Batu Night Spectacular
Masih dikelola oleh manajemen yang sama, yaitu Jatim Park, Batu Night Spectacular (BNS) ini adalah tempat wisata malam yang beroperasional dari jam 3 sore sampai jam 12 malam. Tiket masuk nya Rp20rb atau Rp25rb per orang (weekdays atau weekend). Karena kami kesana saat libur akhir tahun (20 Dec – 4 Jan) maka dikenakan biaya Rp25rb/org.
Lokasi BNS tidak terlalu jauh dari Jatim Park 2, bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 10 menit. Tapi karena kami membawa mobil pribadi, maka kami parkir di depan BNS.
Konsep BNS adalah seperti pasar malam, memadukan konsep mall, market, permainan, sport dan hiburan dalam satu tempat dan menghidupkan suasana malam kota Batu dengan menghadirkan wahana-wahana yang spektakuler. Tempat wisata ini diresmikan pada tanggal 30 November 2008 dengan nilai pembangunannya sekitar Rp 16 miliar dan luas areal sekitar 3000 m².
Tidak seperti permainan dalam Batu Secret Zoo yang bisa kita nikmati secara gratis karena sudah termasuk ke dalam harga tiket masuk, maka di BNS kita harus membayar lagi untuk menimati setiap wahananya. Harga tiket sekitar Rp10rb – Rp15rb setiap permainan.
Pihak JTP menjanjikan akan menyediakan wahana atau permainan baru setiap tahunnya. Saat kami kesana, Megamix lah permainan terbaru mereka. Setiap orang duduk pada kursi yang ditata melingkar pada media yang berbentuk seperti piring, kemudian nanti akan diputar2 terbalik. Kalau mendengar jeritan pengunjung, sepertinya sih permainan ini seru banget yah. Saya dan suami tidak naik mainan apa-apa, cuma menemani anak-anak saja. Setiap Rafa dan Fayra naik mainan, kami duduk di pintu masuk wahana hanya sekedar ngobrol dan menikmati suasana BNS.
Makin malam udara di kota Batu semakin dingin (<20 derajat celcius). Kabut juga mulai turun sehingga jarak pandang mulai terbatas. Tapi justru makin malam, pengunjung BNS semakin meningkat. Hiasan lampu pada setiap wahana membuat tempat ini semakin spektakular.
Yang wajib dikunjungi dalam BNS adalah LAMPION GARDEN. Untuk masuk ke dalamnya kita harus membayar tiket lagi seharga Rp12,500 per orang. Di dekat pintu masuk taman lampion terdapat kios yang menawarkan jasa foto dan berbagai souvenir cantik yang bernuansakan cinta seperti kaos, bantal, boneka, dan mug.
Sesuai namanya maka taman ini dihiasi oleh ratusan lampion dalam berbagai macam bentuk dan ukuran. Sulit melukiskan dengan kata-kata bagaimana indahnya taman ini, keluarga kami betah banget di sini. Rasanya pingin foto semua lampionnya karena unik dan bagus bentuknya.
Setiap malam pengunjung bisa menikmati Air Mancur Menari yang diiringi permainan lampu warna-warni di area Night Marke. Tempat ini tak hanya sekadar menjual kebutuhan dan oleh-oleh khas tetapi juga menjual pernak-pernik, mainan, kaos, dan macam-macam. Di ujung Night Market, ada ratusan kursi berjajar yang disediakan bagi pengunjung di areal Food Court yang luas. Berbagai macam makanan dijual di sana, mulai dari makanan khas Jawa Timur sampai Mie Ayam, Iga Bakar, Gado-Gado, Steak, dll.
Puas menyaksikan tarian air mancur, pengunjung masih disuguhi dengan pertunjukan outer journey (keliling angkasa luar) lewat laser show dari 10 proyektor yang dipantulkan ke layar sepanjang 50 meter yang terbentang di langit-langit Food Court, dari ujung ke ujung. Film yang ditampilkan lebih ke random scene mengenai Indonesia dengan iringan musik.
Kami gak makan malam di BNS, melainkan langsung menuju kota Malang untuk makan di Restoran Taman Indie. Mendengar dari teman-teman katanya makanan di sini enak. Suasana restonya juga bagus dan sangat Indonesia. Kebetuan beberapa minggu sebelumnya, pak suami juga ada workshop di Malang dan makan malam di resto ini. Jadi beliau juga merekomendasikan tempat ini.
Gak salah pilih deh, asli enak semua makanan dan minuman di Taman Indie.
Selesai makan kami langsung ke hotel untuk istirahat. Esok siangnya kami mengunjungi Museum Angkut, Pasar Apung dan Museum Topeng.
Ceritanya lanjut di posting terpisah yaaa
5 thoughts on “Batu Night Spectacular”
Tetep nungguin cerita selanjutnya, buat contekan liburan hehehe
lampu-lampu yang warna warni makin meriah ya
kursi terbang itu kaya ontang anting dufan yaa..
ditunggu ceritanya ttg museum angkut.. 🙂
lanjut ya mbak ceritanya, ada rencana liburan ke Batu nih. Tulisannya mbak De informatif.trims