Eco Green Park
Lokasi ECO GREEN PARK sebenarnya tidak terlalu jauh dari Secret Zoo dan Museum Satwa. Tapi daripada mindahin mobil untuk parkir di sini, kami memilih naik kendaraan yang disediakan JTP karena khawatir akan susah cari parkir lagi.
Eco Green Park ini tidak seluas Secret Zoo, tapi tetap menerapkan konsep wisata pendidikan yang memaparkan ekosistem alam, kebudayaan, lingkungan, seni yang inspiratif, menarik, serta mendidik.
Begitu masuk maka kita akan melihat miniatur desa dengan latar belakang candi-candi terkenal di Indonesia, juga beberapa hasil karya seniman yang memanfaatkan barang bekas menjadi patung binatang. Ada patung gajah yang terbuat dari televisi monitor, scanner, printer dan telpon bekas. Juga ada patung sapi yang terbuat dari limbah mobil bekas dan bola.
Setelah itu kami masuk ke daerah Plaza Music. Di dalamnya kita bisa mendengar suara dari berbagai alat musik yang terbuat dari barang bekas yang digerakan oleh air dalam sebuah kolam bulat. Sementara anak-anak asyik memainkan alat musik, orangtua bisa istirahat duduk sambil nyemil di cafe-cafe kecil di sekitar kolam.
Sayangnya setelah kami menikmati taman burung (Walking Bird, World of Parrot, Birds of Paradise, Bird Gallery) dan rumah terbalik, hujan mulai turun lumayan deras. Kami gak bawa payung dalam ransel, tertinggal di mobil. Akhirnya kami membeli jas hujan @Rp10rb karena anak-anak masih semangat untuk terus jalan. Kami cuma punya waktu 1 jam di sini sebelum tempat ini tutup.
Rafa dan Fayra paling suka di daerah Animal Farm. Karena di tempat ini mereka bisa memberi makan aneka binatang mulai dari sapi, domba, kambing,ayam, burung sampai hamster.
Setelah anak-anak puas nonton film 3D di sebuah studio, kami masuk ke dalam studio pengolahan limbah. Fayra yang bercita-cita menjadi designer, terkagum-kagum melihat baju yang terbuat dari koran dan barang bekas lainnya. Belum lagi melihat pesawat dan dinosaurus yang dibuat dari limbah serutan kayu.
Karena hujan, kami jadi tidak bisa menimati Eco Science Center, Eco Journey, Jungle Adventure, demo memeras sapi perah Friesian Holstein (FH) dan pengolahan susu, Bird Show dan Water Track.
Padahal di Eco Journey kita bisa melakukan perjalanan dengan menggunakan kereta kapsul yang menceritakan tentang bumi, mulai dari peradaban dinosaurus di masa lalu sampai dengan peradaban manusia modern sekarang secara lengkap. Dalam perjalanan kereta ini anak-anak diajarkan bagaimana untuk menjaga lingkungan bumi supaya tetap sehat.
Kelihatannya seru juga tuh Water Track, karena di sini kita bisa berjalan di atas batu-batu dan balok-balok titian dengan posisi yang bervariasi di atas air kolam.
Anak-anak sempat main Angry Birds sebentar karena penasaran. Ternyata lebih susah main langsung begini dari pada main di aplikasi dalam gadget.
Gak lama ada petugas lewat dan mengingatkan saya kalau tempat ini mau tutup. Pantes aja mulai sepi. Jadi kami buru-buru keluar dan memutuskan untuk jalan kaki ke parkiran. Masih ada 1 tempat lagi yang harus dikunjungi, yaitu Batu Night Spectacular.
Sekeren apakah tempatnya? Tunggu posting berikutnya yaaaa
*ngos2an kejar setoran*
5 thoughts on “Eco Green Park”
menunggguuuuuu postingannya sampai slesei, mau banget kesanaaaa! :)))
kreatif banget ya dari barang bekas bis amenghasilkan karya seperti itu
tertarik ama permainan angry bird nya… ahhaha