang berhenti dan poto-poto sampai naik ke pagar. Padahal mereka semua membahayakan pengendara lain.
Pantes aja ada mobil pratroli polisi yang sibuk mondar mandir di jembatan sambil menyalakan sirene. Dan setiap ditemukan kendaraan berhenti, polisi tsb memperingati mereka melalui pengeras suara untuk terus melanjutkan perjalanan.
Ketika kami sampai diujung jembatan, banyak sekali menemukan tenda darurat yang menjual berbagai dagangan. Dari jajanan, oleh-oleh, warung bakso, sampai ada ‘lapak’ salah satu operator telekomunikasi juga. Sayangnya tidak ada pemerintah setempat yang mengatur mereka. Jadi terlihat sangat kotor dan kumuh. Padahal akan lebih baik sebagai ‘gerbang’ masuk pulau Madura ditata supaya terlihat menarik untuk wisatawan.
Om nya masguh yang nganter kami kesana, kebetulan bekerja di pemda surabaya. Beliau bilang adanya jembatan ini belum mempengaruhi perkembangan Madura. Padahal tujuan pembangunan jembatan ini, supaya akses dari Madura ke pulau Jawa lebih mudah dan cepat. Diharapkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Madura bisa meningkat. Tapi kenyataannya belum sesuai harapan.
Karena keterbatasan waktu, kami tidak sempat menjelajah Madura. Gak sempat berburu makanan setempat, gak sempat terjun ke salah satu pasar tradisional, gak bisa belanja batik Madura, apalagi mengunjungi kawasan wisata disana. Mungkin lain waktu kalau kami ke Surabaya pakai kendaraan sendiri dan cuti lebih lama, bisa menikmati liburan sambil menjelajah pulau Madura.
4 thoughts on “Jembatan Suramadu”
wuiih..gue malah belum sempat ke Suramadu. Btw, catatan perjalanan ostrali dah gue apdet tuh 🙂
Kalau kesana rekreasinya jangan cuma saat siang hari bu. Coba malam juga, pemandangannya indah. Karena Suramadu telah dilengkapi dengan lampu yang berwarna-warni. Tapi memang tidak kelihatan lautnya sih kalau malam…
Ada juga di ujung jembatan sisi Bangkalan menyediakan aneka souvenir seperti Koleksi Kaos Suramadu dan souvenir lainnya…
Selamat ya telah sampai ke Suramadu…
sayangny seberang suramadu (wilayah madurany) masih gersang ya. pas ke sana pengennya langsung k kotanya tp kok dah jalan jauuuh berasa msh jauh jg, jadinya mbalek deh. kira2 kalo dr suramadu ke kotany brp jam ya….trus tu masuk kota kamal apa bangkalan…